#15

5.6K 606 21
                                    

Darah lumer di sekujur tubuhnya, entah yang keluar dari hidung, mulut hingga telinganya. Pemuda yang memiliki postur lebih besar dari Jennie itu tidak mampu mengelak semua pukulannya. Meskipun pemuda itu membalas dengan alat bantu seperti bongkahan batu bata atau tongkat kayu tetap saja pemuda itu kalah.

Jennie yang notabene mempunyai gelar sabuk hitam dan selalu bertarung di arena kotak melawan pria bertubuh bak buldoser tidak salah bisa menundukkan pemuda yang bermodal tinggi didepannya. Meski dijuluki psikopat, tidak menghentikan nyali Jennie untuk tetap menghajarnya.

Hanbin yang berniat melerai justru meringkuk ketakutan, dia tidak mau jadi korban salah pukul.

Jennie berdiri disebelah Bam-bam yang setengah sadar, dia memegang tongkat yang tadi Bam-bam gunakan untuk melawan.

"Kamu punya dua pilihan, kamu membantuku mencari seseorang atau aku yang membantumu menjemput orangtuamu sekarang"

Dengan tenaga tersisa, Bam-bam meludahi Jennie dengan sisa darah dimulutnya, untungnya ludah itu hanya mengenai bajunya.

Jennie mundur dua langkah.

Bug

"AAAAAARRRGH" Bam-bam menjerit kesakitan tatkala lengannya dipukul keras oleh Jennie. Lengannya sudah pasti remuk.

"Aaaargh, gadis sinting! Baik, aku akan membantumu. Tapi bantu aku juga untuk mengembalikkan Lisa ku"

Taak

Jennie mengetuk tongkat tepat disebelah kepala Bam-bam. Membuat pemuda itu memejamkan matanya dan bergidik ketakutan.

"Rupanya kamu sudah tidak sabar menemui orangtuamu, ya?"

"Aishh"

Bam-bam hanya bisa mengolet ditempat, jika saja dia masih mempunyai cukup tenaga saat itu juga dia akan mendorong Jennie jatuh dari atap gedung.

"Tidak ada penawaran. Jika kamu tidak menurut, kamu tahu akibatnya kan?" meski Jennie mengucapkannya dengan nada datar, tetap saja terasa mengerikan ditelinga Bam-bam.

"Obati lukamu, bilang pada mereka kamu terjatuh dari tangga. Hanbin akan membantumu, jaga mulutmu baik-baik jika kamu masih ingin mengunyah"

Jennie menghampiri Hanbin di pojokan dekat pintu keluar-masuk. Dia menepuk bahu Hanbin.

"Bantu dia, jangan biarkan dia kabur karna aku masih ingin bicara padanya. Aku akan ke administrasi untuk melapor kejadian ini"

Setelah itu tubuh Jennie menghilang dari balik pintu, meninggalkan kode dengan jari telunjuk yang menempel didepan bibirnya dan maat yang menatap Hanbin tajam.


-oOo-


"Maaf apa anda sudah punya janji dengan CEO Kim?"

Perempuan yang mengenakan blush peach dengan rambut yang digerai dan nametag bertuliskan 'sekretaris' mencegat seorang pemuda berpostur tubuh kecil yang akan memasuki sebuah ruangan yang paling dihormati di gedung itu.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata, pemuda itu mengeluarkan nametag miliknya yang tertulis nama 'Kim Jinhwan' dengan status 'Detektif'.

Sekretaris itu tidak berkutik. Dirasa mendapat lampu hijau, Jinhwan langsung masuk kedalam ruangan tanpa ragu.

"CEO Kim" sapa Jinhwan setelah masuk kedalam ruangan.

Pria paruh baya yang paling dihormati menatap pemuda itu dengan ulasan senyum yang lembut.

SCARY BLACK PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang