Kebebasan

420 3 1
                                    

Minggu, 14 Mei
10:00, Ruang Tahanan


"Arrrggghhh... ", rasa geramku sendiri.

"Sialan, kenapa dia tidak bisa di hubungi", ucapku sendiri.

Sudah lima hari ini setelah kepergian dari herlina, aku tidak bisa menghubungi herlina lagi. semua nomor telepon yang berhubungan dengannya tidak bisa di hubungi dan selalu saja tidak aktif setiap kali aku menelepon nomor-nomor tersebut. hal ini membuatku sangat gusar dan berpikir yang tidak-tidak, aku benar-benar tidak tau harus berbuat apa lagi untuk bisa menjelaskan video itu pada herlina.

"Nath, kenapa lu ?", tanya dari teman tahananku.

"Ohh.. gak apa-apa", jawabku.

"Lu jadi pulang hari ini ?", tanyanya lagi.

"Iya, bentar lagi", jawabku padanya.

"Selamat yaa dah bisa bebas", ucap selamat dari temanku ini.

"Iya, makasih", sautku.

Mereka ini adalah teman yang selalu menemani dalam keadaan apa pun, mereka selalu saja menghiburku jika aku dalam keadaan susah. walaupun mereka seorang kriminal tapi aku menganggap itu semua bukanlah halangan untuk menjadikan mereka teman, mereka sangat baik dan juga saling bisa mengerti antara sesama penghuni jeruji besi ini.

Aku sudah membereskan semua perlengkapanku dan bersiap untuk pulang ke kontrakanku yang lama, aku berharap semoga saja aku masih di terima disana. tentang berita yang beredar belakang ini sangatlah membantuku, dimana daniel mengakui kesalahannya dan menyatakan mengundurkan diri karena telah salah menangkap dan menahanku selama ini dalam kasus pembunuhan bella aprillia.

Sementara itu yohan telah di tetapkan sebagai tersangka dan otak pembunuhan atas kematian dari bella aprillia yang merupakan istrinya sendiri, sedangkan motifnya adalah karena harta. dan adrian di tetap sebagai tersangka karena telah membantu yohan dalam melakukan tindakan kejahatan, dan untuk meringankan hukuman adrian terpaksa herlina harus meminta pertolongan pada atasannya.

Kematian yohan sendiri di beritakan sebagai bunuh diri dengan karena jika demikian maka nasib naas akan menimpa adrian, dia bisa saja terjerat kasus pembunuhan berencana dengan hukuman maksimal adalah hukuman mati. semua telah selesai dan kasus ini telah di angkat ke meja hijau, semua saksi pun mengambil perannya masing-masing untuk memuluskan kinerja pengadilan.

"Gue cabut dulu", pamitku pada temanku.

"Ok, moga sukses di luar sana", ucap dari temanku.

"Jangan lupa mampir lagi kesini kalau ada waktu", saut temanku yang lainnya.

"Tentu saja", ucapku.

"Hati-hati nath", ucap dari mereka.

Aku pun melangkah pergi dengan membawa sebuah tas ransel yang aku sangkutkan di atas pundak kiriku, berjalan menjauh dari sel tersebut. sebuah penglaman seru telah terlewati seiring waktu yang terus bergulir kini cerita baru telah menantiku di depan sana. penggalan dari jutaan kisah hidupku baru saja di mulai, tidak ada kata mundur untuk melukis semua cerita ini aku akan terus berjalan maju sampai cerita hidup telah usai.

Disaat aku telah berjalan dan melalui ruang jenguk dimana tempat aku sering mengobrol dengan para saksi dan rekan-rekanku yang lainnya, aku melihat sosok yang sangat aku kenal dia adalah christine aprillia adik dari korban bella aprillia. dia sedang duduk sendiri dan aku pun mencoba untuk menghampirinya, dengan rasa penasaran aku pun menegurnya dan bertanya tentang apa yang sedang dia lakukan disini.

"Tante christine", tegurku pada tante christine.

"Ohh.. kamu udah dateng", ucapnya.

"Sedang apa tante disini ?", tanyaku pada tante christine.

"Mencarimu, aku ingin berbicara denganmu", ucap dari tante christine.

"Bicara apa ?", tanyaku padanya.

"Duduklah dulu", ucap dari tante christine.

Aku pun duduk tepat dihadapan tante christine dan mulai menatap wanita paruh baya yang berprofesi sebagai artis ini. dari wajahnya tidak terlihat kalau dia sedang tertekan atau emosi, sangat tenang dan bersahabat. melihat aku berusaha untuk tetap bersifat normal karena aku tidak tau apa yang akan dia bicarakan setelah ini.

"Kamu mau kemana kok bawa tas ransel segala ?", tanya dari tante christine.

"Pulang lah tante, kan aku sudah bebas dari semua tuduhan", jawabku pada tante christine.

"Ohh.. baguslah kalau begitu", saut dari tante christine.

"Udah lama ?", tanyaku pada tante christine.

"Lumayan, aku tadi nyuruh penjaga untuk memanggilmu tapi gak balik-balik tuh penjaga tapi ya sudahlah yang penting kamu udah di sini", jawab dari tante christine.

"Sendiri aja tante ?", tanyaku lagi.

"Iya sendiri aja", jawab dari tante christine.

"Lah si manusia hermaprodit itu kemana ?", tanyaku padanya lagi.

"Hahaha... dia sudah aku pecat karena aku memutuskan untuk berhenti berkarir menjadi selebritis" jawab dari tante christine.

"Serius ?", tanyaku padanya dengan terkaget.

"Serius.. masa bohong seh", ucap dari tante christine.

"Emang kenapa tante berhenti ?", tanyaku lagi.

"Mungkin udah gak nyaman lagi kali yaa.. dunia yang menuntut kita harus selalu tampil sempurna, padahal di dunia ini tidak ada satu pun manusia yang sempurna", jawabnya.

"Aku baru sadar setelah apa yang menimpa kakakku dan juga suaminya, harta bukanlah segalanya", sambungnya.

"Baguslah kalau tante sudah bisa menentukan jalan hidup tante ke arah yang lebih baik lagi", ucapku pada tante christine.

"Harus dan harus seperti itu, kalau gak gitu kita akan selalu terpuruk oleh keadaan", saut dari tante christine.

"Terus sekarang kesibukan tante apa nih setelah keluar dari dunia keartisan ?", tanyaku pada tante christine.

"Meneruskan usaha dari kakakku dan dengan uang asuransi yang jadi rebutan itu aku mencoba mengembangkan usaha kakakku ini, dan 10% dari uang itu aku sumbangkan untuk panti asuhan", jawab dari tante christine.

"Mulia banget", pujiku pada tante christine.

"Aku ingin kakakku tersenyum di alam sana", gumam dari tante christine nampak sendu.

Syukurlah kalau tante christine sudah sadar dan mengerti tentang arti kehidupan yang sebenarnya, tidak ada lagi kini dendam dalam hatinya yang bisa membuatnya menjadi tersesat. aku berharap semua orang yang terlibat dalam pusaran kasus ini segera disadarkan seperti apa yang terjadi pada tante christine, termasuk aku juga.

"Lah tante sendiri ada perlu apa mencariku ?", tanyaku pada tante christine.

"Aku ingin meminta maaf kepadamu nath", jawabnya.

"Lhoo.. minta maaf untuk apa ?", tanyaku kebinggungan.

"Ehmm... aku malu jika harus bicarakan hal ini padamu nath", ucapnya.

"Bicara aja tante gak apa-apa kok", ucapku merayu agar tante christine mau bicara.

"Tante janji yaa kamu jangan marah kalau denger ini semua, aku benar-benar menyesal karena telah melakukan ini semua sama kamu nath", ucapnya lagi.

"Aku janji gak akan marah dan benci sama tante kok, percaya deh", bujukku.

"Pertama aku meminta maaf kepadamu karena telah menuduhmu sebagai pembunuh dari kakakku waktu itu", ucapnya.

"Aku sudah memaafkan hal itu, lagian itu sebuah tindakan yang wajar aja kali tante, aku bisa memakluminya kok", ucapku pada tante christine.

"Dan semuanya, semua yang telah aku lakukan kepadamu termasuk menjadikanmu bahan dari pemberitaanku hanya untuk menaikan pamorku saja, aku benar-benar minta maaf untuk semua itu", ucapnya lagi dengan memegang kedua tanganku dan menatap mataku dengan memohon.

"Sudahlah tante, bahkan aku sudah lupa dengan kejadian yang dulu-dulu, aku sudah maafin tante kok", ucapku.

"Lagian aku juga seneng kalau ngelihat tante dah bisa berubah dan berani mengamil langkah maju walaupun harus mengorbankan karir tante", ucapku pada tante christine dengan sedikit memberinya semangat.

"Makasih yaa nath", sautnya.

"Iya tante, sama-sama", ucapku.

"Tapi ada satu hal lagi yang benar-benar membuatku malu untuk mengatakan ini padamu", ucapnya lagi.

"Katakan saja, dari pada di simpen dalam hati yang ada nanti pusing sendiri", ucapku pada tante christine.

"Ini tentang kesaksianku waktu di interogasi waktu itu", ucapnya.

"Ada apa emangnya tante ?", tanyaku padanya.

"Saat di ruangan interogasi dimana disana ada kamu juga, aku sebenarnya sengaja ingin menyelidiki kasus ini dengan caraku sendiri, setelah aku tau kalau kamu ada adalah anggota dari keluarga besar suryadharma aku pun merasa kalau tidak akan bisa menang melawanmu", ucap dari tante christine.

"Oleh karena itu aku berinisiatif mencari tau dan mengumpulkan bukti dari kasus kematian kakakku dengan caraku sendiri, hingga akhirnya berujung pada yohan suaminya", sambunnya.

"Ohh.. seperti itu jadi keterlibatan tante dengan yohan adalah hanya untuk mencari tau tentang kematian kakak tante saja ?", tanyaku pada tante christine.

"Iya benar, karena pikirku waktu itu sangat lah mustahil melawan orang yang memiliki power kuat di kepolisian seperti keluarga besarmu itu, tau sendirikan hukum di negara ini maca apa", jawabnya dengan sedikit kesel.

"Dan karena inisiatif bodohku ini lah aku akhirnya di jadikan saksi atas kematian dari yohan, dan untung saja kamu bisa membeberkan semua kasus ini sebelum aku di curigai oleh polisi", ucap dari christine.

Ada sedikit keanehan dari ucapan yang di lontarkan oleh tante christine, mungkin ini ada hubungannya dengan kematian dari yohan. dia nampak sangat lega ketika berkata kalau aku telah membeberkan kasus ini sebelum dia dicurigai oleh polisi, ada sedikit yang mengganjal di bekaku tentang keterangannya ini.

"Lho.. emang kenapa polisi harus mencurigai tante ?", tanyaku pada tante christine.

"Karena aku mencoba masuk kedalam kehidupan pribadi dari yohan, aku lakukan ini untuk mencari tau apakah yohan terlibat dalam pembunuhan kakakku atau tidak", jawabnya.

"Lalu apa yang tante temukan ?", tanyaku lagi.

"Hanya sebuah ambisi darinya yang ingin mendapatkan harta kakakku", jawabnya.

"Terus apa yang tante lakukan setelah mengetahui hal tersebut ?", tanyaku padanya.

"Aku mencoba untuk menghalang-halanginya agar dia tidak mencairkan claim asuransi tersebut", jawabnya.

"Caranya ?", sautku bertanya padanya.

"Dengan memberikan seluruh berita gugatan perceraian pada pihak asuransi dan memberitahunya tentang kasus kematian dari kakakku, dan pihak asuransi pun menahan pencairan dana tersebut sampai kasus dari kakakku selesai", jawabnya.

"Menurutku itu semua sudah benar dan wajar saja, terus kenapa tante meski takut jika polisi mencurigai tante ?", tanyaku.

"Aku takut jika yohan mati bunuh diri karena merasa frustasi sebab dia tidak bisa mencairkan dana tersebut", jawab dari tante christine.

"Dan juga pada hari ini aku sempat berada disana, di kamar yohan dan terlibat pertengkaran dengannya", sambungnya.

"Jadi karena itulah tante takut kalau tante akan di seret sebagai pelaku atas kematian dari yohan", sautku pada tante christine.

"Iya benar, setiap hari aku selalu ketakutan saat mengetahui yohan mati, aku berharap semoga aku tidak terseret dan di jadikan tersangka dalam kasus kematian dari yohan", ucap tante christine.

"Semua sudah selesai, kasus ini telah berakhir dan yohan telah di nyatakan mati bunuh diri, jadi sudah tidak ada lagi yang perlu di cemaskan", ucapku pada tante christine.

"Iya nath, untung saja ada dirimu kalau gak ada dirimu mungkin ceritanya akan lain", ucap dari tante christine.

"Makasih ya nath", sautnya lagi.

"Iya tante, sama-sama", ucapku.

Untung saja keberadaanmu sudah aku perhitungkan jika tidak semua rencanaku akan berantakan karena ulahmu, walaupun dirimu seorang artis atau public figur tapi tetap saja dirimu hanyalah sebuah boneka dalam permainan ini. bertindak dengan inisiatif sendiri tanpa bermodalkan informasi yang akurat dan juga tidak mengenal seperti apa musuh-musuhnya adalah sebuah tindakan bodoh.

Namun apa pun yang telah dirimu lakukan tidaklah cukup mempengaruhi jalannya rencanaku ini, dan semuanya telah terjadi jadi lebih baik jika kita nikmati saja semua ini. tidak akan ada jalan untuk kembali semuanya telah berjalan dan tak terhenti lagi.

Dan tiba-tiba seorang petugas datang menghampiriku...

"Saudara nathael ya.. ?", tanya dari petugas itu padaku.

"Iya benar, ada apa pak ?", tanyaku pada petugas tersebut.

"Anda di tungu oleh keluarga anda di depan pintu keluar", jawabnya.

"Keluarga.. keluarga siapa pak ?", tanyaku merasa sangat curiga dan binggung.

"Seorang wanita, lebih baik segera temu saja", ucap dari petugas itu.

Keluarga, keluargaku datang menjemput kepulanganku setelah bebas dari tahanan ini. keluargaku siapa dan untuk apa mereka melakukan hal ini, sangat aneh sekali. lebih baik aku segera keluar dan mencari tau tentang hal ini dan juga biar gak penasaran lagi. lalu aku pun berpamitan pada tante christine yang duduk di depan dan sedang mengobrol.

"Keluarga besarmu nath ?", tanya tante christine.

"Kurang tau deh", jawbaku kebinggungan.

"Yaa udah temuin keluargamu sana", ucap dari tante christine.

"Kalau begitu, saya tinggal ya tante", pamitku.

"Iya, makasih yaa nath", ucap dari tante christine.

"Iya tante", sautku.

Aku pun berjalan menuju ke tempat di mana keluargaku sedang menunggu, dengan rasa penasaran aku pun berjalan dengan sangat cepat untuk mencari tau siapa sebenarnya yang sedang menungguku di luar sana.  

Unfaithfull (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang