#31

4.2K 485 20
                                    

Hai nyeongAn?

Gue balik lagi sebelum dua minggu hiatus karena para reader yang kebanyakan mau uas
Semangat yeeee! 💪 💪 💪



Enjoy reading ^^



















06:45:00

June duduk dibangku cadangan, dia baru saja dikeluarkan dari lapangan karena pikirannya yang tidak fokus.

Hari ini adalah hari terakhir Rose menjadi asisten tim basket sesuai perjanjian yang mereka rencanakan. Namun surai merah Rose tidak terlihat dimanapun.

"Apa kamu liat Rose? Apa dia sudah datang? Kemana dia pergi? Apa dia sedang bersembunyi?" rentetan pertanyaan melayang ke setiap anggota tim disebelahnya.

Orang yang ditanya tidak menjawab, justru menggeser duduknya menjauh dari June.

June mendengus sambil mengacak-acak rambutnya.

"Pelatih, bolehkah aku mengambil ponselku?" pinta June.

Si pelatih melayangkan death glare, lalu mengangguk pelan.

"Boleh, tapi jangan harap kamu bisa bermain dilapangan lagi"

June melongo mendengar peringatan dari pelatihnya. Sia-sia saja latihan selama berbulan-bulan jika dia tidak diperbolehkan main di lapangan.

Namun June yang telah dibutakan oleh cinta tanpa ragu langsung menyambar tas dan jaketnya serta merogoh kotak ponsel mengambil kembali ponselnya.

"JUNE!"

Si pelatih tidak benar-benar mengancam June, dia hanya menggertak agar June kembali fokus. Dia tidak mungkin melepaskan pemain andalannya. Namun apa daya pemuda jangkung itu sudah menghilang dari bangkunya.

-oOo-

Hanbin dan Donghyuk pergi ke sebuah restoran. Mereka sedang mengisi perut mereka yang kosong setelah tidak berhasil menemui dua detektif karena mereka sudah terlanjur pergi ke suatu tempat.

Donghyuk hanya mengaduk-ngaduk supnya, dia tidak bernafsu makan meski cacing diperutnya sudah memberontak.

"Cepat dimakan, tidak enak kalau sudah dingin"

Hanbin menyendoki makanannya dengan lahap seperti tiada hari esok.

"Apa Lisa sudah makan? Jika seseorang melakukan misi pasti mereka tidak ada waktu memikirkan makan ya?"

Hanbin yang geram langsung menjejalkan makanan ke mulut Donghyuk.

"Bodoh, makanlah. Kamu juga butuh tenaga untuk menemui Lisa dan menghentikan mereka"

Donghyuk membiarkan makanan di dalam mulutnya, dia tidak mengunyahnya.

"Selamat menikmati...oh Hanbin-a" seorang pelayan yang baru saja memberikan pesanan di meja sebelah Hanbin tiba-tiba menyapanya.

"Oh, hyung. Kamu bekerja disini rupanya"

"Ya, begitulah. Kamu sering makan disini juga?" tanya Bobby langsung duduk diantara dua pemuda itu.

"Tidak, tadi hanya lewat dan langsung mampir. Tapi karena aku sudah tahu ini tempat kerjamu, aku akan berkunjung ke sini setiap hari dan meminta pelayanananmu"

"Tch, oh siapa dia?"

Setelah berbasa-basi Bobby mengalihkan pembicaraan pada Donghyuk yang akhirnya mengunyah makanannya dengan lesu.

"Dia juniorku, kami ada sesuatu yang penting bersama"

Hanbin menepuk tangan Donghyuk pelan membuyarkan aktivitasnya.

SCARY BLACK PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang