Mobil Misterius - 2

435 2 1
                                    

16:40, Dalam Mobil


Aroma tubuh yang sangat wangi dan khas sekali tercium dari diri anggun, wanita dengan paras ayu ala-ala wanita tionghua dengan kulit putihnya nan bersih juga bibir tipis namun sensual sangat menarik sekali dan tak bosan-bosan aku meliriknya. kesempatan yang sangat jarang aku dapatkan ini aku manfaatkan sebaik mungkin untuk memanjakan mataku melirik wajah dan menikmati aroma tubuhnya.

Tangannya meraih panel pengaktif radio mobil, beberapa kali dia pun menekan-nekan tombol chanel. sepertinya sedang mencari gelombang radio yang sesuai dengan keinginannya, dari cara dia menekan sangat terlihat jika dia hafal betul dengan chanel-chanel radio mungkin sudah biasa baginya mendengarkan radio, sampaai akhirnya dia pun berhenti di gelombang 108,4 FM StarRadio dan sebuah alunan music pun terdengar indah sekali.

Pulang ke kotamu... Ada setangkup haru dalam rindu...
Masih seperti dulu... Tiap sudut menyapaku bersahabat...
Penuh selaksa makna... Terhanyut aku akan nostalgia...


Saat kita sering luangkan waktu... Nikmati bersama suasana jogja...
Di persimpangan langkahku, terhenti...

Ramai kaki lima, menjajakan sajian khas berselara... Orang duduk bersila...
Musisi jalanan mulai beraksi... seiring laraku kehilanganmu...
Merintih sendiri di telan deru kotamu...

"Walau kini kau telah tiada tak kembali... !", nyanyianku mengikuti irama music yang mengalun dari radio mobil ini.

"Namun kotamu hadirkan senyummu abadi... !", saut anggun ikut bernyanyi bersamaku.

"Izinkanlah aku untuk selalu mengulang lagi.... Bila hati mulai sepi tanpa terobati... !", nyanyianku bebarengan dengan suara merdu dari anggun.

Senyum antara kita berdua pun saling beradu dengan senangnya, anggun nampak begitu anggun dengan ekspresi yang sangat cantik tersirat dalam senyum sumringahnya. kita berdua pun saling memuji dalam balutan sipu malu yang terkesan sangat hangat dan malu-malu akan ungkapan kata yang tersimpan di hati.

Originally Posted by :
"Ok, itulah lagu yang di request oleh teman kita alona yang merasa kangen dengan kota kelahirannya, dan untuk teman-teman sekalian jika ingin request lagu bisa hubungi 031-8696977 !", suara dari penyiar radio sesaat setelah lagu terhenti.


"Yaa.. habis deh lagunya !", ucap anggun dengan nada sedikit kecewa.

"Aku kira kamu gak suka dengan lagu-lagu lawas !", ucapku pada anggun.

"Lagu kenangan itu dari papaku itu !", ucap anggun.

"Ohh.. maaf, aku gak tau !", ucapku pada anggun.

"Kenapa minta maaf ?", tanya anggun dengan menurunkan volume radio mobil ini.

"Aku takut kalau menyinggung perasaanmu karena ngingetin ama papamu yang udah meninggal !", jawabku dengan nada merendah.

"Hush... ngomong apaan seh, papaku belum meninggal tau !", celetuk anggun dengan ekspresi yang menatapku tajam.

"Lah.. tadi katanya lagu kenangan dari papamu ?", tanya dengan tampang bloon.

"Papaku orang sibuk banget dan jarang pulang kerumah, dia selalu dinas ke luar kota mlulu !", ucap dari anggun.

"Dulu waktu aku kecil, papaku sering banget dengerin lagu-lagu lawas kayak kla-project ini makanya aku jadi hafal deh... saat kangen ama papa aku selalu dengerin lagu-lagu ini, gitu !", papar dari anggun dengan muka lucunya.

"Ohh kirain, maaf deh kalau gitu !", sautku.

"Tapi suaramu bagus juga lho.. sering karaoke yaa kamu ?", tanyaku pada anggun.

"Bertiga doank.. ama kedua temanku itu !", jawab dari anggun.

"Ngomong-ngomong kamu juga suka yaa ama lagu-lagu lawas ?", tanya anggun.

"Dari kecil suka banget.. lirik-liriknya puitis banget dan kena di hati !", jawabku.

"Iya seh.. jangan-jangan kamu orangnya melankolis yaa ?", tanya anggun lagi.

"Iya.. aku lebih suka hal-hal yang tenang, damai, santun, dan penuh dengan keteduhan !", jawabku pada anggun.

"Coba deh kamu bayangin, kamu sedang berada di suatu rumah kecil yang terbuat dari bambu dengan atap dari larikan-larikan daun kelapa, lalu di luar rumah itu terhampar persawahan yang hijau merekah dengan tanaman padi, aliran sungai irigasi mengalir dengan semangatnya menyuburkan tanaman !", jelasku.

"Lalu di belakang rumah tumbuh sebuah pohon yang rindang dan sejuk, dimana setiap pagi embun bergelantungan di dedaunnya, oksigen pagi membaur jadi satu dengan nikmatnya teh hangat, kala terik mentari mulai menyengat dan membakar bumi, pohon itu melindungi kita dari hantaman panas sang matahari !", saut dari anggun dengan berimajinasi.

"Aku pernah merasakan hal itu... dulu sekali !", ucap dari anggun menatapku dengan tatapan penuh nostalgia.

"Hahaha... aku kira kamu adalah seorang putri raja yang hidup dengan kemewahan !", ucapku pada anggun.

"Gak selamanya kemewahan itu indah, terkadang hal sesederhana itu akan terlihat sangat mewah saat semuanya telah hilang dan yang tersisa hanyalah sebuah imajinasi !", ucap dari anggun.

"Dan hanya tinggal sebuah cerita untuk anak cucu kita nantinya !", sautku.

"Sumpah aku gak nyangkah lho kalau kamu orang asyik juga kalau di ajak ngobrol... sangat nyambung !", ucap dari anggun.

"Ehh... request lagu yuk ke StarRadio !", ucapku memecahkan imajinasi yang masih terbayang.

"031-8696977 tuh nomor teleponnya !", ucapku pada anggun.

"Gila.. padahal penyiarnya cuma sekali sebut tapi dah hafal aja kamu !", ucap dari anggun memujiku.

"Ada double angka 69 jadi gampang di ingat !", jawabku atas pernyataan anggun.

Kuberikan handphoneku pada anggun untuk menghubungi StarRadio dan merequest sebuah lagu yang akan membuat kita kemballi dalam lintas bayangan imajinasi. aku benar-benar tidak menyangkah jika anggun memiliki selera yang sama denganku, semua kemewahanya hanyalah sebuah dinding yang jadi pembatas kenangan indah di masa lalunya dengan kehidupannya di mata setiap orang, wanita yang sangat mengagumkan.

Unfaithfull (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang