#35

4.5K 487 29
                                    

Keknya watty di hp gue makin eror aja





Sarapan paginya hancur ketika Bambam menyadari dua motor yang melaju kencang di jalan adalah pergerakan dari BLACKPINK.

Secepat kilat dia kembali ke gedung rahasianya, mengotak-atik komputernya seperti kesetanan. Untungnya Bambam memberi pelacak di beberapa senjata baru BLACKPINK dengan tanpa sepengetahuan empat gadis itu.

Tak butuh waktu lama Bambam sudah menemukan letak posisi BLACKPINK.

Stasiun bawah tanah.

Setelah mengetahuinya, Bambam mengganti blazernya dengan jaket kulit. Mengganti gaya rambutnya yang berkelas menjadi amburadul namun tetap keren.

Setelah selesai mengganti kostum Bambam kembali ke mejanya. Melihat lagi layar display itu. Posisi BLACKPINK sudah berubah.

"Dasar gadis-gadis gila. Senang sekali jalan-jalan" Bambam berdecak.

Bambam memindah aplikasi itu ke ponselnya. Kini dia bisa melihat pergerakan BLACKPINK lewat layar sederhana ponselnya.

Bambam sudah keluar dari gedungnya. Berhenti di depan gedung sambil mengacak kembali rambutnya. Bukan untuk berdandan lagi, melainkan merutuki dirinya yang belum meminjam kendaraan setelah hampir sebulan dia tinggal di Korea.

Selama ini dia hanya berjalan kaki atau mengikuti beberapa tur para turis yang mendapat tumpangan gratis kemanapun. Ya, gratis. Karena sudah dibayar dimuka.

Bam-bam tidak bisa mengalihkan layar ponselnya hanya untuk mencari rental kendaraan, ponselnya harus tetap menampilkan gps posisi BLACKPINK. Terpaksa dia harus mewancarai warga sekitar. Setelah sejam berkeliling akhirnya dia menemukan sebuah rental kendaraan.

Awalnya sangat sulit, karena penyewaan itu belum pernah menyewakan barangnya pada turis asing. Dengan terpaksa Bambam harus menjaminkan jam rolexnya yang seharga jutaan dolar itu.

Negosisasi yang cukup panjang hanya untuk sebuah motor sekuter bercat pink yang memang hanya tersisa itu saja. Susah payah Bambam harus menahan malu, motor yang dia kendarai sangat kontras dengan gaya berpakaiannya sekarang.

Bambam terus mengikuti petunjuk arah diponselnya. Sinyal yang berhenti cukup lama itu sudah kembali bergerak ke arah lain. Membuat Bambam menggeram lagi dan lagi.

Susah payah dia menahan bosan karena motor yang dia kendarai hanya bisa ngebut sampai 50km/jam. Bokongnya terasa panas, berkali-kali dia berhenti sejenak di sebuah kedai pinggir jalan.

-oOo-


Setelah mematikan sambungan videocall. Papa berusaha menyembunyikan rasa gelisahnya karena salah satu rencananya harus gagal. Empat pemuda telah menyelamatkan CEO Kim.

Pria yang sudah berumur kepala empat itu sedang berpikir keras, kartu mana yang harus dia keluarkan terlebih dahulu.

Ditatapnya meja yang penuh dengan makanan.

Lampunya menyala.

"Kalian tidak melanjutkan makan lagi? Sayang dagingnya sudah dingin. Mau kupanggangkan yang baru?"

Jennie mengernyitkan dahinya. Tak mungkin seorang ketua grup terbesar seKorea mau mengotori tangannya dengan arang.

Ah, ini hanya permainan kata-kata, pikir Jennie.

"Terimakasih, tapi anda masih memiliki dua pengawal. Kenapa tidak menyuruh mereka saja yang melakukan" Jennie menurunkan intonasinya.

"Ah, mereka? Aku membiarkan mereka beristirahat dulu"

SCARY BLACK PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang