Part 25

896 106 2
                                    

Shannon menunggu di rungan kelas SMP saat ia sekelas dengan jeno. Saat jeno transfer ke sekolahnya,shannon terus memperhaikan jeno yang pendiam. jeno yang sepertinya hanyut dalam pikirannya sendiri.
shannon juga pernah melihat jeno mengukir sesuatu dimejanya.

shannon menunggu dihalaman sekolah sampai malam. jeno datang dengan langkah pelan.
"miane." Ucap jeno yang datang terlambat.
"gwencana. Kau akhirnya datang." Sahut shannon tersenyum lega melihat kedatangan jeno.

Sementara itu lami masih di gereja saat taeyong datang kesana. Mungkin lami yang meminta taeyong datang. taeyong mencoba tersenyum pada lami tapi gadis itu sepertinya terlihat aneh.

Mereka berdua duduk terpisah. Taeyong merasa tegang menunggu apa yang akan diucapkan lami

"Aku memang tak bisa melangkah maju. "ucap lami pelan memecah keheningan mereka. "taeyong pernah bilang "aku yang akan kau temukan pertama kali tak peduli di manapun kita berada, ya?"

"Ya." Angguk taeyong.

"Tapi...Selama ini baik dulu maupun sekarang orang yang pertama kali kulihat selalu saja jeno." Aku lami pelan.

taeyong hanya diam karena ia bisa menyadari perasaannya lami.

Lami menghadap tempat duduk taeyong dan membungkuk "miane." Ucapnya meminta maaf sudah menyakiti perasaan taeyong.

taeyong menghela nafasnya dan mencoba tersenyum

"arasseo." kata taeyong.
"ehh?"

"lami, Aku tahu kau tak bisa lepas dari julian. Begitulah dirimu, itulah kenapa aku menyukaimu. aku yang kalah."ucap taeyong menyerah pasrah akan perasaannya.

"taeyong-a... Aku..." gumam lami menunduk,merasa bersalah.
Taeyong bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya.
lami mengangkat wajahnya melihat taeyong yang tersenyum bersahabat padanya. lami bangkit berdiri menerima uluran tangan tanda perpisahan sekaligus persahabatan yang baru.

Ditempat lain, saeron, hina dan mark menunggu distasiun kedatangan kedua sahabatnya. Hari sudah larut malam namun keduannya belum kembali juga.

"Apa mereka baik-baik saja?" gumam hina.
"Hei.Kalian..." mereka bertiga terkejut melihat donghae seosaengnim ada disana.

"Gawat." Bisik mark.

Bunyi chat Line yang masuk ke 3 nomer mereka membuat mereka terkejut dan segera membukanya. Mereka tersenyum lega saat melihat isi pesan itu.
"Ada apa?" Tanya donghae seosaengnim melihat ketiganya.

Dengan sedikit ragu tapi tak bisa berbuat apa-apa, saeron memperlihatkan isi pesan Linenya pada donghae seosaengnim.

Guru itu langsung tersenyum "Serahkan sisanya padaku. Kembalilah sebelum sarapan." Ucap donghae seosaengnim meninggalkan ketiganya dengan tersenyum menenangkan.
Saeron ,hina dan mark lega donghae seosaengnim mau menutupi keberadaan mereka yang menghilang itu.

-tbc-

Saranghae Jeno [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang