#14

5.5K 599 12
                                    

"Oppa, aku ingin naik sepeda" gadis kecil itu menarik baju Hanbin.

Hanbin menurut, dia mengikuti langkah kecil Hanbyul menuju rental sepeda.

"Yeobo, kenapa kita tidak sekalian sepedaan juga?" Ayah Hanbin mengerlingkan matanya ke arah istrinya.

Ibu Hanbin memukul ringan lengan suaminya, "idih, sok muda. Yaudah ayok"

Ibu Hanbin langsung berjalan menuju rental sepeda diikuti ayah Hanbin dibelakangnya. Ayah Hanbin berhenti sejenak.

"Kalian tidak mau ikut juga?" ajaknya.

Jennie menggeleng, "tidak, aku menjaga makanan saja"

"Baiklah, makanannya jangan dihabiskan semua ya!" teriak Ayah Hanbin langsung berlari setelah ibu Hanbin kesal suaminya itu tidak berjalan beriringan dengannya.

Perlahan Joohyuk menggeser tubuhnya menjauhi Jennie. Jennie tahu pergerakan Joohyuk, dia berpura-pura tidak mengetahuinya dengan memakan cookies sambil melihat pemandangan danau di depannya.

"Maaf" ucap Jennie lirih.

Joohyuk yang sedari tadi takut melihat Jennie kini menatap gadis itu keheranan.

"Orang tua itu sedikit gila, tapi dia cukup cerdik. Paman adalah satu-satunya target yang beruntung. Ah sebenarnya target pertama yang beruntung"

Jennie menatap Joohyuk, tak ada tatapan tajam yang membunuh dimatanya. Hanya sebuah mata seorang gadis polos yang penuh harapan.

"Kuharap paman sudah sembuh total saat aku menemuimu, jadi aku bisa meminta tolong padamu"

Joohyuk menunduk lalu membuang mukanya. Bisikan Jennie di malam itu terngiang lagi di telinganya.

Berpura-puralah mati, tahan nafasmu saat aku mengguyurmu dengan cat. Setelah kami keluar, cepatlah pergi lewat pintu hitam itu lalu kaburlah lewat danau di belakang. Jangan hubungi siapapun, karna anda akan segera diburu

Setelah berhasil kabur dari kejadian mengerikan saat itu, Joohyuk memang mengalami trauma. Meskipun tidak begitu berat namun trauma itu pasti akan kembali menyakitinya. Adakalanya dia berterimakasih pada gadis yang telah menolongnya, namun melihat fakta bahwa gadis yang terlihat polos didepannya adalah seorang pembunuh tak akan bisa mengelak hukum yang harus ditegakkan.

Drrrt

Ponsel Jennie yang bergetar memecahkan atmosfir. Donghyuk mengirimi sebuah pesan chat.

Noona, Lisa butuh bantuanmu

Jennie tidak membalasnya, dia langsung memasukkan kembali ke saku jaketnya.

"Kunjungi saya disini, jika paman sudah sembuh total. Aku akan menjelaskan semuanya disana" Jennie menyodorkan kertas yang berisi alamat suatu tempat.

Jennie bangkit, "aku harap paman masih bersembunyi dari kepolisian jika paman masih ingin hidup"

Jennie langsung melangkahkan kakinya pergi.

Joohyuk menarik satu sudut bibirnya.

Dasar kunyuk kecil. Meski sudah meminta maaf, dia masih menakut-nakutiku.

-

Jennie menghampiri Hanbin yang sedang mengajari Hanbyul mengendarai sepeda.

"Hanbin-a"

Hanbin menghentikan dorongannya pada sepeda yang dinaiki Hanbyul.

"Ada apa?"

Bukannya menjawab pertanyaan Hanbin Jennie justru berlutut mengimbangi tinggi badan Hanbyul.

SCARY BLACK PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang