★★★★★★★★★★★★★★★★
Wanita tua itu memberikan pakaian ganti untukku. Celana jeans hitam dan sweater biru yang kurasa milik Fiona. Aku menarik napas dalam saat melangkahkan kakiku keluar kamarku untuk pertama kalinya. Aku ikuti wanita tua tersebut berjalan menyusuri tempat ini untuk keluar.
Aku lihat sekeliling, orang-orang aneh yang sering mengintipku dari luar pintu kamarku melihatku dengan dengan ekspresi tak terbaca, ada yang tertawa sendiri, bicara sendiri dan menangis membawa boneka kelinci yang usang. Aku tak pedulikan tatapan mereka. Aku mengalihkan pandanganku menyibukan diri melihat sekeliling, pandangan yang asing selama aku mengurung diri di dalam kamarku.
Wanita tua membukakan pintu mobil untukku masuk, kulihat Pria tua creepy tadi itu duduk di kursi kemudi dengan senyuman lebar yang tak kubalas. Aku memilih untuk duduk di belakang, mataku sibuk melihat luar jendela mobil ini.
Hari ini adalah hari Sabtu tanggal 12 Oktober tahun 20XX, yang sempat kulihat di kalendar sebelumnya. Tempat ini, setelah kuketahui dari wanita tua itu adalah di Kanada tepatnya di kota kecil Hudson. Ia terlihat sedikit heran saat aku bertanya, tapi ia tetap membalasnya. Ia bilang bahwa aku kehilangan ingatan. Tapi bisa kurasakan perasaan lega dari mereka berdua.
Mobil ini akhirnya berhenti di depan sebuah rumah mewah. Kurasa lebih besar dari rumah lainnya yang sempat kulihat sekilas di perumahan ini. Sudah kutebak mereka ini termasuk golongan orang kaya yang sudah dilihat dari penampilan mereka.
Saat aku memasuki rumah ini, kulihat banyak pajangan foto Fiona kecil beserta foto keluarganya. Fiona tampaknya adalah anak tunggal dari keluarga rumah ini. Jadi pria tua menjijikan tadi dan wanita tua itu adalah orangtua Fiona.
Ibu Fiona menuntunku masuk menuju ruangan yang dibilang kamarku di lantai dua. Kamar besar yang lengkap dengan closet walk in dan kamar mandi dengan bathub. Kamar ini cukup rapi, terkesan elegan dan nyaman. Berbeda dari pendapatku mengenai Fiona sebelumnya.
Kudengar dari bisik-bisikkan di neraka atau rumah sakit jiwa, Fiona adalah anak yang bermasalah yang sering bolak-balik masuk neraka tersebut. Tapi ibu tua yang kusadari sekarang adalah ibu Fiona tak memberitahuku kenapa ia bisa sering berada di sana. Dokter juga berkata lebih baik aku kehilangan ingatan, mungkin alasan tersebut yang membuatku bisa keluar dari tempat laknat itu. Aku sudah belajar banyak, tak ada orang normal yang akan percaya atas perkataanku.
"Ok, Fiona. Istirahatlah dan turun untuk makan malam jam tujuh nanti, ok?" ucap ibu Fiona, yang hanya kubalas dengan anggukan kecil dan setelahnya ia keluar dan menutup pintu kamar ini.
Aku kemudian duduk di atas kasur kamar ini. Terbesit sesuatu di kepalaku, mungkin aku harus mempelajari siapa gadis ini sebenarnya. Mungkin mulai dari barang-barang pribadinya, seperti diary? Kurasa semua gadis seumurnya memliki diary. Mungkin bisa kutemukan sesuatu petunjuk hingga membuat aku memiliki tubuhnya.
Aku mulai merombak semua lemari kamar gadis ini, tapi tak kutemukan apapun hal yang penting yang bisa jadi petunjuk tentang dirinya.
Atau mungkin disembunyikan? Mungkin masuk akal karena mereka tak mau Fiona kembali gila atau ia tak akan membiarkan Fiona ingat apapun. Yang kutemukan di lemarinya hanya berupa buku-buku sekolah dan barang-barang yang dimiliki tipikal gadis sepertinya.
Kuingat ibunya memberitahuku bahwa Fiona adalah seorang pelajar. Nama panjangnya adalah Fiona Hastings, 17 tahun, siswi senior di SMA Western Hills. Kulihat juga foto-foto Fiona di masa sekolahnya bersama teman-temannya di dinding kamarnya. Ia terlihat seperti siswi popular di sekolahnya dan terlihat secara fisik menarik. Jika aku diriku yang dulu, mungkin aku langsung tertarik dengan gadis ini. Tertarik? Ha! Aku bahkan tak ingat siapa diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lost Soul | ✔
Mystery / ThrillerApa jadinya jika seorang gadis SMA berumur 17 tahun bertukar tubuh dengan seorang pria paling bahaya di dunia? Dia queenbee, semua orang sukai dan benci. Dia tak punya hati, semua orang segani dan benci. Dunia yang berbeda. Waktu yang berbeda. Tub...