Jangan lupa vote dan komennya ya guys.
Maaf ceritanya ga sebagus seperti kalian :)
HAPPY READING***
VE'S POV
Terima kasih Justin kau begitu perhatian padaku. Maafkan aku belum bisa sempurna untukmu.
Ku harap kau tak pernah menyesal menikah denganku :')
Aku akan terima meskipun kau lakukan apa saja padaku Justin.
Aku siap :')
Asal kau bahagia, aku bahagia untukmu. Terima kasih kau telah menjadikanku bagian dari kehidupanmu. Gumamku sambil menatap Justin yang sedang menyuapiku.Skip
Menjelang malam, malam ini adalah malam pertama aku dan Justin setelah menikah. Kamarku di lantas atas. Mom pattie sengaja menggati kamar kita di atas. Karena biasanya di bawah selalu ramai jika ada Jazzy dan Jaxon. Jazzy dan Jaxon sekarang berada di inggris bersama kakek Justin. Sedangkan mom and dad ku berada si apartemenku.
Drrtttt Drtttt
Ponselku berbunyi karena aku ada di kamarmandi jadi Justin yang melihatnya.
"Ve, ponselmu berbunyi" teriak Justin, nampaknya ku tak mendengar teriakan Justin karna aku keasyikan bermain bersama air.
"Ah dia tak mendengar." Justin membuka ternyata ada pesan masuk dari Bella."Hai Ve? Bagaimana kabarmu? Kenapa kau tak masuk kuliah? Ku dengar kau cuti. Ada apa Ve?"
"Iya, aku cuti untuk keperluan keluarga ku bel, ku harap kau mengerti. Nanti ketika aku masuk. Aku akan ceritakan padamu." Balasku yang mengaku Ve.
Tiba tiba Ve keluar dari kamarmandi. "Apa kau memanggilku?" Tanya ku.
"Iya, tadi ada pesan dari Bella. Lalu aku membalasnya, hehe. Tak apa kan Ve?" Ucap Justin
Aku tersenyum pada Justin dan mendekatinya.
"Kau ini, seperti aku ini siapa mu saja." Ucapku sambil tersenyum dan menyentuh wajahnya. Justin mencium tanganku.
"I love You Ve" ucap Justin.
"I don't love you Justin" jawab lu sambil menjulurkan lidahku. Justin langsung cemberut. Lalu aku tidur di paha Justin. Aku yang masih memakai handuk, rambutku juga basah.
"Kau segar sekali sayang." Ucap Justin.
"Baiklah aku akan mengganti pakaian ku" ucapku. Karna aku merasa tak nyaman pada Justin yang hanya menggunakan handuk seperti kemban ini.
"Kau disini saja, begini saja sudah cantik Ve," goda Justin sambil mengusap rambutku yang basah. Tiba tiba Justin mendekat pada wajahku.
"Aahh sial, pasti lagi lagi dia akan menciumku. Hmm," gumamku
Semakin dekat, dekat dan aku langsung menggeser kepalaku yang berada di paha Justin.~~
Aku langsung berdiri. Namun Justin menarik handukku.
"Omaigat, jangan sampai handuk ini lepas dari badanku. Dasar Justin handal sekali jika di suruh berkelahi dalam masalah seperti ini. Ia selalu saja bisa dapatkan aku, ciumanku, apapun yang ia inginkan pasti selalu di dapatkan." Gumamku sambil memegangi handukku ini.
"Justin kau gila. Bagaimana jika handukku terjatuh." Ucapku yang berdiri dan sedikit kesal. Walaupun niat Justin ingin membuatku senang.
Justin hanya mengangkat kedua bahunya.
"Dasar Justin, bagaimana jika dia melihat tubuhku ini. Ah tidak" gumamku
"Baiklah Justin, aku akan menuruti kemauanmu. Tapi lepaskan aku." Ucapku bohong agar dia melepasku.
"Kau yakin akan membohongiku?" Jawab nya sambil menaikkan alis sebelahnya.
"Ah sial, dia mengetahui aku berbohong padanya. Argh. Ah aku pasrah deh. Aku mulai duduk. Baiklah Justin kau lagi lagi menang. Tapi awas saja kau." Gumamku sambil menyipitkan mataku.
"Common Justin. Aku kedinginan. Argh, aku menyesal tadi langsung mendekatimu. Tau akan kaya gini, lebih baik tadi aku mengganti pakaianku dulu." Ucapku dengan nada pasrah.
"Oh ternyata princess ku kedinginan. Makanya kesini princessku. Jangan jual mahal deh. Sink aku peluk supaya kau tak kedinginan. Uuh uuh princess" ucap Justin menggoda ku dengan nada manja.
Aku mendekatinya, ya sekarang aku istrinya baiklah aku menurutinya. Dia memelukku erat.Tumben saja dia memelukku se erat ini. Ada apa dengannya?
Seperti ia takkan memelukku lagi. Haha. Benar benar aku merasa hangat setelah berada di pelukannya. Lama lama aku mulai merasa nyaman. Tiba tiba saja dia melepaskan pelukannya.
"hih, keasyikan di pelukanku ya?" Ucapnya meledekku
"Ah Justin, tau ah. Lebih baik aku mengganti pakaianku." Ucapku kesal. Akupun berdiri meninggalkannya. Dia hanya tersenyum miring."Dia benar benar menyebalkan. Tapi aku menyayanginya. Walaupun aku merasa kesal ketika dia melakukan hal seperti itu. Tapi sebenernya itulah yang aku inginkan." Gumamku sambil memeluk diriku sendiri. Lalu aku mengganti pakaian ku. Dan aku kembali ke Justin.
Thanks yang sudah baca sampai sini. Muah :***
Jangan lupa Votenya
KAMU SEDANG MEMBACA
BAILEY VERONICA JOORDAN
RomanceWanita berkulit putih, bermata biru dan memliki rambut sepunggung. Tak lama lagi dia akan mewujudkan impiannya untuk kuliah. Canada, adalah salah satu negara yang di pilihnya untuk menuntut ilmu disana. Tak hanya menuntut ilmu, dia berharap bisa men...