★★★★★★★★★★★★★★★★
Sekarang aku sudah berdiri di depan rumahku. Aku mengetukkan kakiku berkali-kali di tanah. Sudah lebih dari lima belas menit tapi mereka tak kunjung datang menjemputku, yang ibu tua itu sebut teman-temannya Fiona.
Disaat aku memutuskan akan menyerah menunggu, datanglah sebuah mobil porsche pink terbuka berhenti di depan rumahku, yang kulihat berisikan tiga orang gadis. Saat mereka melihatku, mereka kompak membuka kacamata hitam milik mereka masing-masing. Aku juga dengar suara memekik kompak keluar dari mulut mereka bertiga.
Mereka bergegas turun dari mobil dan berlari memelukku dengan erat sampai-sampai aku kesulitan bernapas.
Kubelakangi kepalaku untuk memberiku udara. Salah satunya, si rambut blonde menangis histeris dan yang lainnya mengucapkan bahwa mereka merindukanku.
Saat mereka melepas pelukannya masing-masing, kulihat mereka dari atas sampai bawah. Kusadari mereka menggunakan penampilan seperti prostitute.
Ujung bibirku terangkat. Hmm, not bad?
"O-m-g, Fiona kapan kau pulang? Kenapa gak bilang-bilang?" ucap si gadis A berambut Brunette.
Aku mengerutkan kening. "Pulang?"
Mereka mengangguk.
"Kau habis liburan di Venesia kan? Ibumu bilang."
"Aku... rasa?"
"O-M-G, apa yang kau pakai sekarang ini?!" teriak tiba-tiba si gadis B berambut blonde. Ia melihat penampilanku dengan jijik dari atas sampai bawah.
Aku sekarang mengenakan celana ripped jeans hitam, kaos v-plain putih dan black boots dr martens yang berbeda jauh dengan mereka yang mengenakan keseluruhan pakaian terlihat ketat dengan heels. Sexy but not sexy.
"Pfft. Memang kau ini habis dari pasar?" cibir si brunette.
Kuperhatikan penampilanku dari atas ke bawah. Kunaikkan bahuku dengan menatap mereka bertiga heran, "Apa ini aneh?"
"Ya! Ayo kita makeover Fiona, guys! " ucap kini si cewek C berambut merah, dan keduanya kompak bersahut dengan suara nyaring. "Ok!"
Mereka langsung menarikku masuk kembali ke dalam rumahku seperti mereka pemilik rumah ini. "Tunggu, kita gak ke sekolah?" tanyaku.
"Whatever. Seperti biasanya aja kita skip! " ucap si blonde dan setelahnya mereka tos antar satu sama lain dengan teriak-teriak histeris dan menarikku masuk ke dalam kamarku.
Tepat saat aku masuk ke dalam kamarku, mereka membuka paksa pakaianku dan memberikanku pakaian lain milik Fiona yang kini terlihat lebih ketat yang mereka temukan dari lemari closet milik Fiona, dan setelah itu mereka mengaplikasikan makeup ke wajahku. Apa-apaan ini?
Setelah sejam lamanya diikuti obrolan panjang sekilas anak gadis, kita akhirnya berangkat ke sekolah. Kurasa mereka orang-orang yang tak bisa kupercaya saat kulihat cara mereka membicarakan orang lain dengan perkataan buruk. Aku jadi penasaran, apa yang Fiona lihat dari orang-orang fake ini?
Kita akhirnya memasuki sekolah tepat pada saat jam istirahat dan perasaanku atau bukan, seisi sekolah melihatku seolah aku ini adalah daging lezat saat aku berjalan. Tapi menurutku tidak heran, karena yang kulihat adalah seorang perempuan cantik yang menarik di kaca yang kulihat beberapa waktu yang lalu.
Dilihat pula saat Fiona lewat, banyak yang menyapanya dengan senyum akrab dan ada juga beberapa orang yang takut melihatnya. Kurasa Fiona Hastings memang gadis populer di sekolahan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lost Soul | ✔
Mystery / ThrillerApa jadinya jika seorang gadis SMA berumur 17 tahun bertukar tubuh dengan seorang pria paling bahaya di dunia? Dia queenbee, semua orang sukai dan benci. Dia tak punya hati, semua orang segani dan benci. Dunia yang berbeda. Waktu yang berbeda. Tub...