Part 29

9.9K 353 8
                                    

Vita POV

Hari demi hari berlalu. Hari ini adalah hari paling membahagiakan seumur hidupku. Momen sakral di sejarah kehidupanku akan dilaksanakan hari ini. Bahkan malam tadi, aku sama sekali tak bisa tidur.

Pagi ini aku bangun dengan berbagai perasaan tercampur jadi satu. Perasaan senang, sedih, terharu, gugup, dan cemas menghantuiku.

Aku senang dan terharu karena Doddy akan meminangku hari ini. Sedih karena sebentar lagi aku akan berpisah dengan orang tuaku. Gugup karena pernikahan ini, dan cemas memikirkan apakah Doddy akan lancar mengucapkan ijab qabul dalam satu nafas.

"Vita, mandi gih. Siap siap", Mama membuka pintu kamarku yang semalam sudah di dekorasi menjadi kamar pernikahan. Aku menitikkan airmata dan memeluk Mama.

"Ma sebentar lagi Vita akan lepas tanggung jawab Mama sama Papa. Maafin Vita udah sering ngebangkang Mama, maaf udah sering bikin Mama kesel, maaf selama ini belum bisa banggain Mama", kataku terisak. "Kamu udah buat Mama sama Papa bangga sama prestasi kamu. Mama bangga punya anak kayak kamu sama Dhavin. Kamu anak berbakti", ujar Mama sambil ikut menangis.

"Udah jangan mellow mellow gini, kan ini hari bahagia kamu. Tuh udah jam 6, solat terus mandi", Mama keluar dari kamarku. Aku pun solat dan berdoa untuk kelancaran hari ini.

Selesai mandi, aku berpakaian. Pas sekali penata rias datang setelah aku berpakaian. Lalu dia mulai merias wajahku dan menata rambutku. Setelah itu aku memakai kebaya putih dan rok batik. Baju itu adalah baju pernikahan Mama dan Papa 30 tahun yang lalu. Masih bagus karena Mama menyimpannya dengan baik.

Aku menunggu acara dimulai di dalam kamar bersama Lisa. "Gue deg degan banget astaga", Lisa mendadak gemeter dan gugup. "Gue takut si Doddy gagap pas ijab qabul", ungkapku.

Terdengar suara kalam ilahi yang dibacakan oleh Rizky. Itu cukup membuatku tenang. Para wali memberikan nasihat pernikahan.

Kami sama sama gugup. Lisa keluar duluan karena mereka duluan. Lalu tibalah saatnya..

"Anak Mama cantik banget, ayo keluar. Doddy udah siap tuh", Mama menuntunku keluar. Doddy sudah duduk di depan Papaku sambil tersenyum hangat. Senyumnya menenangkanku.

Aku duduk bersimpuh di samping Doddy. Tanganku berkeringat. "Semangat. Jangan sampai salah", bisikku pada Doddy. Doddy mengangguk tenang.

Heran, kenapa dia bisa setenang itu dan aku yang gugup begini?

Akhirnya tiba saatnya untuk melafalkan ijab qabul.

Doddy menjabat tangan Papa. Dan tibalah saat mendebarkan itu.

"Saya nikahkan dan kawinkan kamu Doddy Respandi Alatas bin Widodo Alatas dengan anak saya Vita Zahrani Hussein binti Swananda Hussein dengan maskawin seperangkat alat solat dan Al Quran dibayar tunai", Papa membimbing Doddy untuk melafalkan ijab qabul.

"Saya terima nikah dan kawinnya Vita Zahrani Hussein binti Swananda Hussein dengan maskawin tersebut tunai".

Aku senang bukan main. Doddy berhasil melafalkannya dengan lancar dan benar. Aku sangat lega, kegugupanku pun berhenti. Kami pun berdoa.

"Sang istri dipersilahkan untuk mencium tangan suaminya. Suaminya juga boleh mencium kening istrinya"

Aku tersenyum seraya mencium tangan Doddy. Doddy mencium keningku di depan keluargaku. Aku terharu.

Saudara saudariku menyorakiku.

Pemakaian cincin pun dilakukan. Dilanjutkan dengan penyerahan maskawin. Lalu kami sungkeman dengan orang tua. Aku tak dapat membendung airmataku.

What Is Love? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang