#22

4.3K 489 16
                                    

"Sial, mereka sudah kembali"

Jennie dan Jisoo sudah siap keluar dari gudang, namun langkah mereka terhalang oleh tiga pria yang wajahnya familiar dimata dua gadis itu. Jinu, Sean dan Teddy, tiga pria yang dulunya guru bela diri mereka.

"Kita tidak akan menang" ucap Jenny lirih.

Jisoo terkejut, ini pertama kalinya dia melihat Jenny langsung menyerah.

"Tenanglah, kita sebagai murid harusnya bisa melebihi gurunya"

Ucapan Jisoo ada benarnya. Guru mengajarkan muridnya agar mereka bisa melebihi sang guru. Jenny menyunggingkan seringai, dia mulai mengingat setiap kelemahan para gurunya. Dia berterimakasih pada Tablo sang guru pertahanan yang membeberkan setiap kelemahan mereka, termasuk Tablo sendiri.

Dan kini dia harus membanggakan guru yang paling ia hormati, guru yang telah hilang sejak mereka melakukan misi pertama. Anggap saja sekarang mereka sedang ujian kelulusan. Menilai seberapa hebat mereka sekarang.

Jenny sudah maju menghadapi Jinu, dia melayangkan tinju bayangan lalu menunduk dan meluncur dibawah kuda-kuda Jinu yang melebar. Ya, kelemahan Jinu adalah kuda-kudanya yang lemah di titik tertentu.

Jisoo tak tinggal diam, dia menarik kain-kain berdebu lalu dikibas-kibaskan ke udara dan menimbulkan asap debu bertebaran. Tak meninggalkan kesempatan, Jennie dan Jisoo menyeruak keluar dari gudang lalu melajukan motornya secepat mungkin. Kabur adalah cara tepat untuk mereka. Dua gadis melawan tiga pria dewasa, sangat tidak adil.

-oOo-


Berkali Bam-bam menelepon Jennie namun tak satupun panggilan yang diangkat. Ingin sekali dia mengabaikan tugas yang diberikan Jennie, toh itu tidak penting baginya. Namun berbagai ancaman dan teror yang sebelumnya Jennie kirim membuatnya berpikir lagi untuk tetap melaksanakan tugasnya. Apalagi iming-iming hidup bersama dengan Lisa kembali, dia tak mungkin menolaknya.

Tak ada kontak anggota Black Pink lain yang bisa dia hubungi, Lisa juga sudah kehilangan ponselnya percuma juga dia menghubungi lewat Lisa.

Bicara tentang Lisa, Bam-bam mulai berpikir ingin menemuinya lagi di rumah sakit. Tapi ada beberapa bodyguard yang menjaganya. Orang yang bisa menjenguk Lisa hanya Black Pink sendiri dan ketua kelasnya Donghyuk.

"Donghyuk!"

Bam-bam buru-buru menekan dial up pada kontak Donghyuk.

Dia dan Donghyuk sudah akrab sejak pertama kali bertemu di rumah sakit. Mereka saling menceritakan kehidupan mereka yang sama-sama seorang hacker. Begitulah dua orang pria yang dengan cepat akrab jika sudah membicarakan hobi atau profesi yang sama.

"Donghyuk-a, aku tidak bisa menghubungi Jennie noona. Apa kamu tau keberadaannya sekarang?"

Sepuluh detik tak ada jawaban, "Donghyuk?"

"Kamu mati?"

"Uh, siapa yang menelepon?"

-oOo-


Rose menatap kepergian pria yang sering ia panggil Papa itu, pria yang selama seminggu lebih mereka cari. Rose sudah akan melangkahkan kakinya mengejar Papa namun tangannya dicengkeram erat oleh June.

"Yak! Lepaskan! Aku harus mengejarnya"

"Siapa? Siapa yang mau kamu kejar? Orang yang seharusnya kamu kejar itu aku"

Ingin sekali Rose memuntahkan lagi makanan di perutnya. Bukan saatnya dia menanggapi tingkah June yang sok dramatis.

Drrrt....

SCARY BLACK PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang