LIMA

545 70 5
                                    

"Aku menyukai saat-saat bersamamu" 

Koeun terkejut, "Terserah apa katamu, kau suka sekali mengatakan hal-hal yang mengejutkanku" kata Koeun berjalan di depan Mark.

Mark tersenyum, "Ya! Itu adalah kenyataan, tentu saja hal yang aku suka adalah saat-saat bersamamu jika tidak, aku tidak akan pernah berjalan bersamamu atau menghabiskan waktu bersamamu bahkan menghabiskan waktuku untuk menemani di rumah sakit 2 bulan yang lalu" kata Mark.

"Aku tidak memintamu" kata Koeun, "Tapi aku yang mau" kata Mark.

Koeun tersenyum, "Tetapi aku senang kau mau menemaniku di rumah sakit waktu itu" kata Koeun berhenti di depan rumahnya dan berbalik menghadap Mark yang masih berjalan mendekatinya.

Mark berjalan lebih dekat dan berhenti tepat di depan Koeun lalu tersenyum, "Aku senang menemanimu tetapi kau tidak boleh sakit lagi" kata Mark mengusap kepala Koeun.

Koeun tersenyum sambil mendongkak-an kepalanya karena Mark lebih tinggi darinya dan menatap Mark.

"Terima kasih untuk hari ini, biasanya aku pergi sendiri" kata Koeun lalu tersenyum.

"Terima kasih telah mengenalkanku pada mereka dan aku bisa menemanimu kapanpun yang kau mau" kata Mark lalu tersenyum juga.

Koeun yang tadi tersenyum sekarang sedikit tertawa karena ia sebelumnya tidak pernah seperti ini dengan Mark.

"Masuk, jangan lupa makan malam lalu tidur yang nyenyak dan mimpikan aku" kata Mark.

"Aku tidak mau memimpikanmu selalu saja ada dirimu di mimpi burukku atau mimpi yang berhubungan dengan hal yang menakutkan" kata Koeun.

"Terserah yang penting tidur yang nyenyak dan sampai jumpa besok" kata Mark.

Koeun tersenyum dan mengangguk dan Mark juga ikut tersenyum.

"Ada apa denganmu? Kau bukan Mark" kata Koeun tersenyum.

"Aku Mark memangnya kenapa?" tanya Mark, "Hanya berbeda saja" kata Koeun.

Mark menarik Koeun dalam pelukannya yang membuat Koeun terkejut sekaligus tersenyum.

"Apanya yang berbeda? Jika aku bersamamu saja, kau merasa aku berbeda bagaimana jika aku pergi dan kembali? Aku tidak akan pernah berubah menjadi lebih buruk" kata Mark mengelus rambut Koeun lembut.

"Menyebalkan, aku tidak suka membicarakan tentang kepergianmu untuk kuliah nanti" kata Koeun melepaskan pelukan Mark dan memasang ekspresi kesal.

Mark tersenyum, "Arraseo, masuk dan jangan lupa makan malam, nanti kau tambah kurus dan malah sakit" kata Mark.

Koeun tersenyum kembali dan pergi masuk ke rumahnya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya kepada Mark. Mark pun tersenyum dan membalas lambaian Koeun lalu pergi setelah Koeun masuk ke rumahnya.

.............................................................

Esok Hari

Sekolah

Mark selalu terfokus pada buku yang ia baca. Buku apapun itu jika ia sedang membaca ia selalu terfokus pada buku tersebut sehingga ia tidak peduli atau bahkan peka akan keadaan sekitarnya.

"Minhyung-ah" kata Koeun yang sedari tadi melihat Mark focus kepada bukunya.

"Hm" kata Mark, "Apa kau tidak bosan membaca buku tentang ekonomi terus?" tanya Koeun.

Mark menutup bukunya dan menatap Koeun, "Daripada aku membaca buku tentang hal yang tidak jelas lebih baik aku membaca buku tentang ekonomi" kata Mark.

"Ah, benar juga" kata Koeun. Yeri datang, "Selamat pagi, kalian berdua!" kata Yeri tersenyum bahagia lalu menyimpan tasnya.

Mark tersenyum, "Selamat pagi, juga, Kim Yerim!" kata Mark.

"Ah, apa kalian akan ikut ke Busan?" tanya Yeri lalu duduk di sebelah Koeun.

"Aku mungkin ikut" kata Koeun, "Aku masih memikirkannya" kata Mark.

"Benar, kita kan akan ke Busan setelah ujian sekolah dan waktunya mungkin bertabrakan dengan keberangkatan Mark ke Amerika" kata Koeun.

"Minhyung-ah" goda Yeri, "Ya! Jangan memanggil seperti itu, aku tidak menyukainya" kata Mark kesal.

"Aku hanya bercanda" kata Yeri menunjukan tanda V, "Mark-ah, kau dipanggil Jung Sonsaengnim" kata Dino atau Chan, teman sebangku Mark.

Mark langsung pergi ketika ia mendengar ia dipanggil oleh Jung Sonsaengnim.

"Memangnya ada apa?" tanya Koeun kepada Chan yang duduk di kursinya.

"Aku juga tidak tahu" kata Chan.

Koeun pun hanya mengangguk.

........

Mark kembali ke kelas, "Kenapa?" tanya Yeri, "Tidak ada apa-apa hanya menanyakan soal nilaiku saja" kata Mark.

"Aku kira ada apa, memangnya nilaimu kenapa? Jatuh? Tidak mungkin" kata Koeun.

"Benar apalagi Bahasa Inggris" kata Yeri, "Ada nilaiku yang kosong dan sepertinya Jung Sonsaengnim lupa mengisinya" kata Mark.

Koeun dan Yeri hanya mengangguk.

"Kalian sangat mirip satu sama lain kecuali fisik" kata Mark tersenyum melihat Koeun dan Yeri yang selalu kompak.

"Tetapi kau hanya mencintai salah satu dari mereka" kata Chan ikut-ikutan.

Mark hanya tersenyum, "Mungkin dia sudah gila" kata Chan kepada Koeun dan Yeri dan mereka berdua hanya tersenyum. 

Bel kelas pun berbunyi dan semua murid masuk ke kelas.

******

Maafkan jika ada typo yah :) Jangan lupa like+vote+comment :)

- freakingdaydreamer 😃

 

You Call It RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang