Julia Rukmana

734 1 1
                                    

Selasa, 29 Agustus
02:50, Diskotik Station


"Buset.. berat sekali badannya !", ucapku dalam hati.

"Mau di bantu nath !", ucap dari suami bu gina.

"Udah pak gak usah nanti malah ngamuk-ngamuk pak yohan sama saya kalau ngelihat wanitanya di sentuh lelaki lain !", ucapku pada suami bu gina.

Kuarahkan tangan kanan tante ini untuk memeluk leherku lalu kuraih pinggangnya dan ku tuntun perlahan untuk keparkiran mobilnya, jalan dari tante ini begitu sempoyongan karena terlalu banyak minum alkohol. aroma nafasnya sangat kental dengan minuman keras dan juga sesekali dia pun berkata ngelantur dengan memanggil-manggil nama yohan.

Saat aku menuntunnya untuk berjalan tiba-tiba saja burungku berdiri dengan sendirinya karena tubuhnya begitu dekat kepadaku, dua buah payudaranya sangat terasa menempel dengan tubuhku, bau tubuhnya sangat kental sekali terhirup oleh hidungku. walaupun sudah berumur tapi tubuhnya begitu sangat sintal dan seksi sekali, layaknya model yang sangat merawat tubuhnya.

"Sialan yang mana mobilnya tante ini !", ucapku sendiri.

Aku pun merogoh tas tante untuk mengambil kunci mobil tante, setelah mendapatkan kunci mobil tersebut aku pun menekan tombol kunci untuk mengetahui dimana mobil tante ini berada. "Ciittt.. ciittt.. ", suara dari mobil yang berada tidak jauh dari tempat ku berdiri sekarang ini, aku pun segera menuju ke mobil tersebut dan memasukinya. kubuka pintu mobil depan dan lalu kududukan tante di kursi depan, dan setelah itu aku pun memasuki pintu satunya untuk berada di kursi kemudi mobil ini.

"Huaahh... gila capek banget !", ucapku sendiri merasa lega.

Akhirnya aku bisa mengelabuhi para pelayan dan juga suami dari bu gina dengan mengaku sebagai orang suruhan si yohan, jadi aku bisa membawa keluar tante ini tanpa mereka curigai. setelah ini aku hanya perlu mengantar tante ini untuk pulang kerumahnya dan mencari tau siapa sebenarnya tante ini, apa hubungan dia dengan yohan dan juga bossku itu, serta hubungannya dengan seorang anggun.

Kemudian aku pun menggeledak tas tante ini, lalu kubuka dompetnya yang berwarna gold tersebut, beberapa lembar uang seratus ribuan berad didalamnya dan juga kartu kredit serta atm dari beberapa bank pun tertata rapih di dalam dompetnya. lalu aku pun mengambil kartu identitasnya untuk mengetahui dimana tempat dia tinggal.

Pada KTP-nya tertera nama Julia Rukmana, kalau dilihat dari tahun kelahirannya berarti sekarang usianya 42 tahun. lalu alamat yang tertera adalah berada di perumahan elite galaxy, melihat alamat rumahnya saja aku sudah bisa menebak kalau dia ini bukanlah orang sembarangan karena perumahan tersebut adalah perumahan orang-orang kaya. lalu aku pun menemukan sebuah kartu namanya, disitu tertulis kalau tante ini adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan yang ternama di kota surabaya ini.

Setelah menggeledah tasnya aku pun segera merapihkan kembali semuanya kedalam dompet milik tante julia ini. kemudian ku perhatikan tante julian yang sedang teler dan terbaring di kursi depan, melihatnya saja aku sudah sangat bernafsu dan ingin sekali menyentuh tubuhnya, perlahan aku pun mencoba untuk menyetuh pahanya yang putih mulus tersebut, begitu indah sekali pahanya sangat licin dan bersih.

Lalu kudekatkan wajahku ke arah wajah dari tante ini untukku bisa mencium aroma nafasnya, bibirku pun mencoba untuk memcium bibirnya yang merah merona itu, rasa alkohol terasa dari mulutnya dan bercampur dengan air liurnya, aku pun menikmati cumbuan ini walaupun tanpa perlawanan dari si tante. disisi yang lain tanganku masih saja mengelus-elus paha seksinya.

"Eeeeeehhmm.... !", desah dari tante tersebut.

Aku pun segera menghentikan cumbuanku karena desahan tante tersebut, aku takut jika dia terbangun dan mengetahui kalau aku sedang berada di dalam mobilnya dan mencumbunya. pikiranku benar-benar sudah di kendalikan oleh nafsu sampai-sampai aku tidak bisa berpikir jernih lagi, tanpa sadar aku mencumbu tante ini dengan nafsunya.

"Sialan kalau begini aku bisa menggagalkan rencanaku sendiri !", ucapku sendiri.

"Ngomong-ngomong kemana tuh bule kok belum balik-balik lagi !", ucapku lagi dengan sendirinya.

Setelah lama menunggu di tempat parkiran ini si bule tidak nonggol-nonggol juga, aku berpikir jika si bule ini sudah pergi meninggalkan tante julia yang sedang teler di dalam diskotik, dia mungkin mengira kalau ada polisi benaran yang menggeledak diskotik ini dan beranggapan kalau tante julia telah di amankan oleh polisi karena kondisinya yang teler ini, monster itu benar-benar tidak memiliki rasa tanggung jawa sama sekali.

Meninggalkan tante julia sendirian di diskotik untuk berantem dengan mol codet lalu lari kalang kabut karena ada polisi, si yohan ini benar-benar telah mencerminkan sifat lelaki yang pengecut. dan untuk melawan lelaki yang pengecut sepertinya sangatlah mudah sekali apa lagi dia juga sangat tempramental sekali orangnya, kalau begitu aku akan mengerjainya lagi.

Kulihat jam tanganku sudah menunjukan pukul 04:35 dan monster itu tak kunjung datang kembali untuk menjemput tante julia, lalu aku pun memastikan kalau monster itu memang tidak ada niatan untuk menjemput tante julia, aku berpikir kalau seperti ini rencanaku tidak akan bisa kujalankan jadi aku harus membuat rencana lain yaitu dengan meneleponya, aku pun mengambil telepon tante julia dan mencari nama yohan yang berada di ponselnya tersebut, setelah ketemu aku pun segera melakukan panggilan kepadanya.

"Hallo, sayank.. kamu dimana !", langsung saut dari yohan dengan nada panik.

"Sayank.. sayank.. sok khwatir lu, dasar monyet lu !", ucapku pada yohan.

"Siapa lu ?", tanya yohan dengan membentakku.

"Gak penting siapa gue, yang penting sekarang gue lagi ngewek sama sayank lu !", ucapku memancing emosinya.

"Bangsat lu, dimana lu ?", ucapnya dengan sangat emosi.

"Gue di kantor polisi, dateng sini lu kalau berani, dasar cowok pengecut lu !", makiku pada yohan.

"Kalau lu gak dateng gue bakal obok-obok nih memek sayank lu ini !", ucapku lagi untuk membuat marah si yohan.

"Gue tau siapa lu, lu bocah yang kerja di caffe itu kan !", ucap dari yohan.

"Iye.. emang kenapa ?", tanyaku dengan nada nyolot.

"Bangsat lu, kalau berani nyentuh dia gue bakal habisin lu !", ancam dari yohan padaku.

"Kagak nyentuh gimana, wong udah gue entot nih sayank lu !", ucapku memanas-manasi yohan.

"Memeknya becek banget... sampai habis tissue mobil buat ngelap memeknya !", ucapku lagi dengan nada meledek.

"Bangsat, dimana lu anjing !", teriak dari yohan dengan marah-marah.

"Lagi di kantor polisi goblok, kuping lu congek yee.. !", ucapku dengan meledeknya.

"Kantor polisi mana lu, gue bakal samperin lu ?", tanya dari yohan.

"Kantor polisi daerah sekitaran kali asin !", jawabku.

"Tunggu gue, jangan kemana-mana lu !", ucap dari yohan.

"Iye gue tunggu, buruan dateng sebelum gue entot lagi sayank lu ini !", ucapku.

"Anjing lu !", saut dari yohan.

Dengan sangat emosi yohan pun mematikan teleponnya, aku yakin sekali kalau yohan ini akan datang menemuiku jadi aku pun dengan cepat memacu mobil tante julia ke tempat yang telah aku pikirkan sebelumnya yaitu kantor polisi terdekat. saat hampir sampai di kantor polisi aku pun segera mencari tempat parkiran yang sekiranya tidak jauh dari kantor polisi tersebut tapi bisa untuk sembunyi dari keramaian, dan ada sebuah gang kecil yang muat untuk parkiran mobil, karena jam masih pagi jadi rutinitas orang-orang masih belum terlalu ramai, aku pun memarkirkan mobil tersebut di gang tersebut.

Sebelum keluar dari mobil aku pun dengan sengaja menyalakan lampu hazard dan juga mematikan seluruh cahaya yang berada di dalam mobil tersebut, dan juga dengan sengaja aku melorot celana dalam tante julia lalu sedikit mengendorkan dress yang di kenakan oleh tante julian ini, sehingga kini tubuhnya terlihat sedikit compang-camping karena pakaiannya tidak beraturan. tak lupa semua jejakku yang berada di mobil tersebut aku hilangkan dan juga panggilan terakhir yang tertuju pada yohan juga sengaja aku hapus, setelah semua beres kemudian aku pun keluar meninggalkan tante sendirian di dalam mobil, lalu mencari tempat untuk sembunyi dan memantau mobil tersebut dari kejauhan.

Tak selang berapa lama aku pun melihat kedatangan dari mobil yohan dan dengan cepat aku pun menelepon polisi untuk datang ke tempat dimana mobil tante berada, aku sengaja membuat laporan kalau ada orang berbuat asusila di dalam mobil yang terparkir tidak jauh dari kantor polisi tersebut. dan benar saja tak lama setelah yohan masuk kedalam mobil tante, beberapa polisi dengan sigap dan berlari mengepung mobil dari tante itu. dan teman yohan yang ikut serta dengannya keluar dari mobil yohan dan mencoba untuk menjelaskan kepada polisi.

Apa pun penjelasannya, mereka akhirnya menjelaskan di kantor polisi karena tuduhan melakukan tidak asusila di tempat umum. kulihat mereka pun akhirnya di gelandang ke kantor polisi terdekat termasuk tante julia yang sedang mabuk itu. lalu aku pun dengan senangnya melenggang keluar dari persembunyianku dan berjalan pulang ke kontrakan untuk tidur nyenyak.

Kasus asusila di tempat umum hanya sebah kasus kecil, melihat dari latar belakang kedua pelaku pastilah hal ini akan dengan mudah diselesaikan dengan damai, apa lagi polisi di negara ini kan pada doyan duit jadi hukum pun akan berpihak pada duit. mereka tidak akan mengusut kasus ini sampai sedetailnya dengan mencari tau siapa diriku ini, lagian jika mereka berani seperti itu aku tidak perlu takut karena aku juga memiliki power di kepolisian.



Selasa, 29 Agustus
10:10, Perpustakaan kampus

Unfaithfull (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang