SensEveryone can change for the better or worse.
Cowok berpostur tinggi itu berlari ke arah mobil yang sudah terparkir di depan gerbang kampus. Kulit putihnya semakin pucat karena angin kencang di bulan oktober ini, yang sudah mulai memasuki musim dingin.
"Anjing, parah dingin banget di luar" Kata Sehun sambil mengusap-usap kedua telapak tangannya.
"Pembimbing skripsi gue beneran banyak bacotnya no. Parah gue mau gila" Keluh Sehun. Mino hanya tersenyum menanggapi curahan hati sahabatnya. Sudah terhitung 30 menit Mino menunggu Sehun di dalam mobil, tapi gak kayak biasanya, Mino gak marah sama sekali karena Sehun ngaret. Biasanya kalau telat 10 menit aja Mino udah mengomel.
Sehun menoleh ke arah Mino karena Sehun pun merasa ada yang beda dari cowok di sebelahnya ini. Mata Mino terus menatap satu kotak kecil berwarna biru dongker sambil tersenyum.
"Udah hampir dua tahun no"
"Ngitung banget lo, hun?"
"Iseng aja gue ngitung. Habisnya gak enak ya jadi cincin itu. Dianggurin hampir dua tahun, gak dikasih-kasihin"
"Belum nemu waktu yang pas"
"Lo udah kelar sidang, bulan depan graduated. Nunggu apaan lagi sih buat lamar anak orang?"
"Besok Seulgi sidang"
"Ya terus ?"
"Tunggu sampai selesai graduated juga dan beres semuanya"
"Kelamaan bego"
Mino tertawa pelan, menaruh kembali kotak kecil itu di dashboard dan mulai menyalakan mesin mobilnya. Sudah seperti rutinitas, Mino akan menjemput Sehun lalu setelahnya mereka menghabiskan waktu bersama. Entah itu ke bar atau menghabiskan waktu di jalanan sambil mendengarkan celotehan Sehun soal skripsinya yang lagi-lagi minta di revisi oleh dosen.
Tapi tidak untuk hari ini, Sehun berencana menemani Mino menemui sepupunya yang baru datang dari Praha di bandara.
●●
Incheon International Airport
01:30 pm
"Si goblok dateng" Ucap Mino pada Sehun setelah cowok ber-specs hitam itu melambaikan tangan sambil menggiring kopernya.
"Hahahaha muka-muka sarjana teknik arsitektur nih" Ucap Gun iseng.
"Jangan ngeledek gue dong, skripsi juga belum kelar nih" Keluh Sehun.
"Bukan ke lo, ke Mino doang"
"Yeu kampret"
"Praha gimana?" Tanya Mino sambil merangkul pundak sepupunya.
"Gak enak, gue lebih suka Seoul"
"Cewek-cewek di sana asik gak, gun?" Tanya Sehun iseng. Cowok ini terlalu lama melajang setelah tiga kali ditolak oleh 3 cewek yang berbeda. Kalau kata Mino, buat apa cakep tapi bego?
"Cakep-cakep masih kering ya lo, kasian gue"
"Sombong lo!"
"Gimana cewek lo? Kuat juga dia LDR sama cowok bentukan setan begini?" Tanya Mino dan yang di susul oleh tawaan Sehun.
"Rain baik, selalu menghubungi gue tiap hari"
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side | Mino + Seulgi [✔]
أدب الهواة+ au + another side + another life mino + seulgi