Part 10

1.1K 141 2
                                    

Jeno melirik ke lami "Untuk menebus saat festival musim panas... apa kau sekarang ingin melakukan sesuatu?" tanyanya ragu. jeno melihat lami bengong melihatnya.

"Jika tidak mau tidak apa-apa." Lanjut jeno
"aku Mau!" sahut lami bersemangat.

Telpon Hp jeno berdering lagi. Karena letaknya dekat dengan lami jadi ia bisa melihat nama penelpon di layar Hp jeno"Shannon"

jeno segera mengangkat HPnya "yoboseo? Ahhh...Sekarang?" jeno melirik lami. Gadis itu lalu member kode pada jeno untuk melanjutkan telponnya.

"Maaf, barusan teman sekelasku itu" kata jeno usai menerima telponnya.
"Lain kali saja ya?" ucap jeno tiba-tiba sambil bangkit berdiri.

lami terkejut jeno tiba-tiba pergi begitu saja setelah tadi bilang mau menebus kejadian festival musim panas.

lami langsung lemas ditinggal jeno. Ia merebahkan kepalanya ke mejanya.

Lami terkejut saat tiba-tiba taeyong berdiri didekatnya

"taeyong?"
taeyong melihatnya dengan khawatir "Kau tidak apa-apa? Pacarmu barusan pergi, apa kalian bertengkar?"

"Tidak, tidak. Dia bukan pacarku." Bantah lami

taeyong terlihat tersenyum lega. "Oh begitu..."

Jeno pergi meninggalkan lami di café. Ia berjalan sambil berbicara dengan shannon di telpon.

"Aku akan tinggal bersama ibuku. Aku mengikuti jejakmu. Kita bisa bertemu lagi" kata shannon
"Oh begitu. Syukurlah."jawab jeno

"iYa. Oh iya, DVD yang kupinjam dari dirimu-"
"Maaf." Ucap jeno menghentikan pembicaran.

shannon tadi sudah mengutarakan hal penting padanya tapi sekarang shannon sudah membicarakan yang menurut jeno bukan masalah besar lagi (DVD) jadi ia ingin segera menghentikan pembicaraannya.

"bisakah kita bicarakan itu nanti saja? Aku mau menepati janji pada temanku lebih dulu" ucap jeno.

jeno lalu berbalik untuk menemui lami lagi. Tapi saat sampai di ujung jalan ia melihat lami sudah duduk berdua dengan taeyong. Keduanya terlihat sangat akrab. Sesekali lami juga terlihat tertawa-tawa.

jeno hanya bisa melihatnya dari jauh dan tak berani mendekat lagi.

~~~

Festival Sekolah sudah dimulai.
Sekolah sudah penuh tamu-tamu yang ingin melihat sekolah mereka. Di festival sekolah kali ini kelas lami membuka café maid dan butler. Yang cowok cosplay jadi maid (pelayan perempuan) dan yang cewek cosplay jadi butler (pelayan cowok).

mark dan jeno didepan kelas menyambut orang-orang yang lewat agar mau mampir ke café mereka itu. Mereka berdua memakai baju pelayan wanita. (Hihihi... ampyunnn unyuuu... ). hanya jeno yang memakai rangkapan celana panjang..
"Selamat datang, Nyonya! " sapa mark dengan suara dibuat imut buanget.
Disebelahnya jeno hanya mengangguk mempersilahkan tamunya masuk

"ayo kau juga!" perintah mark pada jeno agar mengikutinya.
Jeno meliriknya jijik "mark, kau harusnya tetap pakai celana. Ini menyeramkan."

"Aku tidak boleh kalah dari saeron." Sahut mark melirih saeron yang terlihat ganteng memakai seragam pelayan pria.

hina memperhatikan saeron yang sedang melayani pada tamu. Ia tersenyum kagum dan berjalan mendekati lami.
"saeron ternyata cocok dengan pakaian cowok!" bisiknya pada lami.

"iya.." sahut lami tersenyum "Kita sepertinya berhasil! Ide mark dengan mengganti pakaian pelayan hebat juga!"

Saeron datang dan berdiri disebelah lami dan ikut tersenyum.

"jeno!" tiba-tiba sebuah suara cewek memanggil jeno didepan kelasnya
jeno segera mendekati gadis itu. lami mencoba melihat wajah gadis itu tapi tubuh jeno yang tinggi menutupi tubuh gadis itu.

"Tidak nyasar, 'kan?" Tanya jeno pada gadis itu
"Tidak kok. Kau memakai pakaian apa?" kata gadis itu tertawa.

"Masuklah." Ajak jeno.
"Baik." Sahut gadis itu mengikuti jeno.

-tbc-
Jejak jan lupa gaes :*

Saranghae Jeno [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang