Pembunuhan

433 2 1
                                    

Sabtu, 31 Desember
09:00, Kamar Hotel Christine


"Nathael Suryadharma, seorang pembunuh yang keji.. itulah dirimu ", tulisan pesan singkat dari anggun via whatsapp.

"Beruntung sekali hidupmu karena memiliki anggota keluarga yang kebal akan hukum sehingga dirimu bisa bebas dari ancaman jeruji besi ", tulisnya lagi.

Itulah pesan singkat yang aku terima dari anggun beberapa hari yang lalu, aku benar-benar binggung dari mana dia bisa mengetahui tentang semua ini. dasar wanita aneh, belum tau tentang kebenaran yang sebenarnya sudah main tuduh saja kalau aku adalah seorang pembunuh yang keji, andai dia tahu apa alasan di balik semua tindakanku dulu mungkin dia tidak akan mengecap seperti itu.

Masa lalu adalah masa lalu tidak ada gunanya di sesali karena tidak mungkin bagi kita untuk memutar kembali sang waktu untuk memperbaiki atau mencegah semua yang telah terjadi. aku hanyalah manusia biasa yang juga memiliki amarah dan nafsu, tidak selamanya aku bisa tenang dan berpikir jernih dalam mengambil keputusan, lagi pula waktu itu semua keputusan yang aku buat karena pengaruh dari orang-orang sekitarku terutama oleh dirinya, hans antoline.

"Lu mau benci gue atau mungkin gak mau berteman lagi ama gue.. gue juga gak peduli karena hidup gue gak tergantung ama lu dan juga gue gak punya perasaan apa pun terhadap lu, dasar wanita aneh !", gumamku sendiri.

Ehm... ada yang aneh dengan anggun, setelah dia mengetahui masa lalu kenapa dia malah terkesan sangat menantangku. pesannya ini seakan ingin membuatku marah dan keluar dari penyamaranku, apa mungkin dia sengaja mencari tau dari pemberitaan yang ada, tapi hal itu tiak mungkin karena beberapa hari ini sudah tidak ada lagi pemberitaan yang meliput diriku. semua akan jelas kalau aku sendiri yang bertanya kepadanya, tapi terlalu bodoh jika aku melakukan hal tersebut, sama saja aku masuk ke dalam perangkapnya jika memang benar dia ingin memancingku keluar dari penyamaranku.

"Lebih baik berdiam diri dan menyaksikan apa yang akan dia lakukan nantinya !", ucapku dalam hati.

Rasa dahaga mulai menyerang tenggorokanku, aku pun segera menuju ke dapur untuk mengambil air minum. saat ini aku sedang berada di kediaman dari tante bella, aku sedang menunggunya untuk berganti pakaian karena kita berdua akan keluar rumah menuju ke tempat adiknya si artis christone aprillia, tentu saja untuk membahas kelanjutan dari pemberitaanku.

Aku sangat yakin saat ini banyak orang-orang yang ingin mengeksposku karena kedekatanku dengan chritine, terutama para wartawan yang haus akan sebuah cerita untuk pemberitaan. untuk menjadi terkenal di negara ini sangatlah gampang yaitu dengan membuat sensasi atau suatu hal yang kontroversial dan membiarkan para media memberitakan tentang diri anda karena tradisi media disini adalah membesarkan suatu berita agar mampu menyedot perhatiaan dari pembaca.

Mengiring opini masyarakat dengan sebuah berita yang telah di manipulasi agar terlihat menarik, itulah kekejaman dari media. jika kita pintar dalam menangkap sebuah pemberitaan maka bisa di pastikan kita akan berada dalam pusaran kebohongan media terhadap public, bahkan sebuah media sekarang pun di pakai untuk politik agar pamor dan pupolaritasnya naik.

"Nath.. yuk berangkat !", ucap dari tante bella saat aku sedang melepaskan dahaga.

Wanita dengan dandanan yang sangat menawan, walaupun sudah termakan usia tapi keelokan parasnya masih saja mampu menggoda mata lelaki untuk terus memandangnya.

"Yuuk.. !", sautku.

"Nih.. kamu yang bawa mobilnya !", ucap dari tante bella padaku dengan menyodorkan kontak mobil.

"Ok !", saut menerima kontak tersebut.

Aku pun berjalan keluar rumah dan segera menuju ke mobil, setelah rumah terkunci rapat dan kita berdua pun langsung berankat menuju ke tempat tante christine. sebuah hotel yang sengaja di pesan oleh tante christine untuk tempatnya menginap selama berada di surabaya.

Selama dalam perjalanan aku dan tante bella pun menghabiskan waktu dengan mengobrol ringan, terlihat sekali kalau tante bella tidak seperti biasanya. ucapan dari tante bella terkesan sangat berhati-hati dalam berbicara, padahal aku sudah bilang kalau aku tidak akan melakukan tidak bodoh seperti apa yang telah aku lakukan pada masa laluku. apa pun yang terjadi di masa lalu itu semua aku lakukan untuk kebaikan keluargaku dan satu hal yang tidak mereka ketahui adalah aku melakukan itu semua berdasarkan keadilan.

Setibanya di kamar tante christine...

"Apa kabar nath ?", tanya dari tante chris untuk menyapaku.

"Kabar baik tante !", jawabku pada tante christine.

"Mungkin kita langsung saja pada topik pembicaraan dan aku yang akan memulainya lebih dulu !", ucap dari tante christine dengan sopannya.

"Aku benar-benar minta maaf atas kejadian yang kemarin, sekali lagi aku benar-benar minta maaf mewakili semua yang terlibat termasuk kakak dan managerku !", ucap dari tante christine.

"Aku tidak tau siapa dirimu yang sebenarnya tapi melihat dari apa yang kakakku bicarakan, aku tau kalau kau bukanlah orang biasa !", ucapnya lagi.

"Kami semua benar-benar menyesal !", sambungnya.

"Sudahlah, semua sudah terjadi lebih baik kalau kita berpikir bagaimana cara menyudahi ini semua. dan aku harap setelah sidang perceraian usia, aku bisa pergi dari kehidupan kalian semua dan jangan pernah ganggu kehidupanku lagi !", ucapku pada mereka semua.

"Aku janji kepadamu, setelah perceraianku usia.. kita semua tidak akan pernah lagi menampakan diri di hadapanmu !", saut dari tante bella.

"Dan tentang rahasiaku itu.. aku percaya tante bisa menjaga dengan baik, tolong jangan ceritakan kepada siapapun !", ucapku pada tante bella.

"Aku berani bersumpah, jika aku menceritakan rahasiamu maka aku rela mati menggenaskan !", ucap dari tante bella dengan seriusnya.

"Terima kasih tante !", ucapku dengan menebar senyuman agar bisa mencairkan ketegangan yanga ada.

"Lalu bagaimana cara kalian mengalihkan isu atau gosip yang melibatkanku ?", tanyaku pada mereka bertiga.

"Ehmm.. anu eike cuma buat sensasi baru aja dengan memberitakan kalau christine terlibat pertengkaran dengan para hatersnya !", ucap dari si bencong bonbin ini.

"Hanya itu saja seh dan eike belum terpikiran cara lain !", sambungnya lagi.

"Terserahlah mau gimana caranya yang penting jangan libatkan aku lagi !", sautku.

"Iya kita juga sudah mengerti tentang hal itu, makanya kita mengundangmu kesini untuk membicarakan hal ini dan meminta maaf padamu !", saut dari tante christine.

"Aku sudah memaafkan kalian !", ucapku.

"Terima kasih nath atas pengertianmu !", saut dari tante bella.

Ternyata hanya ini yang mereka ingin bicarakan, pertemuan ini terkesan sangat monoton dan menjemukan. pembahasan tentang pengalihan isu dan permintaan maaf, aku terkesan sangat dihormati dan ditakuti sekarang ini, padahal kemarin-kemarin aku sangat di rendahkan oleh mereka. aku berharap jika hal ini bisa dijadikan pelajaran yang sangat berharga bagi mereka semua.

"Berarti kau menganggap ini semua sudah selesaikan !", ucap dari tante christine.

"Iya benar, permainan ini sudah selesai !", sautku.

"Eike harap tidak ada dendam di hati yu !", saut dari si bencong
.
"Aku bukanlah seorang yang pendendam !", ucapku menyangkal omongan si bonbin.

"Suasananya sangat tegang sekali, apa kalian ada ide untuk mencairkan suasana ?", tanyaku pada mereka bertiga.

"Kita turun saja ke bawah untuk makan di restoran !", ucap dari tante bella.

"Kebetulan sekali.. aku juga sudah lapar !", saut dari tante christine.

"Baiklah, yuk.. !", sautku mengajak mereka semua.


20:00, Dalam Perjalanan Pulang

Unfaithfull (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang