Part 9

12.5K 505 1
                                    

Doddy POV

Baru saja aku membuka pintu kamar,

"Doddy, bisa gak lo disini sebentar?"

Aku pun menoleh. Vita ya yang ngomong gitu barusan? Gak salah nih? Apa kupingku yang gak bener?

"Plis lo disini sampe gue bener bener tenang", katanya lagi.

Aku pun iba dibuatnya, aku melangkah duduk di kasur disampingnya. Melihatnya lebih dekat.

"Gue... gue minta maaf ya sama lo. Kenapa gue gak percaya sama omongan kalian tentang Jullian. Kenapa gue cuma mikirin kesenangan gue aja tanpa memperdulikan diri gue sendiri", kata Vita. Aku menatap matanya dalam.

Kemudian ia mengubah posisinya menjadi duduk dihadapanku, "Gue minta maaf karena selama ini bersikap gak baik sama lo. Gue selalu kasar sama lo, gue minta maaf".

Vita menyalami tanganku bertubi tubi. Aku menahan badan Vita supaya tidak begitu.

"Vit udah, lo gak salah. Gue maafin lo. Lo jangan kayak gini", kataku. Vita menatapku sebentar dan memelukku erat.

Aku membalas pelukannya. "Udah lo tidur sekarang. Udah jam 2", aku menyuruhnya tidur. Dia berbaring dan aku menyelimutinya.

Aku berbaring di sebelahnya sambil menahan kepalaku dengan tanganku. Sementara tangan satunya lagi mengelus kepalanya.

Tak lama, Vita sudah ada di alam mimpi. Aku pun ikut tertidur disampingnya.

Matahari mengintip di sela sela gorden kamar. Pas menerpa wajahku. Aku terbangun. Namun Vita masih terlelap.

Aku memutuskan membuatkan kami sarapan. Eits, jangan ragukan aku dalam soal masakan. Aku jago masak. Sering sendirian di rumah membuatku bisa masak.

Nasi goreng adalah menu andalan untuk sarapan pagi ini. Tak lupa kusiapkan susu coklat hangat. Roti bakar nuttela juga ku buat agar perut kenyang.

Selesai masak, aku membangunkan Vita pukul setengah 7. "Vita bangun. Sarapan dulu", kataku sambil menggoyang badannya.

Vita menggeliat (?) pelan dan membuka matanya sedikit demi sedikit. "Cepet lo cuci muka terus kita sarapan ke bawah", kataku meninggalkannya di kamar.

Aku kembali ke dapur untuk mencuci piring. Selesai mencuci, Vita sudah duduk manis di meja makan dengan piring terbuka dan memegang sendok dan garpu.

"Ya ampun lo kayak anak bayi yang kelaperan tau gak", kataku sambil tertawa. Vita mengerucutkan bibirnya. "Ih Doddy mah gue laper banget nih", kata Vita sambil mengetukkan sendok garpunya ke meja.

"Kok lo diem? Ambil gih jangan malu malu", kataku sambil menyiduk nasi dan menaruhnya di piring. "Ish ga mau apa ambilin buat calon istrinya", Vita ngedumel pelan sambil mengambil nasi tapi aku masih bisa mendengarnya.

Aku pura pura tidak dengar. Kami melanjutkan acara sarapan kami.

"Mandi sana. Gue mandi di kamar mandi sini aja. Lo pake di kamar gue", kataku. Kami langsung misah ke kamar mandi.

Selesai mandi, "Astaga baju gue di kamar. Ya ampun kok gue pikun". Lupa bawa baju lagi ke kamar mandi.

Dengan berbekal keyakinan diri dan..... handuk, aku masuk ke kamar. Aku membuka pintu dan

"AAAAAAAAAAAAAAAAA~"

Kami serempak teriak setelah saling melihat. Vita hanya memakai kimono baru keluar dari kamar mandi. Aku segera membalikkan badanku.

Astaga apa itu tadi? Boleh liat lagi gak? #plakk

"Eh porno lo, keluar sanaa", kata Vita. "Eh gu.. guee mau ambil baju", kataku gagap.

What Is Love? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang