17 | Threat

5K 484 12
                                    

★★★★★★★★★★★★★★★★

"Berapa waktu yang diperlukan untuk membuat mesin itu kembali? Peralatan yang diperlukan sudah cukup kan?" tanyaku pada Genova di ruangan kerja yang sudah kupersiapkan untuknya.

"Lebih dari cukup, mungkin sekitar sebulan? Tapi bagaimana bisa kau memiliki semua peralatan lengkap ini? Bahkan benda-benda langkah di sini," tanyanya takjub, saat melihat koleksi bahan peralatan lengkap di bawah rumahku.

"Bukankan itu terlalu lama? Buatlah selama seminggu," protesku.

"Aku membuat mesin itu selama sepuluh tahun. Tapi, kurasa sekarang sebulan waktu yang maksimal. Just make sure you got what I want."

Sudah kuperkirakan.

"Ini." Aku memberikan dia seekor burung beo di sebuah kandang burung yang kusiapkan. Kusadari burung ini adalah miliknya yang selalu bersamanya saat di lab. Aku tahu saat kumelihat artikel beserta foto dirinya bersama burung ini di koran.

"Wow, bagaimana kau menemukannya?" tanyanya takjub, ia tengah memeluk burung kesayangannya itu.

"Burung ini selalu di rumah Barzinni." Kurasa aku cukup beruntung mendapatkannya walaupun aku diam-diam mengambilnya. Ia terlihat begitu kesenangan, kuharap ia tak lupa dengan tugasnya.

Hunter yang tiba-tiba di belakangku menepuk bahuku dengan tubuh bergetar.

"Psst, kurasa kau tak mau melihat ini," bisik Hunter padaku. Hunter menarikku ke ruang tengah dan aku memutar bola mataku saat melihat Diego dan Barzinni sedang bermain PS4 bersama, walaupun masih dengan tangan terikat.

Hunter melepaskan tawanya yang sedari ia tahan.

"I'm sorry but this is too funny! "

* * * *

"Kapan kalian bisa melepas tanganku? Tanganku gatal tahu!" rengek Barzinni. Sudah sehari ia mendekam di sini.

Hunter dan aku tak pedulikan dia, ia masih ditahan. Posisi kita terbalik sekarang.

"Ya lepaskan dia, dia sepertinya tidak jahat," rujuk Diego.

Aku menghela napas panjang.

"Thanks Pedro, kurasa kecelakaan itu membuatmu sadar huh? Kau sangat imut sekarang!" puji Barzinni. Rupanya ia sudah tahu Pedro kecelakaan. Tapi seberapa banyak yang Diego ceritakan padanya?

"Aww!" Pedro menyentuh kedua pipinya sendiri.

"Shut your mouth, Diego! " seruku. Ia sungguh membuatku hilang muka apalagi di depan Barzinni.

"Kenapa kau memanggilnya Diego?" tanya Barzinni heran.

Aku tak pedulikan pertanyaannya lalu mengudikkan daguku pada Diego untuk mengikutiku ke belakang, jauh dari jangkauan Barzinni.

"Apa kau bicarakan hal tak perlu padanya?"

Ia menggeleng sambil mengerutkan keningnya. "Aku tidak sebodoh itu."

"Ah, I believe that," balasku sarkastik sambil melipat tanganku.

Ia menunduk.

"Maafkan aku Finn, aku tahu kau marah padaku atas apa yang kulakukan sebelumnya. Aku hanya belum siap kembali."

Tapi, kau tak perlu menghancurkannya kan? "Apa kau pernah mencoba akting sebelumnya?"

Ia mengadah padaku dengan tatapan getir. "Finn...!"

"Jika kau ingat, apa kau ingat apa yang terjadi sebelumnya sebelum kita tertukar seperti ini?"

Ia kembali menunduk. "Tidak."

My Lost Soul | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang