MinoSemenjak kejadian tadi malem, gue ngerasa ada yang gak beres sama diri gue. Gak tau, kok bisa-bisanya semalam gue bertindak sejauh itu. Mungkin kalian anggap itu biasa dan berpikir, kan lo cowoknya Seulgi no, terus salahnya dimana?
Gak gitu.
Cuman, sebelumnya gue belum pernah ngelakuin hal-hal se-ekstrem itu sama cewek gue. Iya terserah lo semua mau bilang gue cupu atau apa intinya isn't my style?? Gue terbiasa jalanin hubungan yang santai dan kalau gue inget-inget mungkin gue sama Seulgi itu kekanak-kanakan?
Lo semua tau kan, semua orang pasti bisa berubah? Gue udah dua tahun pacaran sama Seulgi dan yah, masa gitu-gitu aja? Maksud gue, kami berdua udah ada di umur yang cukup untuk mengahal-kan segala hal. You know what i mean? (Silakan bagi yang mau bilang Mino goblok diperbolehkan)
Gue tau mungkin Seulgi sama sekali gak inget sama kejadian tadi malam. Buktinya dia masih bersikap biasa walaupun lebih banyak diam karena gue emang gak lagi banyak bicara sama dia.
Sesekali gue ngelirik Seulgi yang dengan antengnya liatin jalanan ramai disaat pagi menjelang siang di kota Seoul. Matanya kelihatan lebih berat dari biasanya, efek soju dan juga ngantuk kentara di wajahnya.
Dalam diam gue senyum sendiri. Fokus nyetir aja no, biarin dulu cewek lo kayak gitu sampai lo siap bersikap biasa. Iya, gue emang cemen kalau berurusan sama Kang Seulgi.
"No kayaknya gue pengen greentea frapuccino deh, berhenti di starbucks dulu dong."
Seulgi membuka pembicaraan dengan—pengen greentea frapuccino katanya. Yaudah tanpa nanggepin apapun gue langsung memarkirkan mobil gue di depan starbucks.
"Gue aja yang turun. Lo tunggu di sini." Kata gue sambil ngelepas savety belt.
Terakhir gue liat, muka Seulgi cengo dan bikin gue gemes pengen ngerawuk sampai ancur.
"Gue pengen ikut turun juga, gue pengen makan panini no. Ya? Ya?"
Seulgi sengaja ngeluarin puppy eyes-nya yang bikin siapa aja gak tahan apalagi gue. Yaudah, gue turutin aja maunya Seulgi. Gak usah kaku banget lah no, santai aja kenapa sih.
Akhirnya kita berdua masuk kedalam and as always, aroma of coffee mixed with cream aroma of croissants being our favorite. Gue gak bisa buat nolak dan balik lagi ke mobil kalau kayak gini. Gue baru sadar juga, Seulgi belum makan dari tadi pagi dan dia ceritanya lagi ngajak gue sarapan. Iya salahin aja kulkas gue yang gak pernah terisi sama bahan makanan. Jangan salahin gue.
Gue pilih meja di ujung yang menghadap langsung ke jendela. Gue rasa itu tempat yang nyaman.
"Gue yang pesenin ya!" Kata Seulgi semangat.
Dan akhirnya setelah menunggu 15 menit, nama Seulgi dipanggil. Menit berikutnya gue udah bisa liat 2 cup greentea frapuccino, croissant almond, turkey panini favorite Seulgi dan chicken cheese panini favorite gue.
"Lo belum sarapan, lo tuh kan habis mabuk berat semalem, jadi gue takut nanti lo malah sakit." Kata Seulgi sambil senyum.
Gue tau ini cewek pasti lagi berusaha mencairkan suasana, iya gak sih? Kalau kayak gini caranya sih gue gak tahan. Gue lemah sama sesuatu yang bersangkutan sama Kang Seulgi. Gue gak bisa. Cewek ini terlalu candu buat gue.
"Mino." Panggil Seulgi.
"Ya?"
"Akhirnya lo ngomong juga, gue kira lo udah bisu. Hahahaha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side | Mino + Seulgi [✔]
Fanfiction+ au + another side + another life mino + seulgi