#10: Selangkah Lebih Maju

3.6K 350 130
                                    

October 15th, 2016
.
.
.
.
.
.
"taehyung-ah!" suara tenor nan nyaring berhasil menggema di seluruh ruangan apartemen milik seokjin. terlihat seorang pria muda bertubuh mungil, sedikit berlari antusias menuju ke arah sebuah kamar. benar, pria muda itu park jimin. atau yang lebih kita kenal sebagai jimin, sahabat taehyung.

taehyung, sosok lain yang tengah duduk bersandar di kepala ranjang kamarnya.. tak begitu mengindahkan panggilan tersebut. sosok itu masih saja fokus pada ponsel pintar yang digenggamnya.

"kim taehyung! kau tak mendengarku?" panggil jimin lagi. kali ini ia lebih memilih duduk di tepian ranjang menghadap ke arah taehyung, dengan tujuan untuk menarik perhatian sahabatnya.

"hm" taehyung hanya bergumam singkat. kedua matanya masih saja tak lepas dari layar ponsel tersebut.

jimin tersenyum. meskipun kini taehyung berubah menjadi seorang yang sangat pendiam, minimal ia masih mau merespon perkataannya. yah walaupun respon itu berupa gumaman, anggukan, gelengan, atau sejenisnya. sekali lagi. semenjak kejadian jungkook kabur beberapa bulan lalu, sifat taehyung berubah 180°. hari-harinya dipenuhi dengan emosi berlebihan. entah itu marah, menangis, murung sepanjang hari, atau hal-hal negatif yang dapat mempengaruhi kondisi tubuhnya.

"masih mencari keberadaan jungkook eoh?" jimin sengaja menanyakan hal sensitif ini ke taehyung. walaupun ia sendiri telah tahu jawabannya. mungkin dengan jimin terus menanyakan hal tersebut, taehyung tergerak hatinya untuk berbagi cerita mengenai apa yang kini ia rasakan. semenjak taehyung menjadi sosok pendiam dan pemurung, jimin juga seokjin mati-matian menggunakan seribu cara untuk mengembalikan taehyung seperti semula. bagaimana pun itu tak semudah yang dipikirkan. taehyung benar-benar akan mengeluarkan suaranya apabila keadaannya terdesak atau ia sedang membutuhkan sesuatu. selain itu? jangan harap.

"apa kau sudah menemukan titik terang?" lagi-lagi jimin melontarkan pertanyaan yang sama setiap ia menemui taehyung.

taehyung menghembuskan nafas panjang diikuti sebuah gelengan pelan. sudah 8 bulan taehyung mencari melalui dunia maya, baik dari media sosial teman-teman jungkook, situs-situs online bahkan hingga ke portal berita. berharap ia menemukan setitik jejak untuk mencari keberadaan adik bungsunya. tapi.......... nihil. taehyung benar-benar kehilangan petunjuk. jungkook menghilang bagai ditelan bumi.

 jungkook menghilang bagai ditelan bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hm.............." jimin ingin membuka suaranya kembali, namun ia merasa ragu saat melihat perubahaan raut wajah taehyung yang semakin tak bersemangat.

"taehyung-ah................." jimin semakin berhati-hati melanjutkan kalimatnya. bahkan tanpa sadar, ia menggaruk pelan tengkuk lehernya meski tak terasa gatal. jimin terlihat seperti salah tingkah, terlebih wajahnya kerap kali menunjukkan sebuah ringisan. sangat jelas menyiratkan bahwa ia tengah mempertimbangkan... apakah layak berbicara mengenai topik ini ketika keadaan taehyung tak begitu stabil?

mendengar suara jimin yang tak seperti biasanya, membuat taehyung tertarik dengan arah pembicaraan sahabatnya ini. diletakkannya ponsel yang sedari tadi ia bawa di atas nakas putih yang berada tak jauh darinya. taehyung mulai memberi perhatian pada jimin. meski tetap tak mau mengeluarkan suaranya, ia pandang wajah jimin seolah menunggu kalimat apa yang akan keluar dari mulut pria bermarga park itu. selama beberapa menit, keheningan pun terjadi. jimin yang menunduk dan tak jarang menggigit bibirnya sendiri itu masih enggan menyelesaikan kalimatnya. begitu pula dengan taehyung, ia masih menatap lekat sahabatnya tanpa bersuara sembari terus menunggu.

Himnaeseyo [BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang