★★★★★★★★★★★★★★★★
Aku melihat seorang pria yang kira-kira berumur empat tahun di atasku, dia menggunakan sweater hoodie hitam dengan celana jins biru yang usang. Wajahnya belum dibersihkan dari janggutnya dan kira-kira tingginya sekitar 6'1'.
"Siapa kau?" Aku tanya balik.
"Siapa kau?" tanyanya lagi.
Kami sama-sama mengernyit karena tak ada yang mengalah mau menjawab.
"Kau tinggal di sini?" tanyaku. Aku melihat sekeliling rumah ini, tempatnya tak layak untuk ditinggali.
"Bukan urusanmu. Apa yang kau lakukan di sini?"
Saat aku akan menjawab, aku tiba-tiba mendengar suara rusuh seperti suatu barang jatuh dari luar jadi aku langsung menariknya dari depan pintu dan menutupnya lalu segera bersembunyi sampai suara aneh itu pergi. Apa-apaan barusan? Apa anak buah Barzinni kemari mengikutiku? Tidak mungkin kan?
Tapi aku bisa membuang jauh pikiran tersebut saat aku mendengar suara kucing mengeong. Damn cat!
Aku tak sadar menutup paksa mulut pria ini dari belakang sampai aku merasa tanganku basah. Aku mengernyit saat melihat tanganku dan aku tersentak saat melihat wajahnya. What the fück?
Aku langsung berdiri darinya. "K-Kenapa kau menangis?" tanyaku heran.
Dia menguburkan kepalanya di kedua tangannya. Apa dia benar-benar seorang pria?
"Apa... kau akan... membunuhku...juga?" tanyanya lirih.
Aku melebarkan mataku. "What? "
Dia kini menghapus air matanya kemudian ia berdiri menjulangiku, wajahnya kini berubah garang seolah ia punya kepribadian ganda. "Kau tak bisa di sini terus atau mereka akan membunuhmu."
"Siapa yang ingin membunuhku?"
"Go home! " Dia membalikkan tubuhnya.
"Tunggu, kau tinggal di sini?"
Dia kini duduk di kasur karet rumah ini. Ia hanya diam menatapku sampai ia menghela napas panjang dan berkata, "Kenapa kau di sini jika kau tak ingin membunuhku? Apa kau menyasar atau... apalah?" Ia menaikkan pundaknya.
Aku mengeluarkan surat yang kemarin kuterima dari kantong celanaku yang kulipat, ia terlihat awas saat aku mengeluarkannya.
"Here, aku dapat surat ini kemarin yang menunjukkan alamat sini."
Ia merebut surat tersebut dari tanganku dan seketika matanya melebar saat membaca isi tersebut, ia menatapku dan surat itu gantian dengan berulang-ulang kali.
"Bagaimana... Bagaimana kau bisa mendapatkan ini?"
"Apa maksudmu?"
Ia kemudian membuka lemari yang ingin kubuka sebelumnya dan menunjukkan surat yang serupa dan memiliki isi yang sama pula. Aku menerimanya dan aku memiliki ekspresi yang sama dengannya saat ia melihat suratku.
"K-Kok? Bagaimana bisa... Kau mengirim ini padaku?"
Dia menggeleng padaku. "Ini pasti ada maksudnya. Apa kau juga ke sini tanpa tahu siapa mengirim ini?"
Aku mengangguk. Weird, apa jangan-jangan ada orang lain yang tahu keadaanku? Kalau memang ada yang tahu, apa hubungannya dengan pria depanku ini?
Tunggu, jangan-jangan pria ini menipuku? Apa dia salah satu stalker Fiona?
"What? " Aku akhirnya bertanya saat pria aneh ini menerawang wajahku dengan seksama daritadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lost Soul | ✔
Mystery / ThrillerApa jadinya jika seorang gadis SMA berumur 17 tahun bertukar tubuh dengan seorang pria paling bahaya di dunia? Dia queenbee, semua orang sukai dan benci. Dia tak punya hati, semua orang segani dan benci. Dunia yang berbeda. Waktu yang berbeda. Tub...