Jangan lupa vote, dan komentar ya, jangan cuma di baca doang.
Maaf kalo gaje banget.Sampai di apartemen ku, aku langsung keluar dari mobil Justin. Dan masuk ke kamarku. Aku membaringkan tubuhku di atas kasjr dan menutup wajahku dengan selimut. Tiba tiba air mata ku menetes. Aku langsung menghapusnya, aku tak ingin Justin melihatku menangis. Aku tak ingin membuatnya kecewa.
Krek bunyi pintu. Nampaknya justin mulai masuk ke apartemenku.
Dia menuju ke kamarku."Hey ve, apa kau tak mau mengganti pakaianmu?" Tanya Justin sambil menggantung Jas nya di lemari ku.
Aku hanya pura pura tertidur saja.
Aku sedang malas untuk melihat wajah nya, aku malas untuk mendekatinya, aku malas mau berbicara dengannya, mendengarkan suaranya, dan aku tak ingin dengan segala tentang nya.
"Hey shawty? Apa kau tertidur? Hello common lah," ucapnya sambil menyentuh pinggangku.Aku masih terdiam, air mataku masih tumpah. Aku tak mampu melihat wajahnya.
Aku tak mengerti mengapa aku sampai seperti ini. Aku merasa sesakit ini. Kata Justin masih mengiang di telingaku.
Ah sudahlah aku tidak boleh menangis seperti ini.
Bulankah aku hanya Beliebers.
Seharusnya aku mendukungnya bukan malah marah kepadanya seperti ini.
Ingat aku hanyalah fans nya, bukan siapa siapanya. Kau harus sadar itu Ve. Gumam ku dalam hati.Aku mulai menghapus air mataku perlahan dengan selimut itu.
Aku bangun terduduk memeluk lututku"iya Just, maafkan aku" ucapku yg masih menunduk memeluk lutut.
"Kau kenapa? Apa kau marah padaku? Katakanlah ve. Katakanlah" pinta nya padaku sambil mengelus rambut ku.Tiba tiba aku langsung memeluknya. Justin merasa bingung. Aku memeluknya erat, dan Justin juga memelukku sambil mengelus rambutku.
"Justin, maafkan aku. Ku mohon jangan tinggalkan aku. Kau tau?
Aku benar benar ingin bertemu denganmu. Sebelum aku kuliah disini. Aku berharap akan bertemu denganmu" ucapku dengan isak tangisku.
"Baiklah Ve, lebih baik kau beristirahat mungkin ini karna kau terlalu lelah menungguku tadi." ucap Justin sambil melepaskan pelukanku, dan aku terduduk masih memeluk lutut ku.***
Justin Pov
Drrttt ddrrrttt
Ponselku berbunyi. Kulihat ternyata pesan dari mom.Justin, kau ada dimana?
Cepat pulang, keluarga Mr.David menunggu mu. Tolonglah jangan bikin malu mama Just""Apalagi sih mom. Justin sudah bilang kalau Justin menolak perjodohan ini." Balasku.
"Ada apa Just?" Tanya Ve
Sepertinya ia mulai tak menangis.
"Mom sms aku ve." Jawabku
"Lalu bagaimana denganmu Just?"
"Secepatnya aku harus bisa mencari pasangan ku." Ucapku.***
Aku harus secepatnya kembali ke rumah. Jika tidak image ku akan rusak. Aku tidak ingin di temukan berada disini bersama wanita lain.
Aku tak mau ada gosip buruk tentangku.
Apa lebih baik aku menikahi ve?
Bukankah dia gadis yang baik, dia perhatian kepadaku, karna tak ada jalan yang baik lagi untukku. Lagipula Ve tampaknya dia mengiginkanku. Gumamku dalam hatiku."Ve, bisakah malam ini kau ikut dengan ku?" Tanya ku
"Mau kemana lagi Just?" Tanyanya
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Ujarku
"Um, okay Just baiklah" jawabnyaVe pun pergi meninggalkan aku di kamarnya. Ia mungkin ingin mandi.
Author Pov
"Dad, bagaimana ini? Sampai kapan Justin mau kaya gini?" Tanya mom pattie memasang wajah cemas.
"Aku juga tak mengerti dengan anak itu. Ah benar benar menyusahkan kita" ucap dad sedikit kasar.
"Bagaimana malam ini kita cari dua dad. Biasanya dia slalu ke taman kota. Itu adalah tempat favoritnya" jelas mom kpda dad
"Baiklah mom, kita tidak usah mengabarinya bahwa kita sedang mencarinya. Awas saja jika nanti dia ku temukan" ucap dad sambil meremas tangannya.***
Aku dan Justin pergi. Aku menggunakan baju yang sangat sederhana. Dan mungkin bukan sederhana lagi menurut Justin. Entahlah mungkin hanya pikiran ku saja. Tiba tiba jalan kami di halangi oleh paparazzi. Sinar sinar kamera benar benar mengganggu penglihatanku. Aku hanya bisa menutupi wajahku. Dan Justin langsung menaikkan gas mobilnya.
"Justin hati hati. Awas kau menabrak mereka." Ucapku yg masih menutupi wajahku.
"Ini salah mereka mengganggu jalanku" jawab JustinLalu hening suasana di mobil. Aku tak mau memulai percakapan.
PaparazI tidak mengikuti kami. Bagaimana mereka mau mengikuti kami. Justin sangat laju mengendarai mobilnya.Sampai di tujuan aku mulai membuka suaraku.
"Kau mengajakku ke tempat ini lagi Just?" Tanya ku saat Justin hendak memarkirkan mobil nya.
"Ya, ini tempat favoritku ve." Jawabnya
"Oh baiklah." KatakuAkupun turun, aku berjalan di belakang Justin.
Dia menarik tanganku, membawaku lari. Dia membuatku merasa dia hanya untuk ku. Dan dia takkan mungkin meninggalkanku.***
Thanks for reading guys maaf kalo gaje yaa.
Jangan lupa vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAILEY VERONICA JOORDAN
RomanceWanita berkulit putih, bermata biru dan memliki rambut sepunggung. Tak lama lagi dia akan mewujudkan impiannya untuk kuliah. Canada, adalah salah satu negara yang di pilihnya untuk menuntut ilmu disana. Tak hanya menuntut ilmu, dia berharap bisa men...