#25: Semangat Tanpa Henti

2.1K 288 92
                                    

February 19th, 2017
Seokjin's Apartment
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"taehyungie? heeyy, apa yang terjadi hm?" melihat sang adik terpaku sembari membelalakan kedua matanya, membuat kim seokjin sedikit khawatir. buru-buru dokter muda itu meninggalkan segala buku kedokterannya, lalu menghampiri taehyung yang berada tak jauh darinya.

"hh..hyung.... ini. bacalah! ya tuhan! kau pasti tak percaya! bang pd bilang, bahwa ia akan mempertemukanku dengan jungkook secepatnya!" taehyung terus menunjukkan layar ponsel yang digenggamnya pada sang kakak. jelas terlihat bahwa tangan kanan pemuda itu gemetar. entah bagaimana pemuda kim itu harus berekspresi, tapi sorot matanya tak dapat berbohong. kedua mata itu tampak berbinar dan menyiratkan sebuah pengharapan tiada henti.

tanpa disuruh pun seokjin langsung meraih ponsel hitam tersebut dan berusaha memahami setiap kalimat yang tertera. tanpa sadar pula, berulang kali pria muda itu menelan salivanya. menandakan bahwa kim seokjin tengah dilanda kegugupan.

"hyung, bagaimana? apa kau menyetujui rencana bang pd? apa kira-kira rencana ini akan berhasil? apa dengan ini aku akan bertemu jungkookie? hyuuung, ayolah! berikan pendapatmu hyung! hm? hm? bagaimana? kita akan tetap pergi ke fanmeeting itu, kan?" taehyung berujar tak sabar. ia terus mencerca seokjin agar memberikan respon secepatnya.

"yaaa! taehyungie! kenapa kau tampak bersemangat sekali eoh?" belum juga seokjin memberikan responnya, tiba-tiba jimin datang dari arah luar menghampiri kim bersaudara. ah, benar saja. sekarang adalah hari minggu, itu berarti ia memiliki banyak waktu untuk menemani taehyung di rumah.

"chim! kemarilah! kemarilah! coba kau lihat ini!" menyadari kedatangan jimin, taehyung langsung memanggil sang sahabat seraya melambai-lambaikan tangannya. baginya, ini akan menjadi hari yang paling bersejarah dalam perjalanan hidupnya. oleh karena itu, kim taehyung tak mau menyimpan perasaan bahagianya seorang diri.

tanpa berpikir panjang lagi, pemuda park itu langsung berlari kecil mendekati seokjin lalu mencuri pandang pada pesan yang ditampilkan. hmm, jimin tak menampik bahwa ia cukup penasaran tentang apa yang sebenarnya diributkan oleh sang sahabat karib.
.
.
.
.
"............apa bang pd-nim serius dengan rencana yang dibuatnya? hhh semudah itukah?" jimin bergumam lirih. dahinya tampak mengernyit, menandakan bahwa pemuda itu tengah berpikir keras.

jujur, ada banyak hal yang mengganjal hati park jimin sekarang. mungkin beberapa diantaranya, bagaimana respon jungkook kelak saat bertemu kakaknya? bagaimana jika taehyung dipermalukan di depan banyak orang? bagaimana jika jungkook............. menolaknya mentah-mentah? bagaimana jika terjadi pertengkaran hebat yang............ oh ya tuhan! jimin terlalu ngeri untuk membayangkannya.

"ya, jimin-ah. selama ini bang pd tak pernah mengingkari janjinya. yaaaah, bisa dibilang bahwa aku mempercayai bang pd sepenuhnya" jawaban dari taehyung membuat jimin sedikit tersadar dari lamunannya. lihat, pemuda kim itu tersenyum lebar hingga menampilkan deretan giginya yang rata. kalau sudah begini, siapa yang tega merusak bayangan indah seorang kim taehyung, hm?
.
.
tapi kau tak pernah tahu apa yang akan terjadi, kim taehyung!
.
JK bukanlah jungkookiemu yang polos dan penurut seperti dulu. dia juga bukan kelinci lucu, yang sering kau ibaratkan dan dengan bangganya kau ceritakan kepadaku. dia berubah. sangat berubah, bahkan jauh dari apa yang kau bayangkan selama ini!
.
dia bukan jungkookie yang pemalu, yang selalu memilih untuk menunduk saat berinteraksi dengan orang lain.
asal kau tahu, kini dia sangat mahir bersilat lidah. sorot matanya tajam. dia juga bisa memainkan banyak peran di depan publik. karena sekarang, dia licik!
.
demi apapun itu, JK bisa lebih menjatuhkanmu, mempermalukanmu, bahkan bisa memperlakukanmu seperti sampah yang tak berguna. dan aku, sebagai sahabatmu....... tak mau hal itu terjadi!
.
taehyung-ah. sekali lagi kuingatkan. bahwa dia JK yang angkuh, bukan kim jungkook. adik kesayanganmu.
kumohon, buang jauh-jauh fantasi indahmu. karena aku telah membuktikannya sendiri!
.
.
"memangnya kau yakin cara itu akan berhasil?" jimin bertanya spontan setelah tersadar dari lamunan untuk kesekian kalinya. hm. entah berapa lama ia telah melamun. dan....... yatuhan! rasanya pemuda park itu ingin menepuk-nepuk bibirnya sendiri. bodoh. bodoh. bisa-bisanya ia meragukan keoptimisan taehyung, yang nyatanya sangat jarang terjadi. bagaimana jika sahabatnya ini salah paham atas kalimat yang baru saja diucapkannya? hhh dasar park jimin bodoh! kemana perginya otakmu itu, eoh?

Himnaeseyo [BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang