Pagi ini kayaknya pagi yang paling sendu buat Seulgi. Malam itu, setelah Mino berhasil bikin Seulgi nyandu abis sama ciumannya, Mino gak lagi ngomong sepatah katapun sampai detik ini.
Kenapa? Bukannya kita udah baikan no? Kok, lo jadi aneh gini sih? Seulgi bingung sendiri jadinya.
Seulgi akhirnya cuman bisa duduk di sofa dekat jendela kamar Mino sambil melamun gak tau mikirin apa. Mungkin, mikirin Wonwoo? Ah iya, dia belum ngabarin adiknya lagi.
Seulgi Kang Dek, gue di apartement mino. Gue baik2 aja, semalem pulang kemaleman.
Habis ngabarin Wonwoo, Seulgi menengok ke arah cowoknya yang masih tidur. Gak tau udah berapa botol soju yang Mino minu semalem. Coba kalau Mino pulang ke rumah, bukan ke apartement, mungkin udah di omelin mamanya kalau sampai minum sebanyak itu. Mino bilang, dia lagi gak mau dengerin omelan mamanya, jadi Mino bawa Seulgi ke apartemennya.
"Mino. Bangun"
"Hmm"
Rasanya susah banget buat melek sekarang. Mata Mino masih berat, gak bisa kalau dibangun paksa kayak gini.
"Mino dengerin gue, lo kan harus cepet-cepet ke gymnasium."
"Batalin aja"
Seulgi diem.
"Batalin gimana maksudnya no? Ini udah jam 8 ayo bangun"
"Batalin. Gue gak jadi ikut acaranya anak UKM musik" Kata Mino. Suaranya masih serak dan matanya merem. Kepalanya pusing banget.
Seulgi cengo.
"Lo masih kesel ya no?"
"Nggak kok"
"Terus kenapa batal? Kan sayang, lo udah capek-capek bikin lirik lagu dan sekarang lo gak jadi ikut lomba itu?"
Kali ini Mino berusaha buka matanya. Seulgi bisa liat, mata Mino masih merah banget efek sojuyang entah berapa botol Mino sikat semalem. Ada-ada aja sih ini anak.
"Gue gak mungkin kesana dengan keadaan kayak gini kan?" Tanya Mino sambil merhatiin wajah ceweknya yang baru bangun tidur itu. Karena Seulgi duduk di sofa deket jendela, sinar matahari pagi langsung menerpa wajah Seulgi dan itu buat Mino senyum. Kayak malaikat, pikir Mino.
Seulgi nganggukin kepala paham. Iya juga. Mino masih hangovergak mungkin kan dia maju ke stage dengan keadaan kayak gini?
Bukannya beranjak dari tempat tidur, Mino malah rebahan lagi. Sial. Tapi its ok, Seulgi ngerti sama keadaan Mino sekarang. Kondisi tubuhnya lagi gak sehat dan Seulgi memutuskan untuk bikin sarapan seadanya buat Mino.
●●
"Song mino, lo emang mau mati."
Seulgi cuman bisa geleng-geleng kepala pelan setelah lihat isi kulkas Mino. Mau sarapan apa mereka sekarang? Sarapan pake whisky? Vodka? Atau champagne? Iya sekarang Seulgi tau, kalau apartement Mino itu isinya dosa semua.
Seulgi kesel, akhirnya Seulgi ambil satu kaleng coke yang emang tinggal satu-satunya. Persetan kalau minum soda dipagi hari itu gak baik.
"Now i could see the original of an angel"
Seulgi cuman berdua kan sama Mino di sini? Apa ada maling yang masuk? Gak mungkin juga sih.
"Who you?"
Tiba-tiba cowok berpakaian serba hitam dan ber-snapback itu duduk berhadapan sama Seulgi. Sebelumnya cowok itu mengambil satu botol susu dari sebuah laci yang berjejer diatas pantry. Seulgi perhatiin wajahnya, gak asing.
Gak, bukannya Seulgi pernah ketemu atau pernah kenal sama dia, maksudnya muka cowok itu mirip sama Mino jadi Seulgi gak ngerasa asing saat pertama kali liat wajahnya. Mino punya kakak atau adik laki-laki? Sejak kapan?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ditanya kok diem aja?"
Cowok itu bersuara lagi dan berhasil bikin lamunan Seulgi buyar.
"Ah iya, kenapa?" Tanya Seulgi bingung.
"Lo siapa? Temen Mino? Atau pacar?"
"Gue Seulgi"
Seulgi gak jawab satupun dari dua pilihan yang cowok itu tanyakan sama Seulgi. Cukup jawab seadanya dengan menyebutkan nama asli. Gak usah banyak tanya kalau belum akrab, begitu pikir Seulgi.
"Gue adik sepupunya Mino.
Nama gue Song Gunhee
Panggil aja Gun."
Adik sepupu? Kok kelihatannya lebih tua dari Mino ya? Hahaha, Seulgi ketawa dalam hati.
Cuman suara jarum jam yang menemani mereka berdua dimeja makan. Canggung rasanya kalau Gun harus banyak tanya sama cewek ini walaupun sebenernya, banyak yang mau ditanyain sama Seulgi.
Sebenernya Gun kenal sama Seulgi. Bukan kenal, tapi tau. Gun gak bego amat lah, Gun yakin cewek yang lagi duduk di meja makan itu Seulgi. Kang Seulgi pacar kakak sepupunya itu.
Hari ini jadi hari pertama Gun menginjakan kaki di Seoul setelah dua tahun lamanya Gun tinggal di New York buat kuliah jurusan musik disana. Gun gak mau langsung pulang ke rumah karena gak siap dapet omelan dari mamanya karena IP semester lalu lagi-lagi cuman dapat 2,00.
Jadi, Gun putuskan buat pulang ke apartement Mino. Seingat Gun, setahun lalu Mino masih suka pulang ke apartemen dibanding pulang kerumahnya.
"Mino ada disini kan?" Tanya Gun.
"Dia dikamarnya" Jawab Seulgi tanpa menatap matanya Gun. Pandangan Seulgi jauh pada kaleng coke yang belum dibuka.
"Belum bangun dia?"
"Belum."
Disaat Seulgi mau buka kaleng coke-nya, tiba-tiba cowok yang baru dikenalnya ini mengambil alih coke itu.
"Gue mau liat cowok lo dulu." Kata Gun sambil pergi, setelah sebelumnya bikin Seulgi cengo karena ngasihin botol susunya yang masih penuh dan ngebawa pergi sekaleng cokeyang Seulgi ambil dari dalam kulkas.
Lain kali, Seulgi gak mau lagi nginep di apartemen Mino.
tbc
Hallo apa kabar 😂 Sekarang bawain Mino+Seulgi dengan versi yg berbeda (mungkin)
Kalau yang belum kenalan sama sepupunya Mino, cek aja ig nya sharp_gun sama-sama manis kayak Mino.
Di sini ada yang tau juga gak kalau Gun suka banget sama Seulgi? Haha aku pas tau itu langsung ketawa sendiri. Kayaknya dunia ini sempit banget kenapa sih.
Iya tau kok ini pendek, di chapter selanjutnya gak akan pendek kok. Iya, gak jelas ya? Iya tunggu aja di chapter selanjutnya ya. Berikan komentar kalian~Luv ❤