#19: Ketakutan (Sendiri)

2.8K 331 116
                                    

.
.
.
.
.
"hyung"

"hm?"

"bisakah aku meminta sesuatu"

"ya, taehyungie? katakan saja"

"bisakah kita menginap satu hari lagi di seoul? um........ apakah itu memberatkanmu?"

"boleh aku tahu alasannya?"

"aku ingin pergi ke kantor big hit entertainment"
.

.
.
.
.
.
.
.
January 7th, 2017
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Inside The Car
.
.
.
.
.
.
"apa yang ada di pikiranmu, hn? kenapa tiba-tiba ingin pergi ke kantor big hit?" seokjin membalas perkataan taehyung sembari fokus menyetir.

hening. tak ada jawaban yang terdengar. hanya deru mesinlah yang menghiasi suasana canggung di dalam mobil tersebut.

taehyung belum berniat mengungkapkan alasannya. paling tidak sampai detik ini. ia hanya memandangi kompleks pertokoan yang dilewatinya melalui kaca jendela mobil. um faktanya pemuda itu lebih tertarik dengan warna warni lampu yang menghiasi trotoar kota seoul, daripada menjawab perkataan hyungnya.

lalu bagaimana dengan jimin? ia juga memilih untuk duduk diam, di kursi mobil bagian depan. ia fokuskan pandangannya ke jalanan depan tanpa mengindahkan pembicaraan dua orang lain di sekitarnya. juga karena sesungguhnya, pemuda bermarga park itu belum resmi berbaikan dengan sang sahabat........ hingga sekarang.

eh? bukannya park jimin berniat untuk berbaikan dengan taehyung setelah berakhirnya Music Core? ya. benar. tapi lagi lagi ia harus menunda niat baiknya tersebut, dikarenakan situasi yang tak mendukung. hn entahlah.... sesaat setelah acara musik berakhir banyak hal terjadi, dan semuanya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
.
.
.
"taehyungie? bagaimana hyung bisa membantumu, jika kau terus merahasiakannya?" seokjin semakin mendesak. ingat. ia tak mau ceroboh dan mengulangi kesalahan yang sama. ia harus tahu langkah apa yang akan diambil sang adik sampai ke akar-akarnya. dengan begitu seokjin bisa memutuskan apakah ia harus mengabulkan permintaan taehyung, atau justru menolaknya.

taehyung masih diam pada posisinya. kepalanya masih ia tolehkan ke arah jendela mobil. bahkan pemuda kim itu tak segan untuk menekan sebuah tombol kecil di dekat pintu, hingga membuat kaca jendela tersebut turun secara perlahan. mengakibatkan wajah pucatnya diterpa angin musim dingin tanpa henti. taehyung pun tak peduli jika wajahnya membeku. toh suhu saat ini tak separah puncak musim dingin bulan lalu. tak disangka, ia malah seenaknya menutup kedua matanya dan menikmati hembusan angin yang terus menerpa wajahnya. hm...... apa yang membuat ia kehilangan akal sehatnya secara tiba-tiba?

"hey! apa yang kau lakukan eoh? ya tuhan....... kau bisa sakit, taehyungie!" seokjin berujar panik, saat tak sengaja ia melihat perilaku sang adik melalui kaca spion di atasnya. dengan buru-buru dokter muda itu menekan salah satu tombol di samping kirinya, bertujuan untuk menaikkan kaca jendela di dekat taehyung. memang, di sekitar kursi kemudi banyak terdapat tombol dimana sang pengemudi bisa mengontrol keseluruhan mobilnya. tak terkecuali tombol untuk mengatur kaca jendela di semua sisi mobil.

 tak terkecuali tombol untuk mengatur kaca jendela di semua sisi mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Himnaeseyo [BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang