Part 19

9.7K 396 5
                                    

Vita POV

Sebenernya aku rada terharu dia rela hujan hujanan demi aku, tapi aku tetep gak suka karena itu bisa nyakitin dirinya sendiri. Tapi yang namanya cinta ya sudah dibutakan segalanya, mampu melakukan apapun demi orang yang kita cintai. Bahkan urusan nyawa sekalipun.

Aku menghela nafas dan membawa cokelat panas itu ke ruang tamu. Mama pasti nginap kalau hujan begini. Aku memberikannya cokelat panas itu.

"Makasih Vit", kata Doddy sebelum menyesap cokelat panas itu. Aku mengangguk. "Euh, lo gak belajar?", tanya Doddy pelan. "Ya gue gak bisa ninggalin lo disini", kataku.

"Udah lo belajar aja, gue sendiri disini juga gak apa apa", kata Doddy. Aku memutar bola mataku. "Lo ikut ke kamar gue aja", ajakku. "Nah mau ngapain hayoo", Doddy mengeluarkan smirknya. Aku bergidik.

"Eh upil semut, mesum amat sih", gerutuku sambil meninggalkan Doddy duluan. Akhirnya dia menyusul. Sementara aku belajar, Doddy guling guling di kasur.

"Gue ngantuk bet deh. Gue numpang tidur ya", kata Doddy akhirnya. "Hm".

Tak terdengar lagi suara Doddy. Aku meliriknya. Dia sudah tidur, cepat sekali. Aku mendekatinya dan menyelimutinya. Aku mengusap rambutnya dan tersenyum lalu melanjutkan kembali belajarku.

Ddrrttt....ddrrttt....

Ah sepertinya ponsel Doddy bunyi, aku akan memeriksanya. Bodo amat dia mau mencak mencak ke gue hihi.

08765xxxxxx
Gue bakal singkirin Vita dari sisi lo

DEG!! DEG!!

Apa apaan ini? Seseorang mengancam keberadaanku? Aku memeriksa keatas dan ya, Doddy mendapat beberapa pesan dari nomor itu yang berbunyi:

Gue bakalan dapetin lo

Lo bakalan jadi milik gue Doddy

Vita bakal enyah dari sisi lo

Gue bisa buat Vita gak cinta sm lo lagi

Oke oke. Ini apa apaan? Kenapa niat banget kayaknya nerornya? Aku men screen capt pesan itu dan mengirimnya ke ponselku. Aku meletakkan ponsel Doddy ke sampingnya.

Aku termenung di meja belajar. Siapa yang tega buat ini semua? Sebegitu terobsesinya dia sama Doddy? Kok dia tau aku tunangan Doddy?

Kalimat kalimat 'Kenapa?' pun berkeliaran di otakku. Aku menghela nafas pelan. Lalu mengusap wajahku kasar. Siapa dalang dari semua ini?

Aku akan lebih berhati hati terhadap sekitar. Aku akan berhenti memikirkan ini dan tetap berada di sisi Doddy.

Akhirnya aku tertidur di meja belajar dan berakhir bangun di tempat tidur. Aku hendak bangun, tapi tampaknya sesuatu menahanku. Aku mengerjapkan mataku dan BOOM!

Doddy masih tidur dengan posisi memelukku. Aku menahan nafasku dan tersenyum. Aku menyentuh matanya, hidungnya, mulutnya, dan bermain di pipinya.

"Sudah selesai bermainnya nona?". Aku terkejut, rupanya dia sudah bangun. Aku cengengesan. "Sekolah nih. Bangun Dy".

Kami pun bangun, aku bersiap ke sekolah. Lalu kita sarapan bareng.

"Nanti Bahasa Inggris kan? Gue mau nantang lo", kata Doddy tiba tiba. Aku menaikkan satu alisku. "Kalo lo dapet nilai 90 atau lebih dari itu di raport lo, gue bakal ngasih lo kejutan", katanya tiba tiba.

"Oke sip. Gue pasti bisa", aku menyanggupi tantangan Doddy. Lalu kami berangkat sekolah. Aku memasuki ruangan.

"Bahasa inggris nih, lo siap gak?", tanya Lisa. "Jiah ngeledek gue ceritanya. Siap dong, kan calonnya pinter bahasa inggris", kataku menepuk dada. Lisa mendengus.

What Is Love? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang