Libur musim panas sudah berakhir, hari ini hari pertama dimulainya semester kedua.
Lami berlari menuju kelas dengan was-was. Ia ingin segera mengkofirmasi ke khawatirannya selama liburan ini.“Sejak saat itu aku tidak bisa menghubungi jeno lagi. Aku hanya berpikir “kapan akan mulai semester kedua? Dan aku takut jeno akan menghilang lagi.”
Sampai didekat kelasnya lami menghentikan langkahnya. Ia harus menenangkan dirinya dulu kalau-kalau yang dikwatirkannya terjadi.
Lami lalu berjalan ke kelasnya dan ia langsung mengarahkan pandangan matanya ke kursi yang biasa dipakai jeno.
lami melihat jeno sudah duduk di kursinya. Lami menarik nafas lega.lami lalu mendekati kursi jeno. Cowok itu tidak menyadari kehadiran lami, ia sedang menulis pesan/email di HPnya.
“jeno” sapa lami pelan.
jeno menghentikan tangannya yang sedang menulis pesan itu. Dengan ragu jeno sekilas melirik ke belakang lalu melihat ke Hpnya lagi.“Hai.” Sapa jeno
lami salah tingkah.. ia tidak tau harus bicara apa. Jeno masih bersikap dingin seperti biasanya padanya.
“Anu... soal itu… Kita akan ada pertemuan.” Kata lami mencari-cari alasan pembicaraan.
“Aku tidak bisa ikut.” Sahut jeno dingin dan meninggalkannya. Lami heran sikap dingin jeno menjadi-jadi setelah libur musim panas itu.
Acara festival sekolah akan segera dilaksanakan. Murid-murid tiap kelas mempersiapkan acara yang akan di adakan dikelasnya agar menarik perhatian pengunjung.
Kelas lami juga sibuk mempersiapkan kebutuhan kelasnya. Mereka melihat jeno malah duduk sendirian dan sepertinya sedang menulis pesan pada seseorang.
“julian tampak aneh setelah semester kedua dimulai.” Kata saeron pada hina dan mark.
“Dia bahkan sama sekali tidak hadir di setiap pertemuan. Padahal sudah kuberitahu klo kita perlu mempersiapkan festival sekolah lewat LINE.” Sahut mark
“mark, Apa dia menemui seseorang?” Tanya saeron curiga.
“Jika kutanya, dia mengelak. Tapi, sepertinya ada cewek.. dari daegu..” jawab mark. Tepat saat itu, lami berjalan disamping mark jadi ia bisa mendengarnya.
Saeron menyadari kehadiran lami, ia segera memukul lengan mark sambil melirik lami.mark menoleh dan melihat lami disana. lami bersikap seolah tak mendengarnya dan menaruh barang-barang yang dibawanya ke atas meja. lami terlihat bersemangat melihat kostum yang akan dipakai kelasnya. Meski begitu ketiga temannya itu tau lami berpura-pura ceria saja.
~~~
lami berjalan pulang ke rumahnya. Ia memikirkan pembicaraanya disekolah tadi bersama hina. Sahabatnya itu mengajak lami berbicara. Hina lalu membuka rahasianya dengan rasa bersalah dan malu.
“lami-ya... Sebenarnya aku menembak julian saat liburan musim panas. Aku ingin mendahuluimu menyatakan perasaan padanya, tapi aku ditolaknya.”
“heih?”“Saat itu, dia bilang ada seseorang yang tak bisa dia tinggalkan. Aku pikir itu dirimu...”
Saat mendengar itu lami merasa bahwa orang yang tidak bisa ditinggalkan jeno bukan dirinya tapi seseorang yang belum dia tau.
Lami melanjutkan langkahnya lagi. Sampai diujung jalan pertigaan tanpa sengaja lami melihat jeno sedang tiduran dimeja sebuah café remaja.
Lami masuk ke café itu dan berjalan mendekati jeno yang ada dimeja itu. taeyong dan teman-temannya ternyata juga sedang hangout disana. Ia melihat kehadiran lami yang berjalan mendekati jeno itu.
Lami berdiri di sebelah jeno tapi jeno tak menyadari kehadirannya. Jeno masih tiduran dimejanya. Dengan isengnya telunjuk lami bergerak untuk menyentuh pipi jeno.
Dan tiba-tiba saja jeno menangkap tangannya dan bangun dari tidurnya.
jeno masih menyentuh jemari lami sambil memperhatikan jemarinya.
“Kukumu kecil sekali.” Gumamnya.
Lami menarik tangannya dengan cepat.“Mau duduk?” Tanya jeno
“Ya.”Hp jeno berdering namun cowok itu hanya memainkan hpnya. Ia sepertinya ragu menerima panggilan itu.
“Kau tidak menjawabnya?” Tanya lami“Banyak hal yang terjadi dengan teman dari Daegu. Jadi dia terus menelponku.”
“Oh begitu”
Dering telpon jeno berhenti dan ia meletakkan lagi HPnya.-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Jeno [COMPLITED]
RomanceKetika dia masih seorang siswa SMP, Lami menyukai lawan jenisnya bernama Lee Jeno dia tidak seperti anak-anak lain, dia cukup lembut... Jeno kemudian pindah sekolah dan mereka pun kehilangan kontak... Pada akhir tahun pertama Lami sebagai siswa SMA...