★★★★★★★★★★★★★★★★
Sebelumnya,cuma mau info kalau.....
JANGAN LUPA VOTE HEHEHE.
★★★★★★★★★★★★★★★★
"Aku akan ucapkan ini sekali lagi. Di mana Victor Lanzonni?!" Kutaruh senjata COLT45 di dalam mulutnya.
Dia masih bungkam. Keringat dingin mulai bercucuran menuruni pelipisnya. Matanya penuh dengan rasa takut, pengkhianatan dan pasrah. Kumiringkan kepalaku, dia harusnya tahu Lanzonni tak akan pernah memberi kesempatan kedua bagi orang yang sudah ia buang. Begitulah kekejaman Lanzonni bangsat. Tak pernah kupikir akan sedekat ini untuk meraihnya.
Kutarik hammer senjataku, yang akhirnya cukup membuatnya tersentak.
"Kau hanya punya dua pilihan, mati di tanganku atau menderita dengan koloni Lanzonni, così [jadi]? "
Dia mulai tertawa seperti lunatik. "HA! Kau sangat lucu! Kau pikir Lanzonni akan membiarkanmu hidup dengan apa yang telah kau lakukan terhadapku? Di mimpimu!"
"Hmm, itu berita yang terbaik yang pernah aku dapatkan." Langsung aku pukul wajahnya dengan kencang, yang hampir membuatnya terjatuh dari kursi kalau tak kutahan kaki kursi tersebut dengan kaki kiriku.
Kudekatkan wajahku padanya, "Aku rasa kau tak punya pilihan lain. Kau adalah mangsaku."
"Tu, bastardo pazzo [kau, bajingan gila] ! " Dia mulai memberontakkan tubuhnya yang kuikat kuat di kursi dengan tali. "Ti ucciderò [kubunuh kau]!! "
"Addio [bye]."
Kutarik pelatuk senjataku, membuat darah segar miliknya menciprati wajahku. Lalu, kutendang tubuh tak bernyawanya sampai terjatuh di jurang dari ujung lantai lima gedung tua ini. Tubuhnya terlelap pas di dalam pusaran air besar, pusaran air terbesar yang pernah kulihat seumur hidupku.
Kedua alisku bertaut. Kutatap pusaran air tersebut dengan seksama, aku membayangkan tubuhku hanyut bersamanya. Gelap dan dalam, yang mungkin cukup untuk menguburkan semua memori gelap terdalamku, memori yang menghantui hidupku selama bertahun-tahun, mimpi burukku yang membuatku sering terjaga tiap malamnya. Sesosok setan yang menghuni tubuhku, setan yang mengontrol pikiranku dan setan yang membuatku seolah sudah mati.
Mati? Mungkin ungkapan tersebut cocok untukku.
Aku ambil saputangan dari balik kantong jas hitam milikku untuk membersihkan darah kotor dari wajahku. Kubalikkan tubuhku untuk keluar dari gedung tua ini. Tapi, langkah kakiku terhenti saat mataku menatap luar pintu terbuka lantai terbawah gedung tua ini.
Aku menyeringai, Lanzonni!
Dia berdiri di barisan terdepan dari seluruh lautan manusia di belakangnya. Ia menatapku seolah aku adalah anjing liar. Semua siap dengan beraneka ragam senjata di tangan mereka masing-masing. Kusiapkan pula senjataku dari balik kantong jasku. Satu lawan ratusan mungkin cukup untuk membuat tidurku tak nyenyak malam ini.
"Menyerahlah. Kau di kepung!" teriak seorang pria berbadan besar di sebelah Lanzonni, kurasa ia adalah second-in-command. Aku sering melihatnya beberapa kali, tapi tak kuketahui namanya.
Aku langsung tertawa kencang. Aku sangat senang sekarang, sangat senang yang mungkin bisa membuatku hilang akal. Pria ini, pria yang kucari selama ini, pria yang membuatku menghabiskan hidupku dengan kejamnya dunia, pria yang menciptakan sisi gelapku―yang membuat sisi gelapku menenggelamkan sisi lain yang tak pernah kukenal atau mungkin yang tak pernah ada. Ia datang menghampiriku! Ia mencariku! Setelah bertahun-tahun lamanya ia akhirnya menyadari keberadaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lost Soul | ✔
Mystery / ThrillerApa jadinya jika seorang gadis SMA berumur 17 tahun bertukar tubuh dengan seorang pria paling bahaya di dunia? Dia queenbee, semua orang sukai dan benci. Dia tak punya hati, semua orang segani dan benci. Dunia yang berbeda. Waktu yang berbeda. Tub...