★★★★★★★★★★★★★★★★
Mataku kembali terbuka, dan lagi-lagi pandanganku terasa asing. Aku mulai bernostalgia saat aku melihat sekeliling semuanya berwarna putih. Bedanya, tempat ini bukan ruangan seperti sebelumnya, melainkan aku merasa seperti berada di sebuah dimensi yang tak bisa aku definisikan.
Aku segera mengecek tubuhku dari atas ke bawah, dan kusadari aku berbeda dari sebelumnya. Rambutku tidak sepanjang sebelumnya, rahang wajahku kuat, kulitku lebih gelap, serta tanganku yang sekarang dipenuhi oleh otot-otot dan kali ini aku tak mengenakan busana apapun. Dipastikan tubuh ini adalah seorang pria dan terasa familier. Apa aku telah... kembali?
Tapi, di mana ini?
Kuperlahan bangkit berdiri, walaupun tubuhku terasa berat. Selama aku berjalan beberapa lama ini, aku tak temukan tempat keluar di manapun, semuanya putih.
Aku menghentikkan langkahku saat aku mendengar suara gemuruh dari arah belakang, seperti suara halilintar. Aku menoleh ke arah suara itu dan seketika mataku melebar.
Aku melihat asap tebal berwarna gelap kehitaman yang perlahan membuat ruangan putih ini retak seperti pecahan piring. Tak lama lagi tempat ini mungkin akan tenggelam ditelan asap itu. Aku segera berlari ke depan, tapi naas! Aku tiba-tiba terjatuh ke dalam lubang yang tak kusadari ada dan di bawahnya terlihat seperti laut berwarna hitam.
Aku berteriak kencang, aku tahu ini percuma tapi aku merasa jika aku terjatuh, aku akan musnah. Tatapanku terus ke atas berharap seseorang menolongku. Namun nihil, yang kulihat lubang tempatku terjatuh mulai tertutup, semuanya menjadi gelap gulita.
Sekarang tatapanku ke bawah, makin ke bawah aku melihat setitik warna merah, kurasa seperti kobaran api. Ternyata benar, aku kini melihat jelas sebuah api, api yang berkobar sangat besar yang tengah membakar lautan tengkorak setengah manusia. Tubuh mereka tak terlihat normal, ada yang hanya kepala ada pula yang tubuhnya termutilasi. Apa... apa ini neraka?
Mata mereka semua kompak melihatku saat melihat aku mulai terjatuh mendekati mereka dan mereka semua mulai berteriak padaku, berteriak sebuah nama yang masih kudengar samar-samar.
Saat aku semakin dekat kepada mereka, salah satunya berhasil menarik satu kakiku, mereka menggunung dan mulai menarik kakiku bersamaan ke bawah. Wajah yang menarikku teratas memiliki wajah yang paling mengerikan, wajahnya terbakar setengah tengkorak dan entah kurasa aku mengenalnya.
"PEDRO! Unisciti a noi [bergabunglah dengan kami]! "
"Pedro!"
"Pedro!"
"Pedro!"
Semua kompak meneriaki namaku. Namaku? Pedro? Namaku pedro?
Tubuhku mulai terhanyut bersama mereka, yang tersisa hanya tanganku di atas berusaha menggapai apapun dari dalam kegelapan ini, dan akhirnya mataku perlahan tertutup. Entah kenapa aku merasa hal ini layak untukku, aku layak mati. Panas api mulai membakar tubuhku, dan kudengar suara tawa dari mulut mereka semua. Yang bisa kurasakan jelas dari tawa mereka adalah kepuasaan dan dendam terhadapku.
Saat kumulai pasrah akan semua ini, tiba-tiba ada yang memanggil namaku dari arah atas. Suaranya berbeda jauh dari seluruh mahkluk ini, suaranya lembut dan indah. Kubuka mataku perlahan di dalam kegelapan dan kulihat wanita cantik mengulurkan tangannya padaku disaat tanganku mulai tenggelam, dan kurasa ia juga memiliki sayap putih. Is she an angel?
Dia berkata sesuatu tapi tak aku dengar, dia terus berusaha menggapai tanganku.
Kenapa? Kenapa ia ingin menolongku?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lost Soul | ✔
Mystery / ThrillerApa jadinya jika seorang gadis SMA berumur 17 tahun bertukar tubuh dengan seorang pria paling bahaya di dunia? Dia queenbee, semua orang sukai dan benci. Dia tak punya hati, semua orang segani dan benci. Dunia yang berbeda. Waktu yang berbeda. Tub...