Wanita berkulit putih, bermata biru dan memliki rambut sepunggung.
Tak lama lagi dia akan mewujudkan impiannya untuk kuliah.
Canada, adalah salah satu negara yang di pilihnya untuk menuntut ilmu disana.
Tak hanya menuntut ilmu, dia berharap bisa men...
** dia mengajakku ke bawah pohon yang waktu itu dia ajak aku kesana pertama kalinya. Dibawah pohin itu sangat sejuk, terdapat sebuah kursi. Kamipun duduk disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ve, mau kah kau menjadi istriku?" Ucap Justin padaku. Aku kaget bukan main lagi. Apa aku salah dengar. Tidak mungkin ini terjadi padaku. Pasti ada alasannya dia ingin menikahiku. "What?" Tanya ku sambil menghadapkan wajah bibgungku kepada Justin. "Apa kau mau?" Tanyanya lagi. "Untuk apa Justin? Aku hanya fans mu. Aku tak pantas untuk menjadi salah satu anggota dalam hidupmu. Tugasku hanyalah menyemangatimu, mendukungmu, dan~" belum selesai aku berbicara Justin langsung menjawab "Aku tau itu ve, tidak bisakah kau mendukungku, menyemangatiku dengan cara kau menjadi milikku? Aku tau kau hanya fasn ku. Tapi tidak ada yang tidak mungkin kan Ve untuk menikahi mu. Aku tidak terpaksa menikahi mu" jelas Justin. Aku tak mampu berkata kata lagi. Mataku berkaca kaca. Aku langsung memeluknya dan berkata "I love you Justin" ucapku dengan isak tangisku "I love you too Ve" jawab Justin di telingaku. Aku dan Justin melepaskan pelukan kita. Lalu bibir nya mendekat kepada ku, dan aku juga mendekati wajanya. Hingga bertemulah bibirku dan bibir Justin. Ini adalah first kiss ku bersamanya. *** "Dad, sepertinya itu Justin. Bersama siapa dia. Ayo kita temui dia" ucap mom . ternyata mom telah tiba di taman ini. "Ayo" jawab dad.
"Justin! Siapa dia?" Ucap dad keras dan melepaskan ciumanku pada Ve. "Dia, dia calon istriku dad. Kau tak perlu mencarikannya untukku." Jawab Justin dengan nada cukup keras. Aku hanya diam duduk dan melihat mereka. Aku takut.
"Dasar kau," ucap dad sambil menaikkan tangannya. Ia ingin menampar Justin. Tapi ditahan oleh mom pattie. Mom pattie datang menghampiri ku.
"Kau wanita pilihan Justin?. Kau cantik sekali." Ucap mom sambil merapikan poni ku yang menutupi wajahku. Aku hanya terdiam. Lalu mom mengangkat pundakku, ia membangunkanku daru dudukku. Membawaku ke mobil. Di susul dengan dad.
"Hey, mau kalian bawa kemana dia?" Teriak Justin kepada aku yang di bawa oleh orang tua Justin ke dalam mobil. "Pulanglah Justin" teriak dad jeremy dari mobilnya lalu berjalan pulang. Dan Justin mengerjar mim dan dad ke rumah nya.
