Part 27

1.1K 112 1
                                    

Lami segera berlari meninggalkan sekolah itu. Ia ingat pesan jeno padanya dan ketiga temannya untuk melihat matahari terbit bersama-sama.

"Tak apa meski kita hanya berteman! Tak apa selama jeno tersenyum padaku! Sekali lagi... Sekali lagi semoga kami bisa melihat matahari terbit bersama!" lami terus berlari menyusuri malam yang hampir berganti pagi dan jalan yang sepi.

Lami menaiki anak tangga yang sangat tinggi dengan setengah berlari. Ia akhirnya sampai ditempat yang sudah ditulis jeno. Nafasnya terengah-engah dan ia mencoba mengambil nafas dalam melihat sekelilingnya.
lami melihat jeno sudah menunggu disana seorang diri(?).
Jeno yang mendengar langkah kaki seseorang segera berbalik dan menemukan lami yang kelelahan sedang melihatnya. jeno tersenyum lembut.

Mereka duduk bersebelahan menunggu teman-temannya datang dalam diam. Fajar pagi sepertinya sebentar lagi akan muncul namun ketiganya masihjuga blom datang.

"Mereka lama, ya." Gumam lami mengerakkan badannya mencoba mengusir dinginnya pagi.
"Ya."

Sementara itu ketiga teman yang sudah ditunggu ternyata memilih tidak datang agar tidak mengganggu.
Mereka memilih melihat sunrise di balkon kamar hotel mereka. saeron dan hina menutup tubuh mereka dengan sebuah selimut yang sama. mark juga ikut menunggu sunrise bersama mereka berdua.
"benar tak apa Kita tidak ke sana?" Tanya saeron pada mark
"ya..Ini juga arti dari sebuah persahabatan" jawab mark. Ia bersin, mungkin karena udara pagi.
saeron tersenyum dan menyelimutkan selimut yang sama dipakainya dan hina ke tubuh mark "Ini." Kata saeron sambil melingkarkan lengannya kepunggung mark

''Gomawo" Ucap mark tersenyum sedikit bahagia mendapatkan perhatian dari gadis yang disukainya.

"Perjalanan kesini mungkin sudah membuat perubahan besar, ya."kata hina tersenyum lega dengan yang terjadi pada jeno dan lami.

"Perubahan ini jugalah yang membuat masa remaja ini." Sahut mark

Saeron jadi kesal mark mengucapkan "masa remaja" lagi seperti saat dulu saat mereka berlima melihat matahari terbit bersama-sama.

"Kau memang cerewet." Gerutu saeron bercanda sambil menarik lengannya dan selimut ditangannya itu dari tubuh mark
"ahh..Dingin sekali!" gerutu mark protes.
"Tidak, jangan banyak bicara " gerutu saeron.

"Lihat! Lihat...Mulai bersinar!" seru hina pada keduanya. mereka bertiga tersenyum melihat sunrise itu.

-tobecontinue-

Saranghae Jeno [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang