#4: Curahan Hati

4.9K 436 49
                                    

February 4th, 2016
Canteen - Fatima Hospital
.
.
.
.
.
"jungkook-ah... tolong, tolong pikirkan taehyung. setidaknya, aku menawarkan ini demi kesehatan taehyung ke depannya" seokjin terus meminta pengertian sang adik bungsu.

"tidak. aku yang akan membiayai taehyung hyung hingga sembuh! tak peduli bekerja pagi hingga malam, aku yang akan menghidupinya!" jungkook membalas cepat.

"kau harus fokus untuk bersekolah kookie-ya... jika memang kau tak mau hidup dengan hyung, hyung bisa menyewakanmu apartement yang layak di dekat sekolah. tapi kumohon, biarkan taehyung hidup bersama hyung. hyung akan merawatnya setelah keluar dari rumah sakit, okay? bila perlu, aku akan mempekerjakan perawat pribadi untuknya" seokjin mulai melunak. ia terus memberikan opsi terbaik pada adik termudanya, berharap agar jungkook segera memberikan keputusan.

"tahu apa kau kim seokjin!!!" tak sampai membentak keras, jungkook hanya meninggikan suaranya.

"jawab aku. apa kau benar-benar seorang dokter, huh?" jungkook melebarkan kedua matanya. jika ia tak pandai mengontrol emosinya, mungkin amarahnya kali ini akan jauh lebih meledak. ia benar-benar tak tahu lagi jalan pikiran kim seokjin ini.

"hhhh apa mak--"

belum sempat mengeluarkan suaranya, ucapan seokjin kembali terpotong. "tidakkah ini sungguh keterlaluan? kau berbicara seolah kau pengatur semua di kehidupanku juga taehyung hyung! tak pernah berkaca, um? berapa tahun kau tinggalkan aku dan taehyung hyung? lalu dengan seenaknya kau mencampuri kehidupan kami dan berlagak menjadi pahlawan kesiangan? oh ayolah.... kemana kau pergi disaat kami 'jatuh' dan membutuhkan sandaran untuk--"

"jatuh? apa yang kau maksud dengan jatuh?" sambar seokjin cepat.

"kau tak perlu tahu!" jungkook meninggikan suaranya.

"hhh.. beraninya kau tiba-tiba hadir dan berkata seperti itu, sementara kondisi taehyung hyung belum juga membaik! kau tak memiliki hak untuk mencampuri urusan kami berdua kim seokjin-ssi, lancang sekali!" lanjut jungkook lagi.

tak tahan dengan emosinya yang kian melonjak, jungkook lebih memilih meninggalkan seokjin tanpa berkata apapun. hatinya resah. ia takut jika sewaktu-waktu seokjin akan melakukan hal gila yang tak pernah dipikirkannya.
.
.
.
.
.
Intensive Unit Care (ICU) Room
.

"bagaimana perkembangannya?" dokter bername tag kim seokjin itu berjalan sedikit tergesa ke arah ranjang taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bagaimana perkembangannya?" dokter bername tag kim seokjin itu berjalan sedikit tergesa ke arah ranjang taehyung. tak lupa pula ia memeriksa alat-alat yang menjadi penyangga taehyung hidup hingga saat ini. memastikan agar semuanya dapat bekerja tanpa ada kendala sedikit pun.

"suhu tubuh dan tekanan darahnya perlahan mulai naik, sonsaengnim. namun sayangnya hingga sekarang masih jauh dari kata normal" jawab salah seorang dokter magang.

"tingkat kesadaran?" tanya seokjin lagi.

"kesadarannya baik sonsaengnim. pasien dapat merespon dengan pergerakan kecil. beberapa saat yang lalu pasien sempat menggigil dan mengerang pelan, namun setelahnya ia kembali tertidur"

Himnaeseyo [BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang