Part 17

969 123 2
                                    

"Auramu belakangan berubah, ya? Atau kau sengaja merubahnya?" Tanya taeyong.
"Ya. Aku ingin lulus sekolah dengan kemauanku sendiri. Menurunkan berat badan 1,5 kg, berhenti berjalan dengan langkah lebar, dan berhenti tertawa keras. Aku ingin lebih feminin agar populer." Sahut lami tersenyum sambil melihat majalah didepannya.

"Untuk lepas dari julian?" Tanya taeyong.

"kupikir setelah ditolak mungkin aku bisa terus maju, tapi tidak berhasil, ya?" lami mencoba tersenyum "Sebenarnya, aku tidak tahu bagaimana caranya terus maju Atau apa yang harus kulakukan." Lanjutnya tertunduk sedih

taeyong tiba-tiba bangun dari kursinya lalu jongkok disamping kursi lami. Gadis itu terkejut dan langsung menoleh pada taeyong.

"Akhirnya kau melihatku." Kata taeyong tersenyum.
"eh?" lami tidak paham maksud taeyong.

"Mencari tujuan lainnya adalah suatu cara melangkah maju. Itu mudah 'kan? Aku rasa kau tak perlu memaksakan diri. Karena ada seseorang di depanmu yang akan mengatakan padamu klo Lami sudah baik apa adanya dirimu sendiri. " kata taeyong.

lami masih bingung dengan ucapan taeyong.

Cowok itu tersenyum dengan wajah bingung lami.
"Maksudku, aku menyukaimu lami."

Lami terkejut sampai terlonjak dari kursinya "ehhh?! Tapi... aku tidak terlalu mengenalmu."

"Kau bisa mengenalku mulai hari ini. Meski aku sendiri yang mengatakannya, tapi aku merekomendasikan diriku untukmu" kata taeyong berdiri dengan penuh percaya diri didepan lami.

Gadis itu bingung tak sanggup menjawab pernyataan cinta taeyong yang tiba-tiba itu.

~~~

Saat kelasnya sedang pelajaran olahraga, lami menceritakan pernyataan cinta taeyong itu pada kedua sahabatnya.

lami membenturkan kepalanya pelan ke punggung tanganya yang menempel dinding loker.

"kamu tidak apa?" Tanya saeron

"ini pertama kalinya aku ditembak." Sahut lami.

"Jadi? Apa kau bisa mencintainya?" Tanya hina

"Entahlah. Tapi, saat bersama taeyong, aku merasa ada sedikit kemajuan. Dan... Jika bersama taeyong, aku bisa segera menyingkirkan kenangan bersama jeno." Sahut lami setengah melamun

"ahh... arasso" Gumam hina

"Aku tidak terlalu yakin juga!" jawab lami ragu lagi

-tobecontinue-

Saranghae Jeno [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang