EXTRA PART!

13.9K 351 16
                                    

Disini pakai author POV yaa! Happy reading^^

-------------------------------------------------------

"Terus Taa!! Dorong, jangan berhenti!!", Ranni terus memberi semangat pada Vita yang akan melahirkan. Vita meremas sprei dan tangan sang suami, Doddy yang menemaninya. "Aaaaghhh!!", teriakan Vita menggema di ruang bersalin ini.

"Ayo Vita kamu bisa. Anak kita mau lahir sayang", Doddy menyemangati Vita. Doddy sangat setia pada Vita. Bahkan di masa-masa kehamilan Vita, Doddy menjadi suami siaga untuk Vita.

"Aaaarrrggggg!" Vita memekik menahan sakit yang luar biasa saat berusaha mengeluarkan sang bayi dari dalam pertutnya. "Ayo Vitaa semangat ini kepalanya udah nyembul," Ranni yang bertindak sebagai dokter ikut menyemangati.

"Hah...hah...hah..." Vita terengah-engah. Ternyata begini perjuangan seorang ibu melahirkan anaknya. Sakitnya seperti di antara hidup dan mati. Luar biasa.

"Oekk...oek..", tangisan bayi terdengar. Vita lemas. Doddy mengucap syukur, "Alhamdulillah, makasih ya Allah. Vita makasih ya", Doddy mengecup bibir Vita dan mengusap peluh yang mengalir di pelipisnya. Vita menangis terharu. Kebahagiaan menjadi seorang ibu dirasakan kembali oleh Vita. Setelah Vita melahirkan seorang anak laki-laki yang tampa 2 tahun lalu yang bernama Muhammad Vidy Cavino Alatas.

Vita melahirkan keduanya normal. Ranni menggendong anak kedua Vita dan Doddy. "Selamat ya, anak kalian cewe. Lengkap deh, sekarang Dy, lo azanin ya", Doddy mengambil si jabang bayi dari tangan Ranni.

"Allahu akbar.. Allahu akbar.."

Vita menangis terharu melihat Doddy mengadzani anak perempuannya. Ada suatu kebahagiaan tersirat di dadanya. Vita bahagia memiliki keluarga kecil dengan sepasang pangeran dan putri di kehidupannya.

'Allahu akbar.. Allahu akbar.. Laa ilaahailallah.."

Vita terharu sekali. Kini keluarganya sangat bahagia dengan kehadiran putri mungil ini.

"Vita.. ini anak kita yang kedua", ujar Doddy sambil menggendongnya. Vita mengangguk. Doddy meletakkannya di atas tubuh Vita. Lalu Vita memberi ASI pertama bagi bayi perempuannya itu.
Bayi berbobot 3.2 kg dan panjang 50 cm ini telah membawa kebahagiaan bagi semua.

"Terimakasih udah jadi bidadari buat kita", Doddy mengecup kening Vita. Tiba-tiba masuklah Mama Papa Vita dan Doddy, Lisa, Dhavin beserta anak perempuan pertama mereka yang seumuran oleh Vidy.

"Adek.. utuu..", Vidy menggumam. Seluruh di ruangan tertawa mendengar perkataan Vidy. "Vidy senang kan punya adek?", tanya Dhavin. Karena Vidy sedang berada digendongan Dhavin. "teneng.. adek idy", jawab Vidy dengan lucu. "Adek uti juga", kata Putri menimbrung, ya Putri anak Dhavin dan Lisa.

"Nah loh, tanda-tanda si Putri minta adek lagi", ledek Ranni. "Kakak mau punya adek berapa?", tanya Dhavin pada Putri. "Mau banyak", jawab Putri cepat. Lisa menepuk dahinya. "Satu aja kak ya?", ralat Lisa. "Dua bundaaa", jawab Putri lagi. Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

Mereka tertawa lagi. "Udah punya anak dua, jangan sifatnya kaya masih tunangan dulu ya", nasihat Mama Doddy. "Iya, bertengkar dalam hal kecil sih wajar tapi jangan diruwetin juga", nasihat Mama Vita. "Siap Mama-Mama", kata Vita dan Doddy.

Teman-teman pun ikut menjenguk anak kedua mereka. "Selamat yaa Vita Doddy. Semoga anaknya solehah," Fardha datang bersama sang suami, Naufal. Kemana anak mereka, Selly? Selly sekarang sudah berumur 7 tahun. Selly tidak ikut karena dia di rumah neneknya.

"Semoga putri keduanya cantik, solehah, baik ya," doa Naufal. "Thanks bro," Doddy menyalami Naufal dengan gaya khas laki-laki.

Vita mencium puncak kepala sang bayi. Kebahagiaan menyelimuti dirinya. Betapa dia ingin sekali anak perempuan dihidupnya. Menurutnya, perempuan memiliki barang-barang yang lucu.

What Is Love? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang