Mark menunggu jeno dihalaman sekolah. Saat melihat jeno berjalan keluar, mark segera mengejarnya dan berjalan disamping jeno.
"taeyong sepertinya ingin mengambil lami darimu." Kata mark
"Tidak masalah. Tak ada hubungan apa-apa antara aku dan lami""Yang benar?Kau baru saja menggigit gigimu." Goda mark sambil menyengkram rahang jeno. " Jangan mencocokkan dirimu dengan mood shannon."
"Aku tak mencoba mencocok atau mempunyai perasaan padanya. " bantah jeno
mark menatap jeno dengan marah "Lalu apa? Orang yang tak bisa memikirkan kebahagiaannya sendiri, tak seharusnya bangga dengan mendukung orang lain."
mark marah dengan sahabatnya yang begitu peduli pada shannon dan mengorbankan perasaannya sendiri.
jeno tau, mark marah padanya karena mark peduli padanya. Jeno tersenyum "Kau memang orang yang baik. Bersamamu, aku merasa kembali pada diriku yang lama." mata jeno sedikit terlihat sedih
"Lalu ada shannon yang menyadarkanku, aku tak bisa memaafkan diriku sendiri. Karena itulah, sampai shannon bisa berdiri sendiri, aku yang bertanggung jawab atasnya."
jeno tersenyum. Senyum yang sedih "Terima kasih sudah mengkhawatirkanku." Ucap jeno sebelum berjalan meninggalkan mark.
Mark sangat sedih melihat jeno, ia hanya duduk melamun di halaman sekolah setelah jeno pergi. Saeron berjalan menghampirinya. mark menoleh dan mencoba tersenyum. Ia tau saeron tadi sempat melihatnya berbicara dengan jeno.
"sepertinya yang "memanas" itu aku saja" ucapnya bercanda. "Suasana hati kami berbeda, aku tak bisa apa-apa. Aku sangat lemah."
"Menurutku kau tidak lemah.." sahut saeron
mark tersenyum "Maksudmu aku ker- (keren)"
"anio." Sahut Murao cepat-cepat memotong pembicaraan mark.Mark tersenyum "Iya, ya.. "
Keduanya tersenyum geli.
"ini membuat frustasi. Seandainya saja kami bertemu lebih awal? Aku pasti akan ada di sisinya (jeno) saat hal sulit terjadi padanya. Ahhh.. Aku ingin melakukan sesuatu untuknya." Gerutu mark frustasi
Saeron tersenyum "Kau masih bisa." Ia mengambil sebuah kertas dari dalam tasnya "Ada sesuatu yang bisa kau lakukan, 'kan?"
Kertas itu bertuliskan "Rencana Karyawisata Selama di Busan"
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae Jeno [COMPLITED]
RomanceKetika dia masih seorang siswa SMP, Lami menyukai lawan jenisnya bernama Lee Jeno dia tidak seperti anak-anak lain, dia cukup lembut... Jeno kemudian pindah sekolah dan mereka pun kehilangan kontak... Pada akhir tahun pertama Lami sebagai siswa SMA...