★★★★★★★★★★★★★★★★
Ayahku.
Lanzonni.
Ayahku? Dia bukan seorang ayah.
Apa seorang ayah yang baik meninggalkan istri dan anaknya sendiri semenanya tanpa alasan?
Ibuku sangat membenciku hanya karena wajahku mengingatkannya tentang pria yang meninggalkanya dalam keterpurukannya itu. Begitupun suami barunya yang membenciku tanpa alasan―yang bisa kuberitahu ia itu adalah pria brengsek. Dia tak pernah melakukan apapun dalam hidupnya selain protes akan hidupnya.
Ibuku mungkin memang ibu baik, tapi saat malam dia bukanlah orang yang sama. Aku yakin ia memiliki kepribadian yang ganda dan jangan ditanya saat ia minum alkohol. Aku membunuhnya malam itu, pada malam kelahiranku―yang mengantarkanku pada sisi dunia yang gelap, dan mimpi buruk itu masih berlanjut hingga sekarang.
Paman.
Aku tahu engkau selalu merasa kasihan padaku tapi tentang dendammu begitupun dendamku, sudah selesai. Kau tak perlu khawatir lagi akan si bajingan yang menghancurkan hidupmu, hanya disebabkan dulu kau pernah membangkang perintahnya sekali demi keluargamu. Aku mengerti.
Hunter.
Aku harap kau kembali dan menjelaskan apa yang terjadi padamu selama ini. Kau sudah menyelamatkanku berulang kali, dan kau tahu betul aku benci berhutang pada orang lain kan? Apa yang sebenarnya kau rencanakan, Hunter?
Pedro...
Pedro..!
Pedro!
Aku membuka mataku walaupun terasa sangat berat―disaat aku mendengar suara perempuan lembut memanggilku. Aku mengedarkan pandanganku dan mendapati seorang perempuan yang menurutku sangat cantik tengah tersenyum lega padaku. Selama hidupku, aku tak pernah melihat seseorang menatapku demikian.
Aku dikagetkan saat ia memeluk tubuhku, bagaikan aku lemon yang diperas.
"Kau sudah bangun!" seru Fiona.
Huh? Apa aku berhalusinasi? Fiona?
Aku lalu mengecek seluruh tubuhku, mulai dari kepala sampai bawah dan ternyata aku sudah kembali. Tapi bagaimana?
"Ya, kita sudah kembali," ujar Fiona, yang menyadari keterkejutanku akan keadaan sekarang.
"Di mana ini?" tanyaku sambil melihat sekeliling. Aku seperti berada di sebuah kamar.
"Rumah Profesor Genova. Ia yang membantu kita kembali," jawabnya.
Jadi, mesin itu sudah jadi? Berarti aku tak sadar selama sebulan ini? Kusadari pula tubuhku dipenuhi oleh banyak perban, tapi tak terasa sakit sama sekali. Kulihat lengan kanan Fiona juga diperban tapi sepertinya sudah terlihat jauh lebih baik.
Fiona kembali menceritakan apa yang terjadi selama aku tak sadarkan diri. Jadi, memang benar Lanzonni sudah mati saat aku menembak dadanya dulu dan yang musnah itu adalah kloningnya. Sekarang, Lanzonni beserta para kloningnya sudah lenyap tanpa jejak.
Fiona juga bilang Lanzonni tower dan semua laboratoriumnya sudah hancur beserta semua koleksinya begitupun para kloning prajuritnya. Tak beberapa lama setelah Lanzonni lenyap, pemerintah datang untuk membantu―walaupun mereka datang sangat telat. Jikalau aku tak menghentikkan Lazonni saat itu, dunia ini mungkin sudah pecah belah.
Aku juga dapat kabar organisasi The Shadow sudah hancur oleh pemerintah setelah berhasil menemukan persembunyiaan kami dan beruntungnya aku, Barzinni dan Hashimoto melarikan diri, entah bagaimana dengan lainnya. Dan aku bisa pastikan Hunter sudah berhasil lari juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lost Soul | ✔
Mystery / ThrillerApa jadinya jika seorang gadis SMA berumur 17 tahun bertukar tubuh dengan seorang pria paling bahaya di dunia? Dia queenbee, semua orang sukai dan benci. Dia tak punya hati, semua orang segani dan benci. Dunia yang berbeda. Waktu yang berbeda. Tub...