★★★★★★★★★★★★★★★★
Mesin tersebut seperti perkataan Genova, berbentuk seperti kapsul. Ukurannya lumayan besar, terlihat banyak tombol pula yang pasti tak kumengerti.
"Bagaimana cara kerja mesin ini?" tanyaku.
"Lihat ini?" Genova menunjukkan salah satu lubang kecil di tengah mesin tersebut. "Ini adalah lubang inframerah. Kalian berdua hanya perlu berdiri di depannya dan semuanya beres."
"Kau bilang padaku sebelumnya, bahwa bukan kau yang membuat kami tertukar. Lalu bagaimana kau begitu yakin kami akan kembali? Kau yakin tak tahu siapa yang melakukan?"
Ia menggeleng. "Kau tahu? Kau mungkin benar, sebenarnya aku tak pernah mencobanya langsung pada manusia. Terakhir kali kucoba pada hewan dan hasilnya..."
"Apa hasilnya?"
"Mereka berhasil tertukar tapi satunya mati. Jadi, artinya salah satu diantara kalian akan mati... Kemungkinannya sepuluh persen berhasil." Ia lalu mengedik, seolah bukan masalah besar.
Aku menarik kerahnya. "Kenapa kau tak bilang dari awal?"
Ia mengusap tengkuknya dan menyengir. "Aku baru ingat."
Aku akan meninju wajah sialannya itu kalau tak Diego halang.
"Aku mau bicara denganmu sebentar, Finn," bisik Diego yang lalu menarik tanganku menjauh dari Genova. Melihat ekspresinya yang serius, aku terpaksa menurutinya untuk bicara. Sebelum pergi, sempat kuancam Genova untuk tak lari, tapi tampaknya ia masih sibuk dengan mesin aneh itu.
"Ada apa?" Kutanya Diego yang sekarang ekspresi wajahnya terlihat sedikit panik.
"Apa kau yakin akan melakukan ini?" tanyanya.
Aku melirik Genova sebentar lalu kembali teralih padanya. "Tentu saja. Kau tak perlu khawatir. Kita pasti akan selamat."
Diego menggeleng dan tatapannya ke bawah. "Aku tak bisa melakukan ini."
Aku mengerutkan kening. "Apa maksudmu? Kita sudah datang sejauh ini karena ini. Tarik perkataanmu barusan," tuturku.
Diego kembali bergeleng dan kini menatapku dalam. "Bagaimana... Bagaimana kalau aku menginginkan hidup ini? Kau bohong kalau hidupku dulu baik kan?"
"Fiona..."
"Jangan panggil aku dengan nama itu!" tandasnya. "Apa kau punya jaminan bahwa saat kita kembali, aku akan ingat kehidupanku dulu? Bagaimana kalau kita memang benar hilang akal atau... memang hilang ingatan?!"
"Apa omong kosong yang kau bicarakan?"
"Jawab aku! Apa sebenarnya hidup seorang Fiona? Dan jangan pikir aku tak menyadari luka-luka di tubuhmu itu!"
Otomatis mataku menempel pada beberapa bekas luka siletan di urat nadi tanganku, aku segera sembunyikan dari jangkauan mata Diego.
"Ya, kau memang benar dia tak memiliki hidup yang sempurna. Tapi aku bisa pastikan kau akan memiliki hidup yang lebih baik saat kau kembali."
Diego meringis pelan. "Sekarang aku tanya pada dirimu, kenapa kau sangat ingin kembali? Apa kau tak lelah dengan hidupmu? Bukankah hal yang terjadi ini merupakan hal yang kita inginkan selama ini supaya kita tetap bersama. Kau tak pernah berubah!"
Aku menatap Diego heran. "Apa maksud perkataanmu barusan?"
Diego menjadi bungkam dan menutup mulutnya, tatapan matanya berlarian kemanapun.
Aku menyipitkan mataku, menatapnya penuh curiga. "Kau... apa kau selama ini..?"
Diego bergeming.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lost Soul | ✔
Mystery / ThrillerApa jadinya jika seorang gadis SMA berumur 17 tahun bertukar tubuh dengan seorang pria paling bahaya di dunia? Dia queenbee, semua orang sukai dan benci. Dia tak punya hati, semua orang segani dan benci. Dunia yang berbeda. Waktu yang berbeda. Tub...