2 Minggu Lagi

424 2 1
                                    

Senin, 28 Maret
10:00, Ruang Jenguk


"Bagaimana keadaan anda ?", tanya daniel padaku.


"Lumayan jika kau tidak banyak tanya", sautku meremehkannya.

"Itu adalah tugasku, jadi mohon kerja samanya", ucap daniel menyangkal pernyataanku.

"Aku dengar kau akan naik pangkat jika mampu memecahkan kasus ini, lalu bagaimana jika anda gagal dalam memecahkan kasus ini ?", tanyaku pada daniel.

"Hanya Tuhan yang tau gagal atau tidaknya kita dalam menghadapi masalah, yang terpenting adalah tetap berusaha dan yakin kalau kita bisa melakukannya", terang daniel.

"Pernyataan yang sangat umum dan sering aku dengar", celetukku.

"Jangan mentang-mentang anda memiliki orang kuat jadi anda bisa seenaknya sendiri, bagaimana pun juga aku akan menjebloskan anda kedalam penjara sesuai dengan hukum yang berlaku", ucap dari daniel.

"Saat pertama kali aku terjerat dalam kasus ini aku tidak pernah sedikit pun meminta bantuan pada keluargaku, dan jika keluargaku mau membantuku tentu saja itu akan sangat mudah sekali, pastilah semua kasus ini akan lenyap dari media sedari dulu dan aku tidak akan ada disini berhadapan dengan anda !", terang pada daniel dengan nada sangat serius.

"Dan satu lagi, aku tidak pernah sedikit pun merasa takut dalam menghadapi kasus ini, hanya satu yang aku takuti yaitu orang-orangmu yang selalu menyiksaku dulu", sambungku lagi.

"Itu sudah bagian dari prosedur !", saut dari daniel dengan menatapku penuh amarah.

"Prosedur yang menghalalkan segala cara untuk memaksa yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar", ucapku.

"Jika penegak hukum seperti anda tetap bertahan di kepolisian maka bisa di pastikan tidak akan ada keadilan dalam hukum itu", sambungku lagi.

"Kenapa anda tidak berkaca pada keluarga anda sendiri ?", tanya dari daniel menyindirku.

"Oleh karena itu aku tidak meminta bantuan dari mereka", bantahku.

"Tidak meminta bantuan tapi seorang wanita selalu menemani kemana pun perintah anda bermuara, sangat memalukan bagi seorang pria yang membicarakan sebuah keadilan dan hukum", sindir dari daniel.

"Lebih memalukan jika ada penegak hukum yang bekerja hanya karena ingin mengejar kenaikan pangkat saja, melupakan semua dasar-dasar hukum", sindirku balik.

"Dengan kapasitas seperti anda, aku benar-benar tidak yakin jika anda bisa memecahkan sebuah kasus dengan akurat, atau bisa di bilang setiap kasus yang anda tanggani selalu menggunakan kekerasan untuk memaksa terduga sebagai tersangka", sindirku lagi.

"Hahaha.. boleh juga ucapanmu tapi itu semua sudah akan menjadi percuma karena sebentar lagi kasus ini akan naik ke meja pengadilan atau di P21 kan, semua rencana anda untuk mengulur-ulur waktu akan berakhir sebentar lagi", ucap dari daniel dengan sangat puas.

"Ternyata memang mustahil untuk membuat anda menjadi pintar, sekali bodoh tetap saja bodoh, anda dulu habis duit berapa waktu masuk ke kepolisian ?", tanyaku dengan sangat menghina daniel.

"Jangan mulutmu bocah !", bentak daniel padaku dengan sangat emosi.

"Aku beritahu kepada anda, sampai saat ini rencanaku telah berhasil tanpa sedikit pun mengalami gangguan atau di curigai oleh siapa pun", ucapku dengan menatapnya tajam.

"Aku akan mengubur impianmu untuk bisa naik jabatan !", sambungku lagi dengan nada menantang daniel.

Sudah hampir tiga bulan aku berada disini dan tidak bisa kemana-mana, bahkan untuk mengumpulkan bukti dan menjalankan rencanaku saja aku harus meminta bantuan pada herlina. untung saja ada dia disini jadi aku bisa sedikit bernafas lega karena ada secercah harapan untukku bisa lepas dari belenggu ini.

Unfaithfull (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang