~KEEP VOMENT~
Suasana di pabrik YG Steel sudah ramai seperti biasa. Konfeti dan lumuran cat juga sudah tidak nampak lagi. Tentu saja seseorang telah membersihkannya. Siapa?Kepolisian yang datang dua jam setelah pesta misi pertama Black Pink memberesi semua itu. Ketua kepolisian pun ikut datang setelah mendapat kabar bahwa anak buahnya yang menjadi korban sekaligus tersangka. Kain dengan lebar 2 meter dan panjang 5 meter tertulis setiap rentetan kejahatan disertai foto-foto sebagai saksi bisunya.
"Ketua Kim, kami sudah menyelam ke dalam namun masih belum menemukan detektif Joohyuk"
Ketua Kim mendekati kubangan cat hitam dan pink yang sudah bercampur dengan darah. Ketua Kim memerhatikan jejak yang tercecer di lantai. Jejak yang baru saja ditelusuri para polisi dan berakhir di danau di belakang pabrik. Ketua Kim meyakini kalau detektif andalannya itu belum tewas, dia pasti sedang bersembunyi di sekitar area pabrik. Ketua Kim mencomot sebuah jam tangan dari kubangan-jam milik detektif Joohyuk dengan tambahan pelacak didalamnya. Sekarang kepolisian akan tambah kewalahan dengan tugas ganda mereka.
"Terus cari detektif Joohyuk dan cepat bersihkan semua ini sebelum terdengar oleh media"
Ketua Kim mengibaskan jaketnya lalu pergi. Sebelum masuk ke dalam mobil patrolinya dia memberi perintah pada salah satu polisi.
"Selidiki juga apakah pabrik ini ikut terlibat"
Polisi itu membungkuk, "Ne, algeseumnida"
-oOo-
"Jennie!"
Gadis yang disebut namanya menghentikan langkah kakinya, dia sedikit menoleh dan mendapati pria berhidung mancung menghampirinya dengan nafas terengah-engah.
Hanbin mengatur laju pernapasannya.
"Kata bu kos hosh...semalam kamu tidak pulang hosh... Kemana saja kamu?"
"Apa urusanmu?" tanya jennie dengan nada datar.
"Ibu kos bertanya padaku tadi pagi. Dia sangat mengkhawatirkanmu. Apa kamu lembur lagi?"
Jennie hanya menggelengkan kepalanya.
"By the way, kemana sepedamu?" tanya Jennie mengalihkan pembicaraan.
"Uh, anu, sebenarnya aku lupa karena buru-buru mencari_"
Kruyuuuk
Hanbin menggigit bibir bawahnya, suara cacing di perutnya yang berdemo membuatnya malu. Hari ini dia belum sempat sarapan hanya untuk mencari keberadaan Jennie.
"Jangan terlalu mengkhawatirkanku sampai melupakan sarapan dan tidak membawa sepeda kesayanganmu. Sebagai balasan telah mengkhawatirkanku, aku traktir sarapan di cafe" ucapnya sambil melanjutkan berjalan.
Wajah Hanbin langsung sumringah.
"Benarkah?"
"Hm, tapi gendong aku karena kamu tidak membawa sepedamu"
Hanbin sempat berpikir, tapi dia langsung menganggukkan kepalanya dan membungkukkan badannya siap menggendong Jennie.
Jennie naik ke punggung Hanbin, dia langsung menaruh kepalanya di bahu Hanbin dan menutup matanya.
"Jennie"
"Hm"
"Jika semalam kamu tidak lembur, kamu pergi kemana?"
"Party"
Hanbin menghentikan langkahnya.
"He?! Party?" pekik Hanbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCARY BLACK PINK
Fanfiction[END] Bukan buku bergenre romance remaja kekinian. Hanya sebuah fantasi gue sendiri yang berimajinasi BlackPink hidup menjadi sesosok yang mengerikan namun polos. Bukan 'polos', tapi memang polos. Gak suka genrenya gak papa Tapi coba baca prol...