PROLOG

60.3K 3.3K 94
                                    

Seorang pria terikat di sebuah kursi dan matanya tertutup oleh dasi, sedang meronta. Tubuhnya pun sudah berlumuran dengan darah, wajahnya lebam.

Tang...tang...

Sreeeeeeet...

Suara besi bertabrakan dan balok yang diseret membuat pria itu semakin ketakutan dan panik.

"Kumohon jangan sakiti aku! Kumohon ampuni aku! Aku tidak bermaksud membodohi kalian"

Empat orang bertopeng beanie yang dibolongi pada bagian mata mengelilingi pria itu. Satu yang diduga sebagai ketua dari empat orang itu berdiri persis di belakang pria malang itu, dia berbisik, "terlambat enam tahun"

Sreeeet...

Sriiiing...

Mereka berjalan mengelilingi pria itu, satu persatu dari mereka berbisik di telinga pria itu.

"Pintar sekali kau mengakui telah membodohi kami"

"Kami tidak ingin mati sendirian, bergabunglah dengan kami"

"JANGAN! KUMOHON! KITA MULAI DARI AWAL! AKU AKAN BERTANGGUNG JAWAB UNTUK SEMUANYA! TAPI TOLONG JANGAN BUNUH AKU!" pria itu semakin meronta.

"Apa kau bilang? Awal? Kami tak ingin mengawalinya, kami hanya ingin mengakhiri ini"

"Mengakhiri semua tindakan BUSUKMU"

Empat orang itu berhenti di posisi mereka awal.

Si pria malang sedikit terhenyak. Bingung dengan keadaan yang tiba-tiba menjadi sepi, sempat ia berpikir bahwa mungkin saja ia sudah selamat dari maut.

.
.
.

Sampai dua tangan mengalung dilehernya dan

Klek...



***

NEXT BACA?
VOTE DULU!

SCARY BLACK PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang