2014
-
-
-
Kliiing
Sangat aneh jika ada toko bangunan yang diberi lonceng dipintu masuknya. Namun itu memang sudah jadi ciri khas toko yang terletak di pinggiran kota. Tak banyak pelanggan yang berdatangan, namun ada satu pelanggan setia yang selalu datang seminggu sekali dan memesan barang yang sama.
"Aku pesan satu kaleng cat warna hitam"
"Cat kayu, besi atau dinding?"
"Tanpa bibi tanya, bibi pasti sudah hapal"
"Haha iya-iya, kau ini sulit sekali diajak bercanda"
Wanita yang dipanggil bibi itu menuju ke gudang dan kembali membawa 3 kaleng cat.
"Sesuai pesanan, 3 kaleng cat kayu, besi dan dinding"
Sang pelanggan merogoh kantong hoodienya dan mengeluarkan uang pas. Setelah itu dia mengambil pesanannya.
Greb...
Bibi itu mencegat tangan pelanggannya yang akan mengambil pesanannya.
"Jennie-ya, bisakah kau berhenti bekerja? Maksudku, carilah pekerjaan yang pantas untuk perempuan. Kau itu cantik tubuhmu juga bagus, kenapa tidak mencoba jadi model"
Pelanggan yang dipanggil Jennie hanya menjawab dengan cengiran.
"Kalau saja tokoku besar aku akan memperkerjakanmu menjadi manajer disini"
Jennie terkekeh, "memang bibi tahu manajer itu apa?"
"Yak, kau ini gadis tengik. Suka sekali mengejekku. Untung kau gadis cantik, jika tidak kupites kamu"
Jennie masih terkekeh.
Sambil berjalan keluar dan membawa barang belanjaannya Jennie berpamitan.
Dengan susah payah Jennie membawa belanjaannya. Bahkan berkali-kali dia tidak sengaja menabrak orang yang berlalu lalang dan berkali-kali juga meminta maaf.
Akhirnya Jennie sampai di jalan yang sepi, jalan menuju kos tempat dia tinggal.
Kriing...kriing...
Seorang pria yang mengendarai sepeda berhenti mendadak di depannya dan membuatnya terjatuh ke jalan beserta kaleng cat yang ia bawa.
"Mianhae,"
Pria itu turun dari sepedanya dan menjatuhkan sepedanya sembarangan lalu membantu Jennie mengambil kaleng catnya yang menggelinding entah kemana.
"Tak apa, untung saja kaleng catnya tidak terbuka"
"Apa bosmu tidak bosan dengan warna ini? Kenapa tidak membeli warna lain? Haruskah hitam?"
Jennie tidak menjawab pertanyaan pria itu. Dia merampas kembali cat miliknya. Namun pria itu tidak memberikannya.
"Biar kubantu"
Pria itu langsung menuju sepedanya yang terkulai di tanah. Dia berjalan membawa satu kaleng cat milik Jennie sambil menuntun sepedanya.
Jennie berusaha merebut kembali catnya, dia tidak ingin merepotkan orang lain. Namun pria itu tetap bersikukuh membantu Jennie.
"Hanbin-ah!" Jennie membentak berharap orang itu akan berhenti.
Namun Hanbin tetap berjalan tanpa menghiraukan bentakan Jennie.
Dasar keras kepala, batin Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCARY BLACK PINK
Fanfiction[END] Bukan buku bergenre romance remaja kekinian. Hanya sebuah fantasi gue sendiri yang berimajinasi BlackPink hidup menjadi sesosok yang mengerikan namun polos. Bukan 'polos', tapi memang polos. Gak suka genrenya gak papa Tapi coba baca prol...