Part 22

970 113 1
                                    

Mark kesal melihat jeno yang mau mencuri waktu pergi menemui shannon.

Ia melemparkan sebuah bantal pada jeno "Kau berencana diam-diam menemui shannon?! Kau ini waee?!!"

"Sakit, tahu." Sahut jeno melemparkan bantal itu pada mark

"Aku mengusahakan agar kita bisa ke daegu bukan untuk itu, babo! Kau memang babo, jinja baboya.!" Gerutu mark kesal

"Maksudnya "mengusahakan" apa?" Tanya jeno

mark mengambil sebuah brosur rencana wisata dimeja.
"ini Rencana karyawisata. Ini adalah Alasan kenapa aku mengubahnya ke daegu."

Diruang kamarnya. lami diberitahu saeron tentang rencana mark untuk jeno.
"Tidak, tidak bisa."tolak saeron setelah mendengarnya
"Jika kita mau melawan masa lalunya (jeno), kaulah orang yang tepat. Hanya kau yang tahu julian yang lama." pinta saeron.

"Tapi, aku punya rencana dengan taeyong. Dan... jeno pasti akan pergi ke tempat itu... ini takkan berhasil."tolak lami.

"Yang bisa membawanya ke sana adalah dirimu, si pemimpin kelas. Kau bilang ingin mengembalikan senyumnya julian 'kan? Apakah itu bohong? Kami merasa hal yang sama juga" desak saeron.

Ditempat lain mark juga diam-diam sedang berjuang mewujudkan rencananya mengembalikan jeno kesosok jeno yang lama.
"Hei, julian aka jeno. Apa Kau sungguh tak bisa memaafkan dirimu sendiri? Bagaimana klo coba meyakinkannya? Sebelum kau bertemu shannon, setidaknya buang masa lalu dulu. Itulah permintaan kami."
jeno terlihat mempertimbangkan ucapan mark itu yang ada benarnya juga.

~~~

taeyong menunggu lami didepan hotel. Hari ini adalah hari bebas untuk berpergian,jadi rencananya ia akan berjalan bersama lami menyusuri jalanan daegu.
taeyong melirik jam tangannya, lami sepertinya sudah terlambat.
hina berlaril ke arahnya.
"Izinkan kami meminjam lami untuk hari ini."
"hum?"

"Jika temanmu mengirimkan sinyal bahaya,kau akan membantunya, juga 'kan?" mohon hina pada taeyong Cowok itu terlihat sedih mendengar permintaan hina.

Jeno naik kereta seorang diri menuju tempat tinggalnya bersama ibunya. Jeno menyusuri jalan yang dulu pernah ia lewati. Ia berdiri disebuah jembatan dan ia teringat masa lalunya.
jeno teringat saat ibunya menunggunya pulang sekolah dijembatan itu. lalu jeno kecil dengan bahagianya berlari menuju ibunya.

Dada jeno sesak,sakit mengingat masa bahagia saat ibunya masih sehat itu. Jeno memegangi dadanya yang sakit itu dan berbalik. Rasanya ia tak sanggup melanjutkan langkahnya ke rumah yang dulu pernah ia tinggali.

-tobecontinue-

Saranghae Jeno [COMPLITED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang