#32

4.1K 477 11
                                    

Alhamdulillah UAS udah selesai
Gimana? Lancar?






Matahari mulai malu-malu menenggelamkan diri. Membuat sebuah lukisan alam dengan semburat langit orange. Dibalik keindahan langit senja itu terdapat empat pemuda yang melajukan motornya dengan was-was. Bahkan salah satu pengendara motor itu hampir tersenggol truk disebelahnya.

Hanbin yang membonceng Yunhyeong mengarahkannya ke tempat tujuan mereka. Setelah mepertaruhkan nyawa di jalan selebar 10 meter mereka melanjutkan menyusuri jalan-jalan kecil berbau sampah dan gelap di pelosok kota Seoul.

Ckiiiiit

Braaaak

Hanbin terlambat memberitahukan tempat pemberhentian pada Yunhyeong. Bobby yang berada dibelakang sampai menabrak motor merah milik Yunhyeong.

"Maaf, tokonya hampir sama semua" cengir Hanbin sambil tidak henti-hentinya membungkuk meminta maaf pada dua pengendara yang membawa mereka.

Sejenak mata Yunhyeong menatap plat nama toko yang tertulis "Jung's Bakery". Dia keheranan, ditempat yang sepi dan pelosok seperti ini ada sebuah toko roti yang aromanya menyeruak keluar dengan harumnya. Pemuda yang sangat suka berkutat dengan bahan-bahan makanan merasa terhipnotis. Tubuhnya dengan otomatis berjalan menuju balkon toko.

"Hyung" Hanbin menarik lengan Yunhyeong.

Yunhyeong terpaksa berhenti dan menoleh pada sesuatu yang ditunjuk oleh Hanbin. Dia mengarahkan jarinya menuju gang disebelah toko itu.

"Ikuti aku" Hanbin kembali menuntun mereka.

Hanbin mencari-cari pintu disisi toko itu. Sangat sulit mencarinya karena warna dan tekstur pintu yang sama dengan dindingnya.

Pintu itu terkunci, namun mereka tidak kehilangan akal. Untungnya kunci pintu itu menggunakan gembok, jadi hanya dengan satu pukulan benda keras gembok itu sudah terlepas.

Setelah terbuka, mereka langsung menuruni anak tangga. Ruangan didalamnya sangat gelap, Hanbin harus menggunakan cahaya dari ponselnya untuk penerangan.

Setelah dirasa sampai dilantai Hanbin meraba-raba dinding mencari saklar.

Cahaya mulai menerangi ruangan itu. Dinding dipenuhi dengan rak dan laci, beberapa alat juga menggantung di dinding itu.

Perhatian keempat pemuda itu mengarah pada papan yang tertutupi dengan kain gelap.

Hanbin dan Donghyuk membuka kain itu. Terpampanglah peta yang menempel di papan itu. Peta negaranya yang penuh dengan coretan dan tanda.

Seoul, kota yang dilingkari hitam besar, lalu SMA Daejang yang diberi tanda 1, beberapa kantor perusahaan yang sudah bangkrut dan yang masih berdiri.

"Bukankah ini tempat orang-orang yang pernah dieksekusi BLACKPINK?" Donghyuk mengutarakan pendapatnya.

Yang lain mulai membenarkan.

Jari Yunhyeong menunjuk ke arah lingkaran yang menandai perusahaan ayah Jisoo.

Tidak salah lagi kalau CEO Kim juga menjadi korban, batin Yunhyeong.

Setelah puas mengamati peta, mereka mulai berpencar.

Hanbin mengelilingi ruangan itu, menggeledahi setiap laci, rak atau kotak untuk mendapatkan suatu petunjuk.

Klek

Tanpa disengaja tangannya yang tiba-tiba menyenggol buku membuat rak didepannya bergeser dan menampakkan sebuah lorong gelap.

Keempat pemuda itu saling pandang.

SCARY BLACK PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang