#8

8K 816 9
                                    

Mereka sudah berpakaian serba hitam, memakai topeng beanie berwarna pink, mengepak semua peralatan yang dibutuhkan ke dalam tas yang berwarna pink juga. Begitulah ciri khas mereka, hitam-pink. Satu benda yang tidak boleh mereka lupakan, cat warna hitam dan pink.

"Unnie menurutmu orang tua macam apa lagi yang menjadi target kita?" tanya Rose sambil memainkan bungkus cat.

Jennie yang selalu menjadi narasumber Rose hanya mengendikkan bahunya.

"Unnie benar-benar tidak tahu? Ingat, jangan ada rahasia diantara kita" Lisa mulai bersuara.

"Aku benar-benar tidak tahu" ketus Jennie.

Kedua gadis yang paling muda itu tertunduk diam.

"Justru aku merasa curiga dengan misi ini" gerutu Jennie sambil mengepaki barangnya.

"Kamu tadi bicara apa?" tanya Jisoo mengintrupsi.

Sebisa mungkin Jennie mengontrol kekagetannya, dia tidak ingin apa yang dia ucapkan barusan terdengar ketiga temannya itu. Alih-alih menghindari pertanyaan Jisoo, Jennie memberi perintah segera melancarkan aksi mereka.

Jisoo mengikuti Jennie yang sudah berjalan lebih jauh, bahkan dia berlari kecil untuk menyamai langkahnya.

"Aku juga" ucap Jisoo saat dia sudah berjalan beriringan dengan Jennie.

Jennie menoleh dan membulatkan matanya. Meskipun 80% wajahnya tertutup topeng, namun Jisoo bisa melihat wajah penasaran Jennie.

"Misi kali ini ada yang aneh. Entah kenapa aku tidak ingin melakukannya" ucap Jisoo sambil mengayun-ayunkan tongkat baseballnya.

"Bisakah kamu minta Papa untuk membatalkan misi kali ini? Tidak apa jika kita menundanya seminggu. Aku benar-benar tidak sedang dalam mood ingin membantai" Jisoo membuka topengnya dan melempar tongkatnya sembarangan ke belakang.

"YAK! UNNIE. MICHYEOSSEO?" seru salah satu gadis di belakang yang hampir saja terkena lemparan tongkat dari Jisoo.

"APA? MAU MENGUMPATIKU?" seru Jisoo tidak kalah kerasnya.

Jennie hanya bisa menepuk punggung Jisoo menenangkan emosinya yang tiba-tiba berubah.

"Kurasa Jisoo unnie mulai memproduksi selai stawberry" cicit Rose yang juga menenangkan emosi Lisa.

"Kumohon tenanglah. Kita hampir sampai dan jangan ada yang ketahuan"

Jennie menolehkan kepalanya menunjuk ke arah ujung jalan memberikan perintah untuk Lisa dan Rose berjalan terlebih dahulu. Sementara Jennie mengambil kembali tongkat baseball yang tadi dilempar. Jennie memungut tongkat baseball yang sudah banyak bekas bercak darah yang mengering.

Tiba-tiba mata Jennie tertuju pada ukiran angka yang mengelilingi tongkat tersebut. Ukiran yang hanya 8 digit angka tersebut membuat tubuh Jennie membeku.

140728

Hari ini, batin Jennie.

Beberapa memori mulai muncul di pikirannya, merekam kembali setiap kejadian dimana dia menemukan ukiran atau coretan 8 digit angka yang sama dengan tanggal berlangsungnya misi mereka.

Sangat tidak mungkin jika goresan itu adalah sebuah kebetulan semata, karena sudah terjadi keduabelas kalinya.

"Wae? Apa ada yang mengganggu pikiranmu lagi?" ucap Jisoo sambil berjalan menghampiri Jennie.

Jennie mengangguk dengan ragu-ragu.

"Apa ini sudah ada sejak unnie memilikinya?" Jennie menunjukkan ukiran di tongkat tersebut.

SCARY BLACK PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang