#24: Penggemar

2.1K 314 104
                                    

February 5th, 2017
Big Hit Entertainment Building
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"hey kenapa kau senyum-senyum sendiri jungkook-ah?" suara bang pd cukup mengejutkan seorang remaja berhoodie hitam yang tengah duduk di sofa ruang kerjanya.

"ah! sejak kapan anda datang bang pd-nim?" menyadari kedatangan sang pimpinan agensi, jungkook segera memperbaiki posisi duduknya agar terlihat lebih sopan.

"baru saja" jawab pria tambun itu singkat, kemudian bergegas mengambil tempat di seberang jungkook.

"um, bang pd-nim. itu......................" setelah memastikan bossnya mengambil tempat duduk yang nyaman, tanpa disuruh jungkook mulai membuka suaranya kembali. meskipun kalimat yang diucapkannya ini terkesan sedikit menggantung.

"hng?" si pria dewasa yang berperan sebagai lawan bicara, hanya menyahut seperlunya.

"terkait paper bag yang anda berikan padaku tadi pagi.......................... apa anda tahu siapa yang mengirimkannya?" tanya jungkook pelan. jelas tersirat raut keraguan dari wajahnya. apakah hal ini pantas untuk ditanyakan, atau............... haruskah ia memendam rasa penasarannya tanpa tahu kejelasan yang pasti? ahh tidak. tidak. kali ini jungkook bertekad untuk menekan rasa gengsinya, apapun yang terjadi.

"ohhh, paper bag cokelat itu?" tanya bang sihyuk memancing.

jungkook mengangguk kecil sebagai jawabannya. raut wajahnya terlihat sangat antusias kala tahu sang pimpinan menangkap topik pembicaraannya.

"ahhhh, itu titipan dari temanku. dia bilang adiknya adalah penggemar beratmu, karena kau sangatlah menginspirasi hidupnya. um.... ia sempat bercerita padaku, bahwa JK telah menjadi peran yang sangat penting dalam kelangsungan hidup adiknya. jujur. aku tak begitu paham permasalahan apa yang sedang dihadapi bocah itu, hanya saja dari info yang kudapat... ia memiliki keterbatasan hingga membuat hari-harinya terasa sulit" bang sihyuk menjawab dengan begitu santai, namun tetap tak meninggalkan kesan seriusnya. cara pengucapannya yang begitu yakin, membuat jungkook percaya begitu saja dengan setiap kata yang keluar dari mulut bossnya.

"hhhh......... menginspirasi, ya?" jungkook tertawa kecil mendengarnya. ah, mungkin dapat dibilang bahwa tawa remeh itu ditujukan pada dirinya sendiri. hhhh apa yang telah ia perbuat, hingga dijadikan peranan penting dalam kehidupan orang lain? toh kehidupan pribadinya pun berantakan. orang lain saja yang tak mengetahuinya. hahaha, jungkook semakin tak paham dengan kehidupan gila seorang public figure.

"..............apa yang dapat mereka contoh dari kehidupanku yang kelam ini, eoh? tsk, lucu sekali. seandainya saja mereka tahu, bagaimana kehidupan JK sebenarnya" jungkook berujar kembali diiringi senyum hambarnya. masih tak mengerti dengan euforia penggemar yang berada di sekelilingnya.

"itu bukan salahmu, jungkook-ah. penggemarlah yang berhak memilih sosok idola untuk mereka. jika mereka menganggapmu menginspirasi, berarti di mata mereka kau memang pantas untuk dijadikan seorang idola. ingat, janganlah menjadi sosok yang selalu rendah diri. jadilah dirimu apa adanya, dengan begitu mereka akan semakin menyayangi kelebihan dan kekuranganmu" bang sihyuk menyumbangkan pendapatnya, yang secara bersamaan membuat senyum jungkook semakin merekah.

"terima kasih bang pd-nim. anda selalu membuatku berani menghadapi kenyataan. meski mungkin cara yang kutempuh berbeda dari apa yang anda sarankan, tapi aku bangga mempunyai seorang pimpinan sepertimu" jungkook berkata jujur. sesekali ia tersenyum kecil demi mencairkan suasana.

bang sihyuk hanya mengangguk mengiyakan. gestur tubuhnya pun tampak seperti seorang ayah yang sangat bangga akan tumbuh kembang anak kesayangannya.

Himnaeseyo [BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang