Koeun sudah bersiap-siap untuk pergi sekolah dan turun dari kamarnya untuk sarapan.
"Pagi, Eomma, Appa!" kata Koeun tersenyum dan duduk di kursi ruang makan dan membuka piringnya lalu mengambil makanannya.
"Oh, ada apa denganmu?" tanya Appa Koeun melihat putrinya tersenyum di pagi hari yang seharusnya menjadi mimpi buruk semua murid sekolah.
"Ah, tidak ada" kata Koeun mulai memakan makanannya.
Bel berbunyi. Eomma Koeun langsung pergi membuka pintu.
"Eommonim, annyeonghaseyo" kata Mark menyapa ibu dari Koeun tersebut dengan sebuah senyuman.
"Oh, silahkan masuk dan ikut sarapan bersama kami" kata Eomma Koeun, "Ah, ne, kamsahamnida" kata Mark masuk dengan sopan.
Mark bertemu dengan ayah dari Koeun.
"Abonim, annyeonghaseyo" kata Mark menyapa ayah Koeun, "Oh, annyeong" kata Appa Koeun tersenyum.
"Oh, aku tidak tahu kau memanggil ayahku seperti itu" kata Koeun.
"Itu suatu hal yang tidak harus kau tahu" kata Mark yang membuat Koeun sedikit terdiam namun bertanya, "Kau belum sarapan?" tanya Koeun.
"Belum, biasanya aku akan membuat sarapan sendiri namun beberapa hari ini tidak ada yang ingin aku makan di rumah jadi biasanya aku akan membeli sandwich di sekolah sebelum bel berbunyi" kata Mark.
"Ah, karena itu kau menghilang tiap pagi" kata Koeun, "Ah, ternyata kau mencariku" kata Mark menggoda Koeun.
"Hanya kemarin saja" kata Koeun lalu meneruskan makannya.
"Ah, bukan dirimu tetapi Yeri yang mencariku" kata Mark mengambil makanannya.
"Memangnya ada hubungan apa antara kau dan Yeri?" tanya Appa Koeun.
"Aku hanya bersahabat baik dan aku hanya satu kelompok dengannya namun tidak dengan Koeun" kata Mark menjawab pertanyaan ayah Koeun.
Kedua orang tua Koeun hanya mengangguk.
Mereka semua sarapan bersama tanpa berbicara sepatah katapun setelah Mark bercerita soal hubungannya dengan Yeri.
"Eomma, Appa, aku pergi dulu!" kata Koeun di depan pintu sambil melambaikan tangannya sambil tersenyum.
"Eommonim, Abonim, aku juga pergi dulu!" kata Mark tersenyum dan membungkukan tubuhnya.
Mereka berdua lalu jalan ke sekolah karena kebetulan jarak sekolah dan daerah rumah mereka terutama Koeun tidak terlalu jauh.
Selama 15 menit mereka berjalan bersama, tidak ada yang memulai pembicaraan sampai Koeun berhenti berjalan yang membuat Mark yang berjalan di belakang Koeun mengerem.
"Minhyung-ah" kata Koeun membalikkan badan.
Mark memasang wajah 'apa' untuk membalas panggilan Koeun.
"Bagaimana jika kita pergi ke panti asuhan pulang sekolah ini? Dan sebelum itu aku akan membelikan beberapa hadiah untuk anak-anak di panti asuhan itu" kata Koeun tersenyum.
Mark terkejut, "Darimana ide itu datang? Tumben sekali dan ada apa denganmu?" tanya Mark.
"Hanya saja, aku ingin pergi dari rumah sebentar dan bermain tidak hanya bersamamu saja dan tidak bersama sahabat-sahabatku" kata Koeun.
"Kau ini bicara apa sih? Baiklah, ayo saja tetapi kau tetap harus memberi tahu soal rencanamu ini" kata Mark.
"Minhyung-ah, kau terlalu baik" kata Koeun, "Nanti aku yang kena jika kau tidak memberitahu orang tuamu" kata Mark.
"Oke, aku akan memberitahu orang tuaku" kata Koeun menyerah.
"Ayo kita jalan lagi, nanti kita terlambat" kata Mark berjalan lebih dulu dan Koeun tersenyum lalu menyamakan jalannya dengan Mark.
.........................................
Sekolah
Selama pelajaran berlangsung, Koeun terus tersenyum dan sedikit tidak focus pada beberapa pelajaran. Mark yang menyadari itu pun bingung ada apa dengan Koeun.
Mark memang tak mengerti mengenai perempuan yang sedang datang bulan namun yang ia tahu tidak sampai seperti ini.
Waktu istirahat pun datang, Koeun bergegas pergi ke kantin bersama Yeri sedangkan Mark pergi ke perpustakaan untuk mencari suatu buku lalu ke kantin.
Kantin
Mark mengambil makanannya dan mencari Koeun dan Yeri dan menemukan mereka.
Mark langsung duduk di depan Koeun, "Ada apa denganmu? Kau terus tersenyum saat pelajaran Kim Sonsaengnim and Choi Sonsaengnim" kata Mark sambil menyampurkan nasi dengan supnya.
"Benar, aku kira kau sudah gila" kata Yeri lalu memakan donkatsunya.
"Aku tidak gila hanya saja aku sudah membayangkan bertemu dengan anak-anak di panti asuhan" kata Koeun.
"Kau memang sangat bersemangat tentang hal itu" kata Yeri.
Lalu ada seseorang yang duduk bersama mereka.
"Hai!" kata seseorang tersebut menyapa mereka bertiga.
"Hai!" kata Koeun sedikit canggung.
Orang itu adalah Suhyun. Bukannya Koeun mempunyai hubungan buruk dengan Suhyun hanya saja dalam beberapa hal, Koeun tidak menyukai perempuan itu termasuk Yeri dan Mark.
Mark sendiri hanya menengok namun langsung melanjutkan makannya. Bisa dibilang, Suhyun menyukai Mark namun Mark tidak peduli, bukan karena ia tidak punya hati namun yang namanya hati tidak bisa dipaksakan jadi seperti itulah.
"Kenapa kau tidak duduk dengan yang lain?" tanya Yeri terusik dengan kehadiran Suhyun.
"Aku hanya ingin duduk disini" kata Suhyun santai.
"Koeun-ah, jam berapa kita akan pergi?" tanya Mark kepada Koeun soal rencana Koeun tersebut.
"Aku belum tahu, aku akan ke rumahmu jika kita akan pergi" kata Koeun tersenyum, Mark pun mengangguk dan meneruskan makannya.
Sejak kehadiran Suhyun, tidak ada pembicaraan antara mereka berempat. Mark sendiri sepertinya sudah ingin pergi dari tempat duduknya ini namun ia harus menghabiskan makanannya.
Mark sudah menghabiskan makanannya dan langsung menyimpan bekas makannya itu ke tempat piring kotor lalu pergi ke kelas.
Koeun dan Yeri pun menyusul dan meninggalkan Suhyun sendiri yang membuat Suhyun kesal.
"Minhyung-ah" kata Koeun dari belakang saat ia menyusul Mark.
"Apa?" tanya Mark, "Kenapa kau buru-buru sekali?" tanya Yeri.
"Aku merasakan aura yang buruk pada Suhyun" kata Mark.
"Itu aneh, apa kau menyukainya?" tanya Yeri yang membuat Mark dan Koeun terkejut.
"Apa yang membuatku menyukainya? Tentu saja tidak, hanya saja, aku merasa dia mempunyai niat buruk kepada kalian berdua termasuk aku" kata Mark.
"Ah, sudahlah ayo kita kembali ke kelas dan tenangkan pikiran" kata Koeun pergi meninggalkan Yeri dan Mark.
"Ayo!" kata mereka berdua mengikuti Koeun.
*******
Aku baru bisa update hari ini karena aku juga baru selesai nerusin ceritanya hari ini hehehe terus konfliknya kayaknya bakalan muncul nanti deh bukan dalam waktu dekat ini, akunya masih seneng nulis momen-momen manis Mark sama Koeun hihi maafkan aku yah :( yang mau kasih saran soal ceritanya buat ke depan ini silahkan di comment yah :) jangan lupa buat vote+comment+like yah :)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Call It Romance
FanfictionNCT Mark X SR16G Koeun Apa kita bisa menjadi lebih dari sahabat? - Koeun Itu bisa saja, siapa yang tahu! - Mark *Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan lagu You Call It Romance milik K.Will dan Davichi. Cerita ini mempunyai jalan cerita yang be...