Part 5

1.4K 148 2
                                    

"Sebenarnya aku takut mengatakannya. Kupikir aku akan kehilangan teman berhargaku. Tapi, karena dia teman berhargaku, aku harus mengatakannya." Lami menjelaskan pada Saeron.

Ia tak ingin menjadi musuh Hina dengan diam-diam mencoba mendapatkan Jeno. Dengan berterus terang seperti itu ia merasa tidak menghianati sahabatny.setidaknya mereka bisa bersaing sehat.

Sementara itu Hina di toilet sedang menangis setelah mendengar pengakuan sahabatnya. Hina sudah merasa ia akan kalah dari Lami. Ia bisa melilhat kedekatan Lami dan Jeno selama ini.

Setelah menenangkan diri ditoilet,hina dengan langkah berat kembali ke teman-temannya.
"Aku kembali..." hina duduk dikursinya. Lami dan saeron memperhatikan hina dan mereka melihat mata hina sembab habis menangis.

hina tau kedua sahabatnya itu curiga padanya.ia mengalihkan suasana itu dengan berbicara "Aku lapar, bagaimana kalau memesan sesuatu?"

saeron menoleh dan melihat klo lami sedih dan merasa bersalah melihat mata bengkak hina itu.

"Aku menyukai Donghae seosaengnim."ucap Saeron tiba-tiba
lami dan hina kaget "heh...
"Kenapa tiba-tiba?"Tanya lami

"Yah... Kupikir itulah yang harus kukatakan pada kalian." Lanjut saeron. ia ingin jujur tentang perasaannya pada sahabatnya seperti yang dilakukan kedua sahabatnya itu.ia tak ingin menyembunyikannya.

Lami dan hina pun tersenyum pada saeron.
"Yah, Julian-lah yang akan menentukan. Dia bisa saja menolak kalian berdua. Dan jika salah satu dari kalian dipilih, aku akan bersikap netral pada kalian. Kalian berdua, berjuanglah." Kata saeron memberi semangat pada teman-temannya untuk memperjuangkan cinta mereka. mereka lalu berpelukan.

~~~

Diperpustakaan sekolah, mark membuntuti jeno untuk curhat .

"Jadi, masalahnya adalah Donghae seosaengnim. Aku tidak mengerti perasaan cewek yang suka pada cowok yang lebih tua!" ucap mark mengekor dibelakang jeno sampai jeno duduk disebuah kursi.

mark duduk disebelah jeno "padahal Kulitku lebih kencang, 'kan?(lebih muda)" jeno hanya diam sibuk dengan buku yang dibacanya. Mark jadi kesal.
"Hei, kau dengar tidak? Hei!.."

3 cowok kelas lain melewati mereka berdua.
"Hei, mark. Kau selalu saja berisik."
"Berhentilah main-main dan belajar. Kau akan menurunkan jumlah kelulusan."

Jeno dan mark melirik kebelakang tapi tidak menanggapi omongan mereka.

Salah satu cowok berbisik pada kedua cowok lainnya.
"cowok sebelahnya, dia dari SMA Chungju."
"Sungguh? Dari chungju datang ke sini itu bukan hall yang istimewa."

jeno dan mark masih mendengarkan pembicaran mereka, begitu juga taeyong yang berjalan dibelakang 3 cowok itu.

3 cowok itu berjalan sambil bergosip lagi.

"Apa terjadi sesuatu?
"mungkin dia Kalah saing?"
"chungju bukan masalah besar."

Taeyong sebenarnya mau menegur ketiga teman sekelaasnya itu tapi tiba-tiba mark menarik tangannya dengan keras.
"Hei.. Berhentilah bersikap begitu." Kata mark marah-marah

" heih..Dia tidak ada hubungannya. Dan kenapa malah kau yang marah?" cegah jeno pada sahabatnya sambil menarik tangan mark yang memegang tangan tayong. Ia tau klo yang bergosip tadi bukan taeyong*markkokgituamahyungnyaaaa(0.0)(ceritanyapanseumuranyaaataeyongamamarkjeno)#backtostory. Jadi mark tidak paada tempatnya marah-marah pada taeyong.

"Kau bilang apa?Jika temanmu dihina seperti ini,kau sudah pasti juga akan ikut marah. " mark melihat ke taeyong lagi "Cepat pergi dari sini"

Ketiga teman taeyong langsung mengajak taeyong segera pergi daripada terjadi pertengkaran lagi.

-tbc-

Saranghae Jeno [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang