Part 8

1.1K 157 1
                                    

Jeno mengantar lami pulang sampai di depan kuil dekat rumah lami. Mereka berjalan dalam diam.

"Dah..." pamit jeno dan berbalik pergi
"Ya.." sahut lami tanpa melihat ke jeno. Mata jeno melihat sebuah pamphlet festival musim panas terpasang di dinding pagar Kuil.
lami langsung menarik lengan jeno.
jeno meghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang. Jeno melihat pandangan mata lami terus mengarah ke dinding pagar kuil. jeno lalu mengalihkan pandangannya ke sana.

"Pukul 7 di taman seonyudo." Ucap lami tersenyum mengingat janji masa SMP mereka. "Kau cuma bilang begitu... Kupikir "itu bukan kencan" lalu aku menangis di taman."

jeno juga mengingat janjinya itu
"Pukul 7 di taman seonyudo." Ucap jeno pelan.

lami tersenyum mendengar jeno mengingat ucapannya sendiri saat SMP itu. "Ya, ya."

"Tadi... janji baru untukmu." Kata jeno pelan
"eihhh?" lami tak percaya memperhatikan jeno.

Jeno tersenyum "Kali ini mau pergi? Ke festival musim panas?"
lami tersenyum malu "ya..."
Mereka berdua melihat ke pamphlet festival musim panas dengan tersenyum penuh harapan.

Festival musim panas.
lami berlari-lari kecil menerobos kerumunan anak muda menuju tempat kencannya bersama jeno di taman seonyudo. lami sudah berdandan cantik memakai dress putih dengan pita putih *bak malaikat tanpa sayap. lami terlihat sangat bahagia.

"Aku bisa mengulang apa yang terjadi 4 tahun yang lalu! Aku akan memberitahunya... Kali ini, aku akan bilang pada jeno kalau aku suka padanya."

Suara dering HPnya membuat lami mencari HP dari tas kecilnya. Ia melihat penelponnya adalah jeno.

Lami mengangkatnya dengan senang "moshi-moshi jeno? Kau sekarang di mana?" lami melihat sekelilingnya dengan bibir penuh senyuman. Siapa tau jeno juga sedang mencarinya juga.

"mian..." kata jeno pelan di ujung telpon sana
"eihh?"

" terjadi sesuatu dan aku tak bisa meninggalkannya..." lanjut jeno pelan sepertinya ia merasa menyesal sudah mengingkari janjinya lagi.
"oh begitu.. ahhh... kira-kira selesai pukul berapa? Aku akan menunggumu sampai kau selesai."

" aku tak mungkin bisa... Sekarang aku di Daegu." Jawab jeno.
"Daegu?"

"jeno-ya? Ada apa?" sebuah suara cewek dari telpon jeno membuat lami tersentak.

Suara letusan kembang api musim panas juga sangat keras membuat pembicaraan keduanya berhenti.

-tbc-

Saranghae Jeno [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang