Penyelesaian - 2

373 3 0
                                    

21:30, Ruang Interogasi


Hanya ada aku, daniel, herlina, dan juga tersangka yaitu adrian mattuhusein. kita berempat berada dalam ruang interogasi yang dimana kita akan menginterogasi adrian dengan begitu detail karena dia adalah saksi yang di tetapkan sebagai tersangka. semua keterangan adrian saat ini sangatlah di perlukan untuk membuka semua misteri dari kasus pembunuhan ini.

Nampak sekali wajah tertunduk lesuh dan penuh dengan penyesalan serta ketakutan dari sosok adrian ini, karena dialah aku bisa menjadi tersangka dan kita aku bisa membalikan keadaan. dengan ini aku berharap bisa mendapatkan apa yang seharusnya aku dapatkan yaitu sebuah kebenaran tentang kasus pembunuhan suami istri, bella dan juga yohan.

"Kenapa kau berbohong pada polisi ?", tanya dari daniel pada adrian yang nampak tertunduk.

"Aku tidak berbohong pak", jawabnya lirih dengan tertunduk.

"Braaaakkk.... ", suara gebrakan meja dari daniel mengagetkan seisi ruangan.

"Katakan dengan jujur, kenapa kau berbohong pada polisi ?", tanya dari daniel dengan membentak adrian.

"Aku berani bersumpah pak bukan aku yang membunuh mereka berdua", ucap dari adrian nampak sangat ketakutan.

"Nath.. tolong aku nath", ucap adrian memohon padaku.

"Jujur saja barang kali ada keringanan untuk hukumanmu", ucapku pada adrian.

"Sumpah demi tuhan nath, bukan gue yang ngebunuh mereka berdua", ucap dari adrian sangat memperihatinkan.

"Lagian kan gak ada satu bukti pun yang menunjukan kalau saya yang ngebunuh mereka berdua pak ?", tanya dari adrian.

"Polisi punya bukti yang sangat kuat untuk menggiringmu sebagai tersangka, oleh karena itu tolong jujur saja pada polisi", sautku menjawab pertanyaan dari adrian.

"Apa.. apa buktinya kalau gue yang ngebunuh mereka berdua ?", tanya adrian padaku dengan nada membentak.

"Mungkin memang tidak ada bukti yang menjeratmu dalam kasus pembunuhan ini tapi dari kesaksian bohongmu itu bisa menggiring polisi untuk memenjarakanmu, dan karena mu polisi jadi salah tangkap karena menangkapku", ucapku pada adrian.

"Jelasin apa yang membuat gue harus seperti ini !", sautnya dengan membentakku lagi.

"Braaaaakkkk... ", lagi-lagi daniel menggebrak meja.

"Jangan membentak-bentak", bentak dari daniel pada adrian.

"Baiklah.. aku akan jelaskan dan beberkan semua misteri dalam kasus ini", ucapku pada adrian.

Kasus Pembunuhan Bella :

"Pertama, kesaksianmu pada interogasi pertama di hari rabu tanggal 30 maret sangatlah mengada-ada dan berbohong, dimana disana kau menyebutkan kalau aku sedang berada di rumah makan rawon setan pada dini hari", tuturku.

"Itu emang benar kalau tidak percaya tanya saja pada mama gue, wong mama gue juga ngelihat hal itu dan mama gue kan memberi kesaksian yang sama kayak gue", ucap dari adrian menyangkal pernyataanku.

"Tepat sekali, kau telah masuk perangkap dari nathael", saut dari herlina.

"Perangkap apaan ?", tanya adrian kebinggungan.

"Sebelum interogasi yang di lakukan pada mamamu, aku telah menghubunginya terlebih dahulu dan menyuruhnya untuk berbohong pada saat interogasi dengan memberikan keterangan palsu pada pihak kepolisian, tujuannya adalah untuk memancingmu agar ikut dalam kebohongan yang sengaja aku ciptakan pada mamamu", tuturku menjawab pertanyaan dari adrian.

"Kebohongan itu adalah tentang keberadaanku di rumah makan rawon setan, aku sama sekali tidak berada disana karena semalam aku berada di rumah tante bella", ucapku.

"Dari kebohonganmu itu aku sudah bisa menyimpulkan kalau mamamu tidak bisa di percaya, tentang bocornya rahasia keluargaku dan masa lalu ku pada anggun pastilah itu ulahmu karena mengetahui dari mamamu", ucapku lagi.

"Itu hanya karangan saja", bantah dari adrian.

"Aku saksinya dan aku juga punya buktinya, karena akulah yang menjalankan semua rencana dari nathael", saut herlina menjawab penyangkalan adrian.

"Aku memang sengaja menyuruh mamamu memberi keterangan seperti karena pasti kau akan mencari tau pada mamamu saat surat panggilan dari kepolisian datang pada mamamu", ucapku.

"Dan lagi tentang pesan dari ponsel anggun yang mengintimidasiku itu juga adalah ulahmu, mengingat hubunganmu dengan anggun yang sangat dekat jadi sangat mudah bagimu melakukan hal tersebut, apa lagi kau menjalin kerja sama dengan anggun kan", tuturku lagi.

"Mana mungkin aku menjalin kerja sama dengan anggun", sangkal dari adrian.

"Anggun sudah mengakuinya, dan juga disaat kau di interogasi, aku sengaja menyudutkan anggun dan dengan spontan kau pasti mencoba melindunginya dengan menyangkal pernyataanku", ucapku.

"Aku memiliki rekaman hasil interogasi itu, jadi tidak bisa bagimu untuk berkelik lagi", imbuhku.

"Kedua, pembunuhan dari bella ada pembunuhan yang sengaja di rancang sesuai dengan apa yang ada pada novel unfaithful, sebuah novel yang aku gunakan untuk mengerjai anggun dengan kekasihnya waktu itu, dan dalam interogasi saat itu kau bilang kalau novel itu sudah tidak beredar di pasaran dan penulisnya pun kau bilang tidak terkenal", ucapku.

"Dari pernyataanmu ini aku bisa simpulkan kalau kau tau akan keberadaan novel itu, karena sebelumnya aku tidak pernah sekali pun memberitahumu tentang novel tersebut", sambungku.

"Ketiga, adalah kebohonganmu yang menyatakan kalau aku memiliki hubungan dengan anggun, sudah jelas jika kebohonganmu ini adalah akal-akalan dari anggun untuk memancing kemarahan dari herlina yang saat itu ada disana", ucapku pada adrian.

"Dari sini sudah jelas kalau kau dan anggun telah menjalin kerjasama untuk menjatuhkanku, benar kan ?", ucapku bertanya pada adrian.

"Enggak.. enggak bener pak semua ucapan nathan", ucap dari adrian pada daniel mencoba menyakinkan daniel agar mau menolongnya.

"Sudah aku bilang kalau anggun sudah mengakuinya, dimana dia bilang kalau dia menjalin kerja sama denganmu, masih aja ngebantah", ucapku.

"Keempat, keteranganmu yang sangat menyudutkanku yaitu tentang aku yang meneleponmu pada tanggal 1 di jam 05:00 pagi, itu hanyalah settinganmu saja agar terkesan kalau aku lah pelakunya, disisi lain kau terlihat membelaku saat di tanya tentang percaya atau tidak aku yang membunuh kau bilang tidak", ucapku pada adrian.

"Hal ini juga di tegaskan dengan penyangkalanmu yang bilang kalau kau selalu mengganti nomor teleponmu, jika kau selalu mengganti nomor teleponmu dari mana aku bisa tau nomor teleponmu yang baru, sedangkan waktu itu hubungan kita tidak sedang baik, kita sedang lost contact cukup lama", sambungku.

"Pada saat itu kau bilang kalau aku memakai baju yang sama saat aku berada di tugu pahlawan pastilah berlumuran darah jika benar aku yang membunuh bella", ucapku.

"Bagaimana lu bisa bukti'in kalau gue bohong ?", tanya adrian.

"Keteranganmu pada anggun di restorant tadi, kau bilang kalau kau melihatku keluar rumah di kediaman bella, lalu kau buntutiku sampai ke apartement", jawabku pada adrian.

"Jika benar kau adalah teman baikku sesuai dengan keteranganmu saat di interogasi kenapa kau membuntutiku dan tidak menolongku waktu itu", jawabku lagi.

"Herlina mendapatkan CCTV di area parkir, dimana dia juga mendapatkan plat nomor mobil yang kau kendarai, setelah sampai di area parkir kau sengaja menaruh tetesan darah pada gagang pintu mobil bella yang aku bawa", ucapku pada adrian membeberkan semua kasus ini.

"Di rekaman CCTV nampak jelas sekali kalau itu kau yang melakukan walaupun kau sengaja menutupi wajahmu dengan topi, satu hal yang tidak bisa kau bantah adalah herlina telah mengecek semua plat nomor kendaraan yang di curagai ternyata itu adalah kendaraan rental yang kau sewa dengan nama aslimu, jadi bisa di pastikan kalau yang mengolesi gagang pintu mobilku dengan darah adalah dirimu", ucapku pada adrian.

"Apa kau bisa membantah pernyataan nathael ?", tanya daniel pada adrian.

"Saya bersumpah demi nama tuhan, saya bukan pembunuhnya pak", ucap dari adrian pada daniel dengan sangat memelas.

"Bukan itu jawaban yang ingin aku dengar, sekali lagi aku ulangi.. apa kau bisa membantah pernyataan dari nathael atau tidak ?", tanya dari daniel lagi.

"Bukan saya pak yang membunuh, nath tolong gue nath.. !", ucap dari adrian nampak memohon dengan menangis.

"Lebih baik ceritakan sebenarnya apa yang terjadi", saut dari herlina pada adrian.

Semoga saja dia bisa menceritakan dengan jujur apa sebenarnya terjadi, jika tidak terpaksa aku akan terus menyudutkannya. dalam hal ini aku tidak boleh lengah dan menunjukan rasa ibaku pada adrian karena bisa saja dia memanfaatkanku, lebih aku teruss menyudutkannya seperti agar dia bisa mengerti akan posisinya sekarang.

"Waktu itu saya gak tau apa-apa pak, saya cuma di hasut ama yohan", ucap dari adrian mulai bercerita tentang dirinya.

"Di hasut apa ?", tanya dari daniel.

"Saya dihasut kalau akan di bantu olehnya mengalahkan nathael dan mendapatkan anggun tapi dengan aku harus membantunya", ucap dari adrian nampak serius.

"Bantu membunuh bella ?", tanya dari daniel.

"Saya benar-benar tidak tau pak dengan rencana pembunuhan itu, itu semua adalah ulah dari yohan. sebelum eksekusi di lakukan saya cuma di suruh untuk mengamati christine dan managernya", ucap dari adrian.

"Kapan itu dan dimana, lalu untuk apa yohan memerintahkan hal tersebut ?", tanya dari daniel.

"Malam tahun baru, saya mengintai mereka lama sampai mereka akhirnya masuk ke dalam kamar hotel mereka baru saya di suruh oleh yohan ke rumah bella istrinya. tentang untuk apa yohan menyuruh saya, dia cuma bilang kalau ingin memastikan bahwa adiknya tidak datang ke rumah bella saat tahun baru", ucap dari adrian dengan menunduk pasrah.

"Lalu pagi-pagi saya sudah di suruh untuk standby di perumahan itu tapi parkirnya agak jauhan dari rumah korban, lalu yohan datang dengan memberikan catatan kecil alamat apartement dari si bella dan plat nomor mobilnya", ucap dari adrian lagi.

"Setelah saya lihat nathael keluar dari rumah bella, yohan pun masuk kedalam rumah itu dan tidak lama berselang yohan keluar dan memberikan handuk kecil yang sudah tercemari oleh darah, lalu dia menyuruh saya untuk menaruh darah itu di gagang pintu mobil, sesuai dengan catatan yang dia berikan", sambung dari ucapan adrian.

"Kenapa kau mau melakukan ini semua ?", tanya dari daniel.

"Yohan adalah teman baik dari mamanya anggun dan juga pernah bermasalah dengan nathal, jadi saya pikir saya bisa memanfaatkan yohan untuk mendapatkan anggun dan mencoba menjauhkan nathael dari anggun", jawab adrian dengan menangis penuh penyesalan.

"Emang kau tidak mencium kecurigaan kalau yohan bakal membunuh istrinya ?", tanya dari daniel lagi.

"Tidak pak, saya tidak tau apa pun tentang hal itu", jawab dari adrian lagi.

"Lalu tentang handuk yang berisi darah itu, masa kamu gak tanya dan menaruh curiga ?", tanya dari daniel.

"Dia bilang itu adalah darah dari anjing istrinya, yohan bilang ke saya ingin memfitnah nathan dengan cara membunuh anjing milik istrinya agar nathan tidak lagi dekat dengan istrinya", jawab dari adrian.

"Sejak kapan kau kenal dengan yohan dan bagaimana kau bisa kenal dengannya ?", tanya lagi daniel pada adrian sangat detail.

"Mengenai kapannya mungkin beberapa hari atau seminggu sebelum korban bella meninggal, saya kenal dia karena dia memang sengaja mencari saya mungkin karena saya adalah teman dekat dari nathan dan sedang terlibat konflik, dia otak pembunuhan dari bella sebenarnya pak, dia sudah merancang ini semua tanpa memberitahu saya sebelumnya dan sengaja menjebak saya dalam kasus ini", ucap dari adrian.

"Apa kau di beri upah atas semua ini ?", tanya dari daniel.

"Tidak pak, saya cuma di modali oleh yohan, berupa mobil rentalan dan juga di sewakan kamar hotel tepat di sebelah kamar tempat dia menginap", jawab dari adrian.

"Bagaimana bisa yohan merancang pembunuhan seperti ini yang bisa menyeret nathael dalam kasus ini, menurut apa yohan mampu melakukan ini semua ?", tanya dari daniel.

"Ini semua memang benar apa yang di katakan oleh nathan pak, yohan menurut rencana pembunuhan ini dari novel yang berjudul unfaithful", ucap dari adrian.

"Kau yakin ?", saut dari herlina dengan bertanya pada adrian.

"Yakin karena yohan sendiri yang bilang dan aku juga membacanya setelah mengetahui semua rencana dari yohan, semuanya sangat mirip seperti dalam novel tersebut", jawab adrian.

"Sejak kapan novel itu ada di tangan yohan ?", tanya dari herlina.

"Saya tidak tau mbak", jawab dari adrian.

"Lalu sejak kapan kau mengetahui keberadaan novel itu ?", tanya herlina lagi.

"Setelah saya mendengar kabar tentang pembunuhan bella, saya coba mencari informasi dengan bertanya langsung pada yohan dan sejak itulah saya tau tentang novel tersebut dan mencoba untuk membaca sampai tamat", ucap dari adrian.

"Lalu apa responmu setelah mengetahui kalau yohan ada pembunuh dari bella ?", tanya dari daniel.

"Saya kaget dan marah gak terima karena di libatkan dalam kasus seperti ini tapi dia mengancam saya, jika saya berani membocorkan maka saya akan di seret dalam kasus ini, jadi dia perintahkan pada saya agar tidak banyak omong dan mengikuti perintahnya", terang dari adrian.

"Menurutmu kenapa yohan melakukan pembunuhan terhadap istrinya ?", tanya dari daniel.

"Dia bilang ingin menguasai harta istrinya, karena jika sampai dia di cerai maka dia tidak akan mendapatkan apa-apa dari istrinya. sedangkan saat itu yohan dan bella sedang dalam proses perceraian dan hasil dari sidang perceraian itu sudah jelas akan di menangkan oleh bella karena adanya nathan disana yang berperan sebagai saksi dan punya bukti kuat", tutur dari adrian.

"Sudah jelas sekarang siapa dan apa motif dari pembunuhan bella", ucap dari herlina.

"Hehehe.. aku harap kau tidak berbohong lagi bocah", ucap dari daniel.

"Saya berani bersumpah demi nama tuhan saya pak, saya tidak berbohong dan tidak mengada-ada, itulah yang sebenarnya terjadi, saya di jebak ama yohan, pak", ucap dari adrian dengan meyakinan daniel agar percaya pada ucapannya.

"Tunggu dulu, aku ingin bertanya sesuatu padamu nath ?", tanya dari daniel padaku.

"Aku sudah tau apa yang akan kau tanyakan, pasti berhubungan tentang kesaksian palsu yang di lakukan oleh bu anna, benarkan ?", sautku pada daniel.

"Iya benar, tidak hanya mamanya adrian saja yang melakukan hal tersebut tapi aku merasa bu gina dan juga julia mamanya anggun melakukan hal yang hampir sama", ucap dari daniel.

"Memang benar, nathael memang menyuruh ketiga orang saksi tersebut untuk berbohong dan memberikan keterangan palsu yang bisa menyudutkan nathael", saut dari herlina.

"Apa tujuanmu ?", tanya daniel padaku.

"Untuk memancing adrian, aku yakin sekali kalau adrian bakal memakan umpanku yaitu dengan mencari tau informasi keberadaanku pada salah satu di antara mereka bertiga", jawabku.

"Aku sengaja menyuruh ketiga orang tersebut karena hanya mereka bertigalah yang bisa membantuku dan orang yang bisa di manfatkan oleh adrian, sebenarnya ini hanya random saja dan kebetulan umpan yang di makan adalah kesaksian dari bu anna mamanya sendiri", sambungku.

"Dengan menyuruh mereka berbohong dengan memberikan keterangan yang menyudutkanku dalam kasus ini, pasti adrian akan menegaskan keterangan palsu tersebut. logikanya 2 orang saksi memberika keterangan yang sama pastilah penyidik akan mempercayai mereka, tapi sayangnya keterangan itu hanyalah bohong belaka", ucapku pada daniel.

"Sepertinya kau memang benar nath, aku sudah terlalu tua untuk menangani kasus seperti ini, mungkin aku akan pensiun dini, hehehe... ", ucap dari daniel merasa bersalah karena telah menjadikanku tersangka.

"Aku sudah tidak perduli lagi dengan itu semua, yang aku inginkan adalah membuka tabir misteri dari pembunuhan ini", ucapku pada daniel.

Unfaithfull (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang